Sabtu, 14 Mei 2011

Curhatan 2

aaaaahhhh, sadar ga sih lo kalo gue suka sama lo!!
sumpah status fb lo itu bikin gue nyesek tau ga?! tapi apa boleh buat, yang nentuin semuanya itu lo sendiri, karena itu hidup lo. Tapi PLEASE jangan buat gue terus berharap!jangan ngasih gue harapan kosong!gue benci semua ini! Semuanya bikin gue GILA!
Lo tau ga sih?gue mungkin suka sama lo. Tapi mungkin, solanya gue ga tau dengan perasaan gue sendiri. Gue bilang suka, tapi biasa aja, ga kayak orang lain yang heboh kalo si dia pacaran atau gimana. But, i don't know why my heart is broken when you with girls.

aaahhhh ntah lah, gue ga tau, gue bingung antara suka karena cinta atau suka karena fans T.T
Tapi perlu lo tau, gue turut berbahagia atas kebahagiaan lo. Toh, kita juga ga kenal amat, kenalnya aja baru-baru. So if of course.
Gue kenal dengan lo aja, dan lo kenal ama gue, gue udah seneng! apalagi, lo punya perasaan yang sama dengan gue. HOPE IT!
ingat ga waktu kita bertemu??ingat ga?baru juga 2 hari yang lalu. Gue berharap lo bisa ngeliat gue dengan tampang gue yang seperti itu. Dan lo tau?harapan gue terwujud!!kita bertemu, walau tanpa sapaan dan suara. Lo liat gue saat itu juga, gue pengen teriak. Gue pengen nyapa lo!tapi mulut gue!!aaa mulut gue pada saat itu ga bisa ngomong!sepatah kata pun tak dapat keluar!sumpah gue nyesel!!!! T.T
ah, gue rasanya pengen nangis T.T gue jadi ingat saat-saat pertama kali kita berkenalan. Walau tak ada yang memperkenalkan diri. Tapi lo tau nama gue! ahhhh..
yah mau gimana lagi, gue baca status lo. Dan dari situ gue tau, kalo gue ga punya harapan lagi. MAKASIH ATAS SEMUANYA!!!! MAKASIIIIHHHH
YOU ARE THE BEST, WISH YOU CAN HAPPY WITHOUT ME!AND WITH YOUR GIRL FRIEND :(

Readmore »»

Sabtu, 30 April 2011

skuel BENCI.!!!!BENCII..!!! -_-

“Ag, ntar kalau nikah kamu pengen punya berapa anak?”

“ha? Ngga bosen apa ngomongin itu mulu?”

“ngga hehe” cengir Cakka. Dia lalu bangkit dari tidurnya dan menatap Agni. “Ag, kamu beneran mau kan nikah sama aku?” tanya Cakka, ia genggam kedua tangan gadisnya itu dengan erat. Namun gadis yang di tanya terlihat bingung ingin menjawab apa.

“Ag, kamu mau kan?” tanya Cakka lagi. Tapi gadisnya itu tetap tak menjawab, malah semakin bingung.

Cakka menghela napas, selalu saja begini. Ketika dirinya bertanya tentang hal tersebut, gadisnya itu tak pernah menjawab, terkadang malah mengalihkan topik.

Walaupun pertanyaan itu bukan hal yang terlalu cepat begi mereka. Karena Cakka dan gadisnya itu yang tak lain adalah Agni sudah bertunangan lama, mulai dari kelas 3 SMA dan sekarang mereka telah kuliah. Jadi bukan hal yang tidak wajar kan kalau berbicara tentang hal tersebut.?

Gelagat Agni yang seperti tadi membuat Cakka terkadang meragukan cinta Agni padanya. Namun cinta Cakka sangat besar, dia harus memiliki Agni!

“Kka” Agni menarik kedua tangan Cakka yang akan lepas menggenggam tangannya. Cakka tersenyum masam yang membuat Agni merasa bersalah. “Kka dengarin aku dulu, aku bukannya ga mau nikah sama kamu. Tapi aku mau nyelesaiin kuliah aku dulu” jelas Agni.

Cakka sekali lagi mengembangkan senyum masamnya. Dia juga bukannya mau secepatnya menikah. Tapi dia terlalu takut Agni pergi lagi dari sisinya.

“iya” sahut Cakka singkat.

Sekarang giliran Agni yang menghela napas “ngga marah kan?”

Cakka tersenyum dan menggeleng kemudian berdiri dari atas sofa “aku pulang dulu yah”

“loh kenapa?”

“udah malam”

“tapi kan..

“malam sayang” Cakka mengecup dahi Agni dan langsung pergi ke arah pintu depan.

Agni sekali lagi menghela napas. Dia sangat tahu sifat Cakka yang gampang berubah. Namun Agni tak ambil pusing. Sikap seperti ini udah terbiasa buat dia. Paling besok kembali lagi..

***

“pagi sayang…”

Brruk! Semua buku yang di genggam Agni terjun bebas di atas lantai. Agni yang bermaksud ke perpustakaan kampusnya untuk mengembalikan beberapa buku sebelum kuliah masuk, tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang dan alhasil buku yang ia genggam jatuh semua.

Agni berbalik dan memasang tampang marahnya ke orang itu. Orang yang di tatap malah nyengir sambil menggaruk-garuk kepalanya.

“ga di ambil?” ucap Agni dingin. Orang itu nyengir lagi dan segera jongkok mengambil semua buku yang berserakan di lantai itu.

“sekali lagi jangan bikin aku kaget”

“hehe sorry Ag? bukannya mau ngagetin, cuma pengen peluk kamu aja. Kangen soalnya..”

Seperti apa yang di katakan Agni. Seorang Cakka tak akan bisa jauh dari Agni. Gimana pun sikap Agni kepadanya dia tetap menyayangi Agni.

“ya..ya” Agni segera berbalik, dia tidak mau terlambat masuk kuliah.

“tunggu Ag! ada yang jatuh”

“ha?eh makasih, aku duluan yah Kka!”

“Ag..

Cakka heran dengan sikap Agni. Sesaat dia ingin mengambil barang Agni yang jatuh tadi tepatnya sebuah amplop coklat besar, Agni tiba-tiba menyambar amplop itu dan mengambilnya. Namun yang Cakka herankan, kenapa sikap Agni tiba-tiba aneh seperti itu?

***

‘Ag..’

‘hm’

‘kamu lagi apa?’

‘lagi ga ngapa-ngapain, kamu?’

‘lagi mikirin kamu’

Terdengar suara Agni yang sepertinya sedang menghela napas..

‘Ag?’

‘ya Kka?’

‘kamu kenapa?’

‘ha?ngga pa-pa kok. Aku Cuma kecapekan aja’

‘oh yaudah, kamu tidur aja yah. night my sweety’

‘night’

Agni menekan salah satu tombol hpnya, untuk memutuskan sambungan telpon tersebut. Sekali lagi Agni menghela napas, namun sekarang terdengar lebih berat.

“ga ada pilihan lain yah?” lirih Agni. Ia memperhatikan amplop yang sekarang berada di genggamannya. Perlahan ia membuka tali yang mengait tutup amplop itu. Mengeluarkan sebuah kertas yang terlihat beberapa kalimat tercetak di atas itu.

“tapi ini adalah keputusan gue” Agni memasukkan kembali kertas tersebut dan menaruh amplop itu di dalam lacinya lalu menguncinya.

***

“pagi sayang? Berangkat bareng yuk?”

“Kka?” kaget Agni. Saat dia keluar dari pintu rumahnya, dia melihat Cakka telah bertengker di depan mobilnya.

Cakka kan tidak ada kuliah hari ini, tapi kok?

“ayo sayang, entar kamu telat lagi”

Agni paling tidak bisa melihat Cakka yang sangat care padanya. Dia seakan terhipnotis akan kebaikan dan ketampanan Cakka. Karena hal itu juga, hubungannya dengan Cakka baik-baik saja.

“Kka ga ada kuliah kan hari ini?”

“iya ga hehe”

“tapi kok mau antar aku?”

“ngga pa-pa, pengen ketemu kamu aja. Ngga boleh yah?”

Agni tersenyum datar lalu menatap Cakka dan berkata “ngga pa-pa, aku senang malah”

“yaudah berangkat sekarang yuk?”

“ya”

***

Agni mondar-mandir di dalam kamarnya. Entah apa yang ia pikirkan. Sepertinya masalah yang sangat berat, dia terkadang berhenti lalu mengacak-acak rambutnya sendiri.

“apa semuanya akan baik-baik saja?” tanya Agni pada dirinya. Ia sekarang menghentikan aktivitas anehnya tadi dan memilih untuk duduk di atas kasur.

“gimana kalau tidak?”

“gimana kalau aku nyesel?”

“gimana kalau tak sesuai harapan?”

“gimana kalau…

Kriek, bunyi suara pintu kamar Agni terbuka, membuatnya berhenti berbicara dan menatap orang yang berada di balik pintu itu.

“Cakka?” ucap Agni tak menyangka, kalau seseorang itu adalah Cakka,pacarnya.

Cakka tersenyum lalu berjalan ke Agni dan duduk di sampingnya “kok belum tidur?”

“lagi males aja, kamu juga kok ke sini? Udah malam kan”

“pengen ketemu kamu aja” jawab Cakka. Agni kembali heran dengan sikap Cakka. Kok kangennya ga hilang-hilang yah?

“nah ini aku, udah hilang kan kangennya?”

Cakka menggeleng manja lalu menarik Agni masuk ke dalam pelukannya. Sedangkan yang di peluk hanya pasrah, ini hal yang menurutnya sudah sangat biasa!

“Ag”

“Hm?”

“Agni sayang Cakka ga?” tanya Cakka lembut, tanpa melepaskan pelukannya itu.

“iya”

“ga bakal ninggalin Cakka lagi kan kayak dulu kan?”

“ninggalin? Kapan Agni ninggalin Cakka?”

“waktu masih SMA, gara-gara Oik”

Agni menggeleng mendengar perkataan Cakka. Masih ingat aja dia? “Cakka..Cakka.. masa lalu ga usah diingat”

“tapi kan, aku takut terulang lagi. Aku takut kamu pergi ninggalin aku lagi” lirih Cakka, meningat-ngingat peristiwa pahit dimana ia kehilangan separuh jiwanya itu. Yaitu Agni

Agni tersenyum lalu melepaskan pelukan Cakka dan berdiri, menatap Cakka, tersenyum kemudian memegang pipinya dan berkata “dengerin Agni yah Kka. Itu masa lalu. Gak usah di ungkit-ungkit lagi. Buktinya Agni ada di samping Kka kan?”

Cakka tersenyum mendengar perkataan Agni. Dia sangat beruntung mempunyai kekasih sepertinya “janji?”

Agni melepas tangannya yang sedari tadi memegang pipi Cakka. Raut wajahnya tiba-tiba berubah. Tak ada senyuman lagi yang merekah di wajah manisnya. Sepertinya dia ragu ingin membalas perkataan Cakka tadi.

“Ag?”

“aku..aku..

“kamu sakit?”

“ngga Kka”

“terus?”

“aku..aku..aku janji” Agni kembali tersenyum walau senyuman yang terlihat jelas sangat di paksakan.

Cakka tersenyum dan menarik kembali Agni ke dalam pelukannya.

“besok nikah yah?” seru Cakka tiba-tiba.

Agni menghembuskan napas panjang dan kembali tersenyum -berusaha semanis mungkin- walau Cakka tak dapat melihatnya “Agni pikir-pikir dulu”

Sepertinya aku tak bisa, aku lebih memilih kamu..

***

Agni menatap sebuah kertas yang ia genggam. Wajahnya tampak pasrah. Kemudian ia kembali memasukkan kertas itu ke dalam amplop coklat besar.

“Hay sayang. Maaf telat” ucap seseorang sesaat duduk di kursi yang berhadapan dengan Agni di café yang di janjikan.

Agni tersenyum ke arah orang itu, lalu memasukkan amplop besar yang tadi ia genggam ke dalam tasnya.

“kok lama?”

“tadi aku ketemu dosen dulu, ga marah kan?”

“ngga kok”

Cakka tersenyum, walau dia dapat membaca raut wajah Agni sekarang. Yang kelihatannya gelisah “terus kenapa kamu ajak aku ketemuan?” tanya Cakka

“ngga boleh yah?”

“bukannya ga boleh, tapi ga biasa aja”

“hehe pengen ketemu kamu aja soalnya”

“oh kirain ada yang penting”

Agni tersenyum –walau dipaksakan- “Kka, kamu masih ingat impian aku ga?”

“impian kamu?” Agni mengangguk “belajar di amerika kan, kenapa?”

“kalau impian aku terwujud gimana?”

“ya bagus dong”

“tapi harus tinggal di sana selama 3 tahun”

“ha?3 tahun? Ngga, ngga boleh”

Agni kembali tersenyum. Ini seperti yang ia pikirkan.

“emang kenapa Ag?”

“oh ga pa-pa kok”

“yaudah, kamu udah pesen makanan ga?”

“udah kok, kamu juga udah aku pesenin”

***

“Ag?” Cakka perlahan memasuki kamar Agni.

“Agni?” ujar Cakka lagi, ia tak melihat Agni di kamarnya.

“ya?” balas seseorang, yang pastinya itu suara Agni

“kamu dimana?”

“di kamar mandi, kamu tunggu aja dulu. Aku udah mau selesai kok”

Cakka mengangguk dan berjalan ke arah kasur Agni, lalu duduk.

“ini apa?” Cakka mengambil sebuah amplop coklat yang berada di atas kasur Agni. Perlahan ia membuka tali yang mengikat amplop itu.

“Agni, kamu…

***

“Kka, kenapa kamu ajak aku ke dufan?” tanya Agni bingung. Mereka berdua tengah berada di dalam area salah satu tempat bermain di Jakarta.

“main dong, ngapain lagi?”

“tapi, tumben kamu ngajak aku ke sini”

“hehe, pengen buat kenangan aja sama kamu”

“kenangan?”

“udahlah ga usah di pikirin, kita masuk aja yuk”

Agni hanya mengangguk lalu mengikuti Cakka memasuki Dufan itu.

“aku mau naik itu Kka, itu juga, yang itu juga” seru Agni girang. Sedangkan Cakka yang berada di sampingnya hanya tersenyum melihat gadisnya itu.

“WAAAAA”

“WOOOO”

“YEEEEE”

“Ag, kamu ga capek apa?” tanya Cakka kelelahan. Mereka telah menaiki hampir semua wahana yang ekstrim di tempat itu.

“ngga! Ayok Kka, naik yang itu lagi” seru Agni semangat tanpa memperdulikan Cakka yang sudah kelihatan sangat kelelahan.

Walau begitu, Cakka tetap saja menemani Agni. Dia tidak mau melewatkan saat terakhir mereka berdua.

“tapi udah itu, makan yah?”

“siap!” Agni langsung saja menarik Cakka ke arah wahana yang bernama Tornado. Wahana yang sangat menguji nyali kita.

“buset Ag, kamu mau naik itu?” Cakka memperhatikan wahana yang menurutnya sangat ekstrim. Orang yang naik, akan di pontang-panting, di putar di atas langit, sungguh sangat menakutkan.

“iya Kka,ayok!” Agni kembali menarik Cakka memasuki tempat antrian.

“WAAAAAAAAAAAA”

***

“gila Ag, sumpah. Gue gak mau naik itu lagi” ujar Cakka sambil meminum jus jeruk yang telah di pesannya tadi.

“Ah, Cakka cemen! Masa gitu aja takut”

“bukannya takut Ag, tapi khawatir kalau pengamannya lepas”

“hahaha, itu mah sa…

Agni tiba-tiba menghentikan perkataannya dan tertunduk lesu.

“kamu kenapa Ag?” tanya Cakka heran. Namun yang di tanya hanya menggeleng tanpa mengangkat wajahnya, masih saja tertunduk.

Cakka lalu berbalik ingin melihat apa yang dilihat Agni tadi. Cakka tersenyum, kemudian menatap Agni lagi. “Ag, naik bianglala yuk?”

Agni mengangkat wajahnya “pulang aja yah Kka?”

“naik bianglala dulu baru pulang”

“tapi ini udah malam”

“please Ag, buat yang terakhir”

“hm” Agni tersenyum dan berdiri “ayuk”

“ya” Cakka lalu menggenggam tangan Agni cukup erat, dan berjalan ke arah wahana yang mereka akan naiki.

Untuk yang terakhir..

***

“wah keren yah” ujar Agni bersemangat –berusaha- walau suara terdengar bergetar. Cakka yang duduk di sebelahnya hanya tersenyum melihat Agni dan suasana malam kota Jakarta dari atas Bianglala itu.

“kapan-kapan kita ke sini lagi yah Kka?”

“ya”

“oia, gimana kalau pas ulang tahun kamu aja? tahun depan”

“ya”

“mungkin kalau tahun depan, kita ga bakal berdua lagi datangnya hehe”

Cakka kembali tersenyum “Ag..” ia kemudian menggenggam salah satu tangan Agni

“ya?” Agni menatap Cakka. Ada apa dengan Cakka? sepertinya ia terlihat sedang menanggung sesuatu yang berat.

“benar apa kata kamu, mungkin kita ga bakal datang berdua lagi tahun depan”

“ya kan? hehe” Agni tersenyum malu.

Namun Cakka hanya mengangkat sedikit bibirnya lalu mempererat genggamannya dan menatap Agni “ya, aku sendirian” lirih Cakka.

Agni yang tadinya tersenyum, tiba-tiba senyuman itu pudar “maksud kamu Kka?”

“kita ga bisa pergi berdua lagi ke sini, tapi..

“tunggu Kka, maksud kamu apa? Aku ga ngerti. Emang kita ga bakal pergi berdua, karena aku memutuskan untuk menikah sama kamu bulan depan”

“tapi Ag..

“maka dari itu, tahun depan kita ga bisa pergi berdua lagi. Karena mungkin kita akan pergi bertiga hehe”

“Ag..

“kamu senang kan? Kita pasti akan senang-senang seperti sekarang. Lebih senang mungkin hehe”

“tapi Ag, kamu..

“nanti sekalian ngerayain ulang tahun kamu aja”

“Ag…

“tapi mungkin kita ga bakal kayak sekarang deh. Nanti kita ga bisa naik, histeria, halilintar, kora-kora, dan tornado lagi. Soalnya anak kita nanti kan ga bisa naik, ga mungkin kan?. Jadi mungkin kita Cuma bisa naik kuda-kudaan, terus mobil-mobila, terus..

“DENGERIN AKU AGNI!” bentak Cakka tiba-tiba.

“Kka aku..

Cakka lalu menarik Agni ke dalam pelukannya. Tangis Agni semakin menjadi. Sesaat Agni berbicara tadi entah Agni sadar atau tidak air matanya keluar begitu saja.

“Kka aku..

“Ag, kamu pergilah ke Amerika besok” ucap Cakka

“tapi Kka aku..

Cakka melepaskan pelukannya kemudian mentap Agni. Tersenyum lalu menggenggam tangan Agni kembali “dengerin yah, sekarang giliran aku yang membuat kamu bahagia”

“Kka, aku sudah memu..

“sst” Cakka meletakkan jari telunjuknya di bibir Agni “kamu ga boleh menolak” Cakka kembali tersenyum manis.

“tapi kena..

“Ag, aku bisa membaca pikiran kamu. Aku tau kalau kamu lagi marah, senang bahkan bingung. Aku tau semuanya Ag. Kemarin aku ga sengaja melihat kertas beasiswa kamu. Dan aku juga tau kalau kamu sebenarnya ingin pergi kan? Kamu tadi tiba-tiba kelihatan lesu saat melihat spanduk tentang sekolah di amerika kan? Please Ag, jangan buat aku jadi penghalang kamu”

“Kka, tolong jangan buat aku berubah pikiran lagi..

“kamu mikirin perasaan aku aja. Aku udah bahagia Ag. Apalagi kamu yang melepaskan beasiswa kamu demi aku. Aku sangat bahagia Ag. Tapi Ag, aku bukan siapa-siapa buat kamu..

“kamu calon suami aku Kka!”

“yah, calon suami. Masih calon kan? Itu yang kamu selalu bilang dulu ke aku. Dan semua itu dapat berubah”

“Kka aku..

“kamu pergilah. Semua tidak akan berubah kok. Cuma 3 tahun kan?”

“itu juga belum tentu Kka”

“nggak pa-pa asal kamu bahagi”

“Kka, aku udah mutusin kalau aku ga bakal pergi. Aku akan tetap tinggal di sini. Lanjutin kuliah aku. Ahku juga udah memikirkan untuk menikah denganmu bu..

“apa kamu bahagia?” sela Cakka. Agni kemudian terdiam, menundukkan kepalanya.

“aku akan selalu sayang kok sama kamu” Cakka perlahan mengangkat kepala Agni. Air mata kini mengalir lagi di kedua mata Agni, namun lebih deras.

“kita juga bisa setelah kamu pulang kan? Cuma 3 tahun, ga lama kok” Cakka kembali memasukkan Agni kedalam pelukannya.

“Kka, aku sayang kamu..” isak Agni, tangisnya semakin pecah di dalam pelukan Cakka. Dia membalas pelukan Cakka dengan erat. Dia sangat beruntung mempunya pacar, sekaligus calon suami seperti Cakka. Cowok yang manja, nyebelin, rese, namun sangat peduli dengan dirinya. Walau ia tahu, gimana rasanya tak bertemu selama 3 tahu. Ia tetap merelakannya..

“aku juga sayang kamu Ag..” balas Cakka.

***

“hah..hah.. maaf telat sayang..”

“habis marathon yah kamu? Kok keringatnya banyak banget” Agni mengambil sapu tangan yang berada di sakunya dan dengan telaten mengelap keringat yang mengalir di wajah Cakka.

“hehe, aku ada urasan tadi”

“urusan apa?”

“ada deh, mau tau aja”

Agni berhenti mengelap wajah Cakka. Menatap Cakka dengan tampang tak suka.

“loh, loh kok ngambek?”

“siapa yang ngambek” jawab Agni dingin. Ckck siapa pun tau kalau dia ngambek kan?

“hehe, maaf yah sayang” Cakka lalu memeluk Agni dari belakang, lalu mengambil sesuatu dari kantongnya dan memperlihatkannya di hadapan Agni. Sebuah kotak berwana merah, berbentuk hati.

Agni heran lalu melepaskan pelukan Cakka “itu apa?”

“buka aja” jawab Cakka

Agni segera mengambil kotak itu, dan membukanya secara perlahan. “Kka ini maksudnya apa?”

Cakka tersenyum dan mengambil isi kotak itu “ini bukan cincin pertunangan lagi Ag, tapi ini..

“kamu melamar aku Kka?” tanya Agni dengan tampang polosnya. Cakka hanya terkekeh lalu mengangguk.

“mau kah kamu menikah dengan ku?” ucap Cakka membuat Agni menjadi terharu dan segera mengagguk semangat.

“tapi apa kamu mau nunggu aku?”

“tentu saja” jawab Cakka mantap

“makasih Kka” Agni kembali memeluk Cakka dengan erat.

‘di beritahukan kepada seluruh penumpang pesawat garuda tujuan…….

“Kka, aku pergi dulu yah. Jaga diri baik-baik. Jangan lupa makan”

“iya”

“jangan ngelirik gadis lain, ingat kamu udah punya istri”

“masih calon”

“ih Kka apa-apaan sih, ngambek nih”

“yee kok gitu aja ngambek”

“hehe, yaudah aku berangkat yah?salam buat mama, papa aku dan mama, papa kamu” Agni mengangkat kopernya dan bergegas pergi.

“tunggu Ag, ada yang kelupaan?”

“ha?” Agni melirik sekelilingnya “ngga kok” jawab Agni

“aku?”

“kamu?kamu kenapa?”

“huh dasar!” Cakka langsung menarik Agni begitu saja ke dalam pelukannya. Membuat koper yang Agni pegang tadi terhempas kelantai.

“kita ga bakalan ketemu selama 3 tahun loh Ag nanti”

“terus?”

“nanti kalau aku kangen kamu gimana?”

“yah liat foto aku aja”

“kalau aku kangen suara kamu gimana?”

“telpon aja”

“kalau aku kangen ciuman kamu gimana?”

“cium kambing aja”

“Agni gitu..”

“hehe, bercanda sayang. Udah yah, aku mau berangkat dulu” Agni melepaskan pelukan Cakka dan mengambil kopernya yang jatuh tadi.

“bener nih ga kelupaan sesuatu?”

“ngga, barang-barang aku ada semua kok. emang yang aku lupa apaan?”

“sini aku bisikin” Cakka menarik Agni lalu membisikkan sesuatu di telinga kanannya.

Tiba-tiba wajah Agni memerah “ih apaan sih”

“hehe, ayo lah Ag. Terakhir nih”

“ngga ah, malu. Banyak orang”

“yah, Agni.. ayodong Ag, ntar aku kangen gimana? ”

“tapi kan..

Cakka tiba-tiba menutup wajahnya dan wajah Agni dengan jaketnya.

“ga ada yang liat kan?”

“tapi..

Sekali lagi Cakka menghentikan ucapan Agni. Namun sekarang dengan bibirnya. Yah, Cakka tengah mencium Agni. Dia pasti akan rindu dengan semuanya, semua tentang Agni. Namun dia harus bersabar, karena setelah itu. Agni, yang notabenya adalah musuhnya dulu akan menjadi miliknya seutuhnya nanti.

***

3 tahun 2 bulan kemudian..

“hhuuuuaaaa akhirnya sampai juga” Agni mejatuhkan dirinya di atas sofa yang berada di rumah.

“Agni, jangan tiduran aja. Bantu mama dan papa ngambil barang kamu di mobil” pinta mama Agni.

“oke” Agni segera bangkit dan berjalan ke luar rumah, ke arah mobil yang terparkir di depan rumahnya.

‘ You’ll never enjoy your life,living inside the box’ Agni mengeluarkan koper-kopernya yang ada di bagasi mobilnya satu persatu sambil bersenandung menyanyikan lagu waiting outside the line by greyson chance

“hey..” sapa seorang cowok di belakang Agni.

“hem..” Agni hanya berdehem tanpa membalikkan badannya malahan sibuk mengeluarkan koper-kopernya.

“hey” sapa cowok itu lagi.

“don't you see I am busy now?”

“no”

“ck” Agni berbalik ingin memarahi cowok itu. Namun sesaat ia membalikkan badannya, cowok tersebut tiba-tiba menariknya dan menciumnya saat itu juga.

Agni kaget! Who is he??!!

“hey boy! Kenapa lo!?” Agni mendorong cowok itu, sampai terjatuh di jalan.

“lo gak berubah yah?” ucap cowok itu sambil berdiri dan membersihkan bajunya yang agak sedikit kotor akibat jatuh tadi.

Agni mengernyitkan alisnya, suara ini.. “lo siapa?”

“lo ga ingat gue?” Cowok itu menatap Agni dan tersenyum.

Untuk sesaat Agni hanyut dalam senyumannya, entah mengapa dia sangat rindu. Agni menggeleng kuat, tanda tak ingat. Walau jujur dia, sedikit merasa orang yang di hadapannya ini sangat ia kenal.

“masih di pakai juga yah cincinnya?”

Agni tersentak. Ia pandangi cowok itu dari bawah hingga atas. Tinggi, putih, punya style yang keren dan senyumannya –sama dengan orang itu-. Hanya cowok yang sangat ia cintailah, mengetahui tentang cincin ini, cincin lamarannya.

“Ca..cakka” ujar Agni kurang yakin

“ya, welcome back Agni” balas cowok itu, yang tak lain adalah Cakka.

Agni tersenyum, air matanya perlahan keluar dari kedua matanya. Ia langsung berlari memeluk Cakka –cowok yang ia sangat rindukan-

“apa aku berubah banget yah? sampai kamu ga ngenali aku lagi?” Agni mengangguk sambil tetap memeluk Cakka.

“jelas dong, aku kan udah jadi model internasional”

“ha?beneran?”

“iya, minggu lalu aku baru pulang dari amerika loh..”

“amerika?? Kamu ga nyamperin aku?”

“ngga, tapi aku sekilas ngelihat kamu kok lagi jalan sama teman kamu”

“terus kamu ga panggil aku?gitu?” Agni melepaskan pelukannya dan sedikit menjauh dari Cakka.

“maaf.. maaf” Cakka terkekeh melihat sikap Agni, yang sama sekali tidak berubah. Ia lalu menarik Agni kedalam pelukannya.

“aku kangen kamu” bisik Cakka

“aku juga, tapi kamu ga ngelirik cewek lain kan?”

“hm, dikit”

“oh gitu..”

“hehe, bercanda sayang. Gak mungkin lah. Orang dipikiran aku kamu terus”

“oh..”

“jadi ntar malam nikah yah?” ujar Cakka tiba-tiba. Agni yang mendengarnya sontak melepaskan pelukannya.

“ntar malam? Gila lo, gue aja baru balik”

“yah, Agni. Ayolaahhh, kamu udah janji kan dulu”

“tapi kan, kalau ntar malam ga terlalu buru-buru?”

“ngga lah”

“tapi kan…

“ayolah Ag. semuanya udah siap kok. Orang tua aku sama kamu aja udah setuju”

“eee..

Cakka kembali memeluk Agni “aku udah ga tahan soalnya..” bisik Cakka tepat di salah satu telinga Agni.

“CAKKA!” teriak Agni, berusaha menjauh dari Cakka. Namun Cakka memeluknya sangat erat.

“siapa suruh ga beri aku jatah selama 3 tahun” Cakka tersenyum licik sambil menaik turunkan alisnya “mau kan Ag?”

“ngga!” tolak Agni cepat

“oh yaudah, aku pergi sama Oik aja lagi”

“ha?Oik?”

“iya, dia meneger aku”

“ha?? Nggak! Nggak boleh!”

“makanya, mau ga?” tanya Cakka lagi. Yang membuat Agni mau tak mau harus menjawab ‘ya’.

“iya aku mau”

“makasih sayang love you..” Cakka memeluk Agni dengan erat. Akhirnya penantiannya selama ini telah berakhir.

“love you too…”

Readmore »»

Minggu, 17 April 2011

Curhatan 1

Ngga ada yang bisa di ajak curhat seputar ICIL nih, sumpah gue bete banget. Emang salah yah gue suka sama ICIL? biar pun mereka masih anak-anak, mereka tuh hebat!punya talenta. Nah elo? bisanya cuma ngejek gue doang, lo kira lo hebat? emang lo punya kelebihan! tapi apa untungnya lo ngejek anak ICIL? lo kate anak ICIL hanya anak-anak doang? kalo di bandingin dengan lo, hebatan mereka dong!

Sudahlah, gue ga mau ngambil pusing tentang lo. Mumet kepala gue!

Sekarang gue mau curhat seputar ICIL. Gue pengen bilang 'GUE KANGEN RIO!!!'
aaa sumpah gue pengen liat my little Prince di tv lagi. Kadang gue iri, sama orang yang sering bbm-an bareng Rio. Tweetnya di bales Rio, sampai anak-anak RFC yang dekat dengan Rio, my sweety heartku T.T
Maklumlah gue masih labil coy (?) walau umur udah tua, tapi gue masih bejiwa muda! buktinya gue masih suka dengan anak kecil. Ckck emang gitu kali sifat lo nad, sukanya sama daun muda. Lo ngga jauh beda dengan itu loh, pacarnya Justin bieber, Selena Gomez.
hm, bicara soal dia gue lagi sebel nih sama Selena Gomez, masa dia habis foto sama GREYSON CHANCE! aaaa ngga ikhlas gue! oke, cuma foto bareng boleh. Tapi kalau tuh si selena mau ngambil Greyson dari gue, AWAS aja! gue cabik-cabik tuh! pengennya yang naik daun semua.
Oke back to the topik!
pengen banget gue denger suara Rio lagi. pengen lihat wajahnya, senyumnya. aaaaaa kalo di ingat-ingat gue jadi senyum gaje T.T
sayangnya dari gue lahir hingga sekarang berumur 15. gue belom pernah bertemu dia! setiap gue ada kesempatan ketemu Rio, pasti dia ga di undang. Buktinya pertama kali gue ngelive cuma ketemu ICIL DIVA, Alvin, Ray, Debo, tapi ada AGNI -my littler princess- tapi ga lengkap kalo gak ada princenya.
coba waktu itu, yang salaman sama gue bukan Alvin melain kan Rio. Gue yakin nih bibir gue gak bisa berhenti tersenyum. Faktanya, setelah gue ketemu Alvin, gue senyum-senyum gaje selama seminggu. bayangin aja SEMINGGU, sampai-sampai temen gue bosan kalo gue udah mau cerita tentang si Alvin.
Nah gimana kalo gue ketemu Rio? sampe busa-busa tuh mulut gue, gue IKHLAS nyeritain gimana bisa gue ketemu dia. But that's only in my dream. yah hanya di dalam mimpi, gue bisa ketemu Rio.
Inti dari semuanya gue kangen DIA!
Galau... galau...galau...


oia ini foto gue bareng Alvin-->
muka gue di gituin soalnya, disitu gue jelek!><
ada foto yg lain lgi, tpi tetep aja gue jelek-_-

Readmore »»

Rabu, 23 Maret 2011

BENCI.!!!!BENCII..!!! part 13 (last part)

Jarak tinggal 5 cm untuk menghapus jarak di keduanya.
“BERHENTI.!!!” Teriak seseorang. Semua mata tertuju ke sumber suara tersebut, tak terkecuali Agni dan Cakka.
“PUAS LO NYAKITIN GUE KKA.??PUAS.??!” isak gadis itu, yang tak lain adalah Shilla, mantan Cakka.
Cakka mengkerutkan dahinya. Maksudnya.??
“MAKSUD LO APA SIH SHIL.??” Balas Cakka, yang ikut berteriak.
“KEMARIN LO BILANG, LO CINTA SAMA GUE. MINTA MAAF SAMA GUE. GUE MAAFIN, TAPI LO TETEP KAYAK GINI. LO MAUNYA APA SIH KKA.??”
Cakka semakin heran. Begitupun penonton yang menyaksikannya.
“LO NGOMONG APA SIH SHIL, GUE GAK NGERTI?!”
“UDAHLAH KKA, GUE UDAH CAPEK BERSABAR. LO URUSIN AJA SANA CEWEK LO ITU. DASAR PLAYBOY.!!” Ejek Shilla dan berlalu meninggalkan kursi penonton.
Bayangan Shilla semakin menjauh, namun beribu pertanyaan kini terngiang di pikiran Cakka. Apa lagi Agni yang sedari tadi berada di samping Cakka.
Gara-gara peristiwa yang diluar skenario tersebut penonton menjadi ricuh, dan mulai beranjak dari bangkunya masing-masing.
“maaf atas gangguan teknis ini” ucap pembawa acara lewat sebuah mic.
Rify, Siviel dan Alvin saling bertatapan bingung, dan bergegas naik ke atas panggung menghampiri Cakka dan Agni.
“Shilla kenapa lagi Kka.??” Tanya Iyel mewakili yang lain.
Cakka hanya mengangkat bahunya menandakan tidak tahu lalu menatap Agni yang sedari tadi diam.
“Ag.??” Cakka memegang pundak Agni. Tapi tiba-tiba Agni menepisnya. Entahlah Agni juga tak tahu mengapa dia menepisnya, tangannya seakan bergerak sendiri.
“jangan bilang lo masih pikirin kata-kata Shilla tadi.??” Tebak Cakka, yang mungkin benar “gak usah dipikirin Ag, gue gak punya hubungan kok sama Shilla. Beneran deh”
Agni semakin bingung, apa benar dia memikirkan perkataan Shilla tadi. Tapi apa hubungannya dengan dia.??Cakka bukan apa-apa lagi buat dia.
“Ag??” sekarang Sivia dan Ify yang mencoba mendekati Agni. Agni masih tak bergeming.
“Ag, lo gak pa-pa kan.??” Tanya Ify sambil menepuk pundak Agni.
“ha.??eh iya gak pa-pa kok” Agni tersenyum manis, sambil melirik Cakka yang menatapnya heran.
Bener lo terlalu sempurna.
“udah yuk ah balik, acaranya udah selesai ini” Agni menarik lengan kedua sahabatnya –ify&sivia- berjalan meninggalkan panggung.
Cakka hanya menatap Agni, merutuki nasibnya yang sangat-sangat sial. Hampir saja dia mendapatkan Agni kembali tapi gara-gara virus yang gak diundang, ngehancurin semuanya dengan gampang. Sial.!! Umpat Cakka dalam hati.
“Kka, ikut balik gak??” ajak Alvin
“hm, enggak deh. Kalian balik duluan aja. Gue masih punya urusan di sini”
“oke bye” Rio, Iyel, dan Alvin pun pergi.
‘gue harus nyari Shilla.!’
***
Cakka berkeliling mencari Shilla untuk meminta penjelasan dari semuanya. Setelah beberapa menit dia mencari, akhirnya dia menemukan gadis itu.
Gadis itu tengah menangis di pimggir jalan. Cakka yang melihatnya dengan segera menghampiri gadis itu.
“Shill” ucap Cakka. Gadis yang merasa namanya di panggil, mengangkat wajahnya yang sedari tadi di tenggelamkan di kedua lengannya sambil memeluk lutut. Gadis itu menatap Cakka dengan tatapan kecewa, air mata yang kian mengalir di pipinya.
Cakka menjadi iba. Dia paling gak bisa melihat seorang gadis menangis, apalagi di hadapannya.
“maaf Shil” Cakka duduk di samping Shilla.
“lo tega banget Kka” isak Shilla, air matanya tak kunjung berhenti.
“tapi Shil, bener deh gue gak ngerti sama omongan lo” jujur Cakka
“lo lupa??” tanya Shilla tak percaya
“bukan lupa Shil, tapi gak tahu”
“kemarin lo sms gue kan?” tanya Shilla meyakinkan
“ha??sms??gue aja gak tahu nomor lo Shill”
“jadi yang sms gue siapa??”
“Hp lo mana, gue mau lihat”
Shilla segera mengambil Hp yang berada di saku celananya dan memberikannya ke Cakka.
“Shil, kita jadian berapa lama.??masa lo gak tahu tulisan gue?” tanya Cakka sambil memeriksa sms Shilla. “ini bukan sms gue Shill, dan bukan nomor gue. Nomor gue masih yang dulu, gak pernah gue ganti”
“jadi gue dikerjain??”
“bukan lo Shil, tapi gue”
“maaf yah Kka” lirih Shilla
“buat??”
“semuanya, gue pamit dulu” Shilla berdiri dan pergi meninggalkan Cakka.
“sekarang tinggal mencari siapa dalang dari semua ini” Cakka bangkit dan pergi.
***
“Oh jadi ini semua perbuatan loh yah Ik??” Cakka menghampiri seorang cewek yang sedari tadi berbicara sendiri.
“CAKKA.?!” kaget cewek itu.
“mau lo apa sih sebenarnya Ik??” Tanya Cakka.
Gadis itu yang ternyata Oik kelabakan mencari alasan. Dia telah kepergok saat berbicara sendiri tentang kesuksesan rencananya.
“gak bisa ngomong kan lo?” sindir Cakka.
“gue Cuma mau lo Kka” Ucap Gadis itu mendekati Cakka.
“ah bulshit lo Ik!”
“tapi Kka, apa kita gak bisa seperti dulu?” lirih gadis itu
“eh denger yah lo. Gue dulu pacaran sama lo itu karena faktor kasihan! Dan asal lo tahu yah, GUE NYESEL!” bentak Cakka. Oik syok mendengarnya. Apa benar karena faktor kasihan?
“tapi Kka..
“pantes gak ada cowok yang betah sama lo, walau gue akui lo cantik. Tapi sifat lo tuh gak secantik wajah lo” sindir Cakka.
Yah memang, Oik adalah cewek manja dan pemaksa. Apapun yang dia inginkan harus ia dapatkan dan karena hal itu juga Oik di jauhi oleh teman-temannya. Cakka yang merasa kasihan saat itu lalu menjadikan Oik sebagai pacarnya. Dan mulai saat itu juga Oik mempunyai teman lagi, walau mereka sepenuhnya tak ingin berteman dengan Oik tapi ingin pedekate dengan Cakka.
“Kka..
“udah lah, gue muak lihat wajah lo. Dan satu jangan pernah lo muncul di hadapan gue dan mengganggu hubungan gue dan Agni!” bentak Cakka dan berangsur pergi dari tempat itu. Oik? Dia terduduk lemas sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, yang mungkin ia lakukan untuk menutupi tangisnya.
***
“Hay..” sapa seorang cowok.
Orang-orang yang berada di meja tersebut lantas berbalik, terkecuali seorang gadis. Seorang gadis yang tak tahu sengaja atau tidak, tak mau melihat cowok itu.
“hay Kka” sapa Iyel dan diiringi yang lain.
“dari mana aja lo?” tanya Rio.
Cakka tak langsung menjawabnya, dia lebih memilih untuk duduk terlebih dahulu. Dan sial buat gadis manis yang duduk di samping Cakka sekarang. Bayak bangku yang kosong, tapi kenapa cowok itu harus duduk disampingnya? Gadis itu komat-kamit merutuki nasibnya dalam hati.
“dari beresin masalah kecil” Cakka melirik gadis yang berada di sampingnya tersebut. walau sang gadis tahu akan hal itu, dia berpura-pura tak menyadarinya. Dia malah sibuk mengaduk-aduk minumannya.
“masalah apa?” tanya Rio lagi, yang lainnya hanya mengangguk.
“masalah tentang Oik”
“Oik?kenapa lagi dia?”
“dia bakalan pindah sekolah” jawab Cakka enteng, sambil sesekali melirik untuk melihat ekspresi gadis yang di sampingnya. Namun dia hanya tenang..
“pindah?” tanya mereka yang berada di meja itu dengan kompak, kecuali Agni yang terlihat malas menanggapinya.
“iya dia tadi sms gue” Cakka mengambil hpnya dan memencet sesuatu lalu menyerahkan keteman-temannya.
‘maaf Kka, gue emang salah sama lo. Sebagai gantinya, gue gak bakalan pernah muncul di hadapan lo lagi. Lo bisa tenang sekarang, karena gue bakal pindah sekolah mulai besok. Dan satu hal lagi, langgeng yah sama Agni. Oik’
“gue balik duluan” Agni bangkit dari bangkunya dan bergegas pergi. Yang lainnya hanya mengangguk, terkecuali Cakka.
“apa semuanya gak bisa balik lagi?” lirih Cakka pelan, namun masih terdengar oleh teman-temannya.
“bisa Kka” Ucap Rio
“iya Kka, semua tak ada yang mustahil” lanjut Ify.
“dan gue tahu Agni masih suka sama lo” tambah Sivia.
“kita bakal bantu lo kok” seru Iyel dan Alvin bersamaan.
“makasih yah guys!”
***
“Agni sayang, kesini sebentar” panggil mama Agni.
Agni yang baru saja memasuki rumahnya lantas menghampiri mamanya “kenapa ma?”
“gimana hubungan kamu dengan Cakka?”
“eee yah gitu mah” jawab Agni bingung
“apa semuanya lancar?” tanya mama Agni lagi, namun kali ini Agni hanya tersenyum
“kalian sudah 9 bulan tunangan” 9 bulan? Agni tak pernah menyadarinya, ternyata semua ini sudah berjalan sangat lama. “apa kalian tak punya pemikiran untuk menikah” lanjut mama Agni.
“ha?nikah ma?” kaget Agni. Gimana mau nikah?tunangannya aja gak serius. “Agni belum cukup umur ma” elak Agni, dia tengah mencari alasan.
“dua bulan lagi kalian udah kuliah, dan menurut mama kalian udah cukup dewasa” Skak mat! Agni tak dapat beralasan lagi, dia hanya terlihat pasrah.
“Agni pikirin nanti lagi yah ma, Agni capek, mau tidur dulu” tak menunggu jawaban dari mamanya, Agni segera ngacir ke kamarnya.
***
“apa gue ngomong aja yah sama mama tentang semuanya?” Agni menatap langit-langit kamarnya mencari sebuah jawaban.
“tapi gue takut” takut?takut dimarahin mamanya atau takut tak punya hubungan lagi dengan Cakka?entahlah..
Drrtt..drrttt..
Agni langsung mengangkat telpon tersebut tanpa melihat siapa sang pemanggil itu.
“halo” sapa Agni ketus, dia terlalu malas untuk berbicara
“halo sayang” sapa suara sebrang. Agni kaget, dia segera melihat siapa nama pemanggil itu.
“apa Kka?” tanya Agni lebih jutek
“lagi marah yah?”
“nggak”
“bener?”
“udahlah Kka, ngapain lo telpon gue?”
“mau dengerin suara kamu aja”
“ih najis banget tuh gombalan, gak mempan!”
“benerean Agni, aku sayang banget sama kamu”
“DAN GUE BENCI BANGET SAMA LO.! tuuuuuuttt..
Agni memutuskan sambungan secara sepihak.
***
“loh tante?” kaget Agni mendapati mama Cakka saat turun dari atas tangga.
“hay sayang” sapa mama Cakka.
“tante ngapain ke sini?” Agni menghampiri mama Cakka dan mamanya.
“lagi membahas tentang kalian sayang” jawab mama Agni
Glek! Agni hanya bisa menelan ludah.
“oia sayang, ada Cakka di luar. Kamu temenin gih” suruh mama Cakka.
“i..iya tan. Agni permisi dulu” Agni berjalan dengan lemas, ini hari libur. Hari dimana Agni gak bertemu Cakka di sekolah. Tapi..
“hay Kka” sapa Agni ogah-ogahan. Cowok yang merasa namanya di panggil hanya menoleh sebentar dan berbalik lagi.
“hay Ag” balasnya. Agni menjadi canggung, dia memilih duduk di sampin cowok itu.
Namun tiba-tiba cowok itu bangkit sesaat Agni duduk di sampingnya “gue balik, bilang sama nyokap gue. Kalo mau pulang telpon aja” katanya dan pergi begitu saja.
Agni bingung tapi tak mau ambil pusing. Diapun berjalan masuk ke dalam rumahnya.
***
“eh kalian ngerasa gak, kalo Cakka ngejauhin gue?” tanya Agni pada Sivia dan Ify. mereka tengah makan di kantin.
“kayaknya sih gitu” jawab kedua sahabatnya bersamaan.
“apa gue punya salah yah sama dia?”
“kali” jawab mereka lagi.
“masa sih?”
“lo ingat-ingat aja, apa yang terakhir lo lakuin sama Cakka sebelum lo di jauhin” ucap Sivia.
Agni mengingat-ngingat “mm.. waktu itu gue di telpon Cakka dan gue ngomong..
Agni berhenti berbicara. Ia sekarang mengetahui alasannya. Dan Agni tak dapat mempungkirinya bahwa ia menyesal, sangat menyesal malah.
“jujur sama kita, lo suka sama Cakka atau nggak?” tanya Sivia, Agni menggeleng.
“lo benci sama Cakka?” tanya Ify, Agni lagi-lagi menggeleng.
“terus?” tanya Sivia dan Ify bersamaan.
Lagi-lagi Agni hanya menggeleng! Dia sebenarnya tak tahu bagaimana perasaannya terhadap Cakka.
“cinta mungkin” lirih Agni pelan namun Sivia dan Ify dapat mendengarnya.
Sivia dan Ify saling berpandangan lalu tersenyum. “lakukan apa kata hati lo” Sivia menepuk pundak Agni dan pergi.
“apapun itu pasti benar” Ify juga menepuk pundak Agni dan menyusul Sivia.
“gue gak tahu” lirih Agni lagi, lalu bangkit dan pergi entah kemana.
***
“Kka gue suka sama lo” seru seseorang “lo mau gak jadi pacar gue?” lanjutnya.
Agni yang tak sengaja mendengarnya, tiba-tiba berhenti. Dia berencana pergi ke toilet untuk menenangkan dirinya. Namun ketika melewati lorong kelas 11, Agni mendengar seseuatu dari salah satu kelas yang saat itu sedang sepi.
“Gue..
“please Kka, gue mohon. Gue udah suka sama lo sejak kita smp” pinta gadis itu. Agni yang mendengar itu semua hanya berusaha tenang walau hatinya sangat sakit. Namun begitu Agni tak juga pergi dari tempat itu, malah berniat mendekatinya.
“Kka, apa salahnya mencoba?”
“Gue..
“Kka please terima gue. Gue sayang banget sama lo. Gue bakal ngelakuin apa aja asal lo terima gue”
“Gue..
“STOP!” teriak seseorang “jangan jawab pertanyaan itu Kka” isak orang itu.
“Agni..” kaget cowok itu yang tak lain adalah Cakka.
“iya Kka, ini gue Agni” Agni mendekati Cakka dengan air mata yang masih berlinang.
Ternyata sedari tadi Agni tetap mendengar percakapan Cakka dengan gadis tadi. Ntah mengapa air mata Agni tiba-tiba keluar dan ntah mengapa juga badan Agni terdorong untuk masuk kedalam ruangan tersebut.
“Ag lo kena..
“gue benci sama lo! tapi gue suka sama lo Kka, gue sayang..” isak Agni, ia menyentuh pipi Cakka lembut.
“Ag..
“gue gak bisa hidup tanpa lo Kka, gue gak bisa” Air mata Agni semakin deras keluar.
“Ag gue..
Cakka kaget! Agni tengah menciumnya. Ini untuk pertama kalinya Agni yang punya inisiatif mencium Cakka duluan. Biasanya Cakka yang pertama melakukannya.
Cakka tak menolak sama sekali, dia malah melingkarkan tanggannya di pinggang Agni, membuat mereka semakin berhimpit. Jujur, dia sangat merindukan hal ini.
“maafin gue..” lirih Agni setelah melepaskan ciumannya dan berganti memeluknya.
“gue yang seharusnya minta maaf Ag”
“jangan pernah tinggalin gue lagi” Agni tersenyum, walau air matanya kian mengalir.
“gak akan” Cakka dengan lembut menghapus air mata Agni. Agni tersenyum lagi dan langsung memeluk Cakka
“cieee…..”
“gak capek tuh pelukan mulu?”
“kok hari ini panas banget yah”
“panas? Dingin gini yel” #plak sebuah toyoran mendarat mulus di kepala Alvin.
“loh kok?” Agni heran. Kok semuanya ada di sini?dan lagi gadis yang bersama Cakka tadi ikut bergabung denga teman-temannya?
“sorry Ag, hehe” cengir Cakka.
“maksud lo?” Agni tambah bingung
“ini ide Cakka Ag!” kompak semuanya.
“hehe” Cakka lagi-lagi hanya nyengir menanggapinya.
“CAKKA!!!!” teriak Agni yang akhirnya sadar, bahwa semua ini adalah bagian dari rencana.
“maaf Agniku sayang, kalo gak gini kamu gak bakalan jujur kan? Dan lagi soal cium-ciuman tadi, aku gak nyangka kalo kamu bakal nyium aku. Kapan-kapan lagi yah” goda Cakka sambil melingkarkan tangannya di pinggang Agni
Wajah Agni berubah menjadi merah “apa sih lo!”
Sahabat-sahabatnya hanya tersenyum melihat tingkah Cakka dan Agni.
“terus nikahnya kapan nih? kemarin nyokap gue sama nyokap lo ngomong ke gue pengen banget nimang cucu katanya. Gue sih juga pengen cepet-cepet punya anak ” bisik Cakka.
Wajah Agni semakin memerah “ih gue BENCI BANGET SAMA LO KKA!” teriak Agni.

-THE END-

Readmore »»

Senin, 21 Maret 2011

SAHABAT DAN CINTA (short story)

      Sahabat dan Cinta, dua kata yang tak asing lagi bagi kita. Dua kata yang susah buat kita lepaskan, hidup serasa hampa tanpa kata tersebut. Dua buah kata yang gampang di ucapkan namun sangat susah untuk di raih.       Kadang atau kebanyakan orang sering mempersalahkan kedua kata tersebut. Seseorang rela mengorbankan cintanya hanya untuk sahabatnya. Namun ada juga seseorang yang rela mengorbankan sahabatnya hanya untuk cinta sesaatnya.  
“Fy sampai kapan lo mau di sini terus ngelihatin Cakka.??” Tanya Agni yang sudah bosan nungguin Ify. Agni ingin segera pulang namun sahabatnya Ify sedang tergila-gila dengan seorang cowok yang bernama Cakka. cowok yang dijuluki sebagai “Most Wanted” di sekolahnya. Dan Ify merupakan salah satu fans Cakka dari beribu-ribu fansnya.
      Ify memperhatikan Cakka yang sedang bermain basket di lapangan. Bukan Cuma Ify yang ngeliatin Cakka, tapi ada sejumlah siswi yang sudah mengantri membawakan handuk buat Cakka. ‘Oke ini gila.! Ngapain tuh cewek-cewek pada ngantri seperti itu. Dan jangan sampai Ify juga akan seperti itu.’ Agni sangat sayang sama sahabatnya yaitu ify. mereka sudah bersahabat sejak kecil.
“fy udah yuk. Ayo kita pulang.!” Ajak Agni sambil menarik-narik tangan ify untuk pergi dari tempat tersebut. Tapi hasilnya nihil, ify tetap bersikukuh untuk melihat Cakka.
“Fy, apa bagusnya tuh cowok.?? ” Agni berhenti menarik tangan ify dan berdiri tegak di depan ify.
“Ag minggir dong gue mau lihat Cakka.!!” Ify berusaha menggeser Agni dari hadapannya.
“nggak gue gak bakalan pindah sampai lo mau pulang.!!” Kata Agni mantap.
Agni sibuk mengajak Ify untuk pulang, tanpa di sadari sebuah bola basket melayang ke arah Agni dan “bukk” bola itu tepat mengenai kepala Agni.
“aww..” rintih Agni kesakitan sambil mengelus-ngelus belakang kepalanya.
“Kyyaa..!!” teriak cewek-cewek yang berada di situ tiba-tiba termaksud Ify, membuat kepala Agni makin sakit mendengar teriakan tersebut.
“hey maaf yah” kata seseorang di belakang Agni. Agni berbalik ingin mengetahui suara siapa itu dan mendapati seorang Cakka, cowok yang di juluki “Most Wanted” berada di depannya. ‘pantas tadi semua pada histeris teriak-teriak kayak orang gila.’ Pikir Agni sambil tetap mengelus-elus kepalanya yang sakit.
“lo gak apa-apa.??” tanya Cakka sok perhatian.
“ngak apa-apa dari hongkong.? Sakit gini di bilang gak apa-apa.” Jawab Agni ketus.
“maaf yah”
“lo kira hanya dengan minta maaf semua selesai.?? Kalau gitu yang namanya penjara itu tidak ada tau gak.!?” Agni membentak Cakka di hadapan semua orang. Cewek-cewek penggila Cakka marah melihat kejadian itu. Sedangkan Cakka.?? Dia bengong di tempat.
“Ag, udah ah ag. Kita pulang yuk” Ify menarik tangan Agni dan mangajaknya pulang.
 “urusan kita belom selesai.!!” Seru Agni dan pergi meniggalkan Cakka.
*****
“wah gila tuh cewek!” Rio menghampiri Cakka yang sedari tadi masih diam ditempatnya.
Cakka masih diam.. “gue udah nentuin.!!” Kata Cakka tiba-tiba
“ha.??maksud lo Kka.??” Tanya Rio heran.
“liat aja Yo, gue bakalan dapetin tuh cewek. Ini untuk pertama kalinya gue di bentak kayak gitu di depan semua orang. Gue jadi tertarik.!!” jawab cakka mantap.
“gila lo Kka.!!” Rio menatap Cakka dengan tampang heran. Cakka hanya tersenyum menanggapinya.
Rio hanya menggelengkan kepalanya. “emang lo tau nama tuh cewek siapa.??” Tanya rio.
“nggak” jawab Cakka polos.
“jiahhh, sok banget lo.! katanya mau dapetin tuh cewek tapi namanya aja lo gak tau. Cakka..cakkaa” Rio lagi-lagi menggelengkan kepalanya.
“emang lo tau yo.?”
“taulah, tuh cewek namanya Agni. Dia adeknya Ka Iyel ketua osis di sini. Masa lo gak tau sih Kka.??”Cakka hanya menggeleng. “dia itu cewek yang terkenal sangat susah di dekati. Anaknya cantik tapi sifatnya tomboy banget, dan dia selalu menolak semua cowok yang pengen jadi pacarnya. Jadi, lo masih ingin ngedapetin dia.?? ” tanya Rio di sertai dengan anggukan cepat dari Cakka.
“yakin lo.??” rio menanyakan kepastian. Dan lagi- lagi Cakka hanya mengangguk dan tersenyum
“Good luck deh kalau gitu.!” Rio menepuk pundak Cakka dan berlalu pergi.
-Agni Ify-
-mobil Agni-
“Ya Allah Ag, tadi kita di samperin Cakka.!!” Ify histeris sendiri.
Agni memutar bola matanya mendengar ify. “iya..iya..” kata Agni singkat, Agni malas benget ngomongin tentang cowok itu.
“tapi lo enak banget sih Ag, bisa ngomong dengan Cakka. Envy tau gak gue.” Ify manyun mengingat kejadian tadi. Agni hanya tersenyum simple ke arah ify.
>skip<
-keesokan harinya-
-kelas Agni dan Ify-
“Agni ke kantin yuk.!!” Ajak ify
Agni mengangkat wajahnya ke arah ify “malas ah Fy” jawab Agni singkat dan membaringkan kepalanya lagi ke atas meja.
“yaudah gue pergi yah.!” kata ify dan pergi ninggalin Agni sendirian di dalam kelas.
 Kelas Agni dan ify tuh selalu kosong pada saat istirahat, semuanya pada kompak ke kantin.
“hoaaammm” Agni menguap sambil tetap menidurkan kepalanya di atas meja.
“hey”sapa seseorang tiba-tiba di pintu kelas Agni.
“hem..” jawab Agni ogah-ogahan tanpa melihat orang yang sedang menyapanya. Agni malahan tetap menidurkan kepalanya.
“lo mau gak jadi cewek gue.?” seru cowok itu tiba-tiba.
Agni membulatkan matanya yang tadi tertutup dan mengangkat kepalanya tegak menghadap orang tersebut. ‘ini cowok gila yah.!!’ Itulah pikiran Agni sebelum melihat siapa cowok yang berani nembak Agni tiba-tiba.
Dan sekarang Agni cengo melihat cowo yang tersenyum manis di depannya. ‘ini cowo  benar-benar gak waras.!!’ Pikir Agni yang kaget melihat cowok itu.
“lo gila yah.??” tanya Agni yang masih dalam suasana kaget (?)
“nggak” jawab cowok itu singkat dan mendekati Agni.
“Kka lo gila beneran yah, atau kesurupan setan.!?” Tanya Agni memundurkan bangkunya karena Cakka semakin mendekat ke arahnya. Yah cowok itu adalah Cakka.
“gue beneran Ag.!! Mau gak jadi pacar gue?” Cakka kini berada tepat di depan Agni, mengelus pipi Agni lembut dengan tangannya.
 Agni dengan cepat menepis tangan Cakka dari wajahnya. “gue gak mau.!!” Teriak Agni ketus menatap Cakka tajam.
‘beneran apa yang di katakan Rio.!’ pikir Cakka tapi dia tetap tidak menyerah.
“Ag, gue tanya lagi lo mau gak jadi pacar gue.??” Tanya Cakka lagi yang sekarang sedang berlutut di depan Agni sambil mengecup salah satu tangan Agni layaknya seorang putri.
Ok Agni sekarang cengo, mulutnya mangap melihat kelakuan Cakka. Yang mau tak mau Agni terbuai dalam permainan Cakka. Gimana tidak.?? Semua cewek, hatinya pasti akan luluh kalau di gituin dengan seorang cowok cakep. Cakka hanya tersenyum manis melihat kelakuan Agni ‘gue menang.!!’ Ucapnya dalam hati.
“nggak.!!” Agni tersadar dari lamunannya dan menarik tangannya dengan dari genggaman Cakka. “gue bukan cewek yang bisa lo tak ukkan dengan rayuan lo. Apapun yang terjadi gue gak bakalan pacaran dengan lo.!!” lanjut Agni dan berlari meninggalkan Cakka
‘benar-benar cewek yang menarik’ ujar Cakka dalam hati dan bergegas pergi dari kelas Agni.
Hari- hari terus berlalu dengan indah. Indah.?? Itu perkataan yang sangat tidak cocok buat Agni. tapi berlalu dengan buruk, itu adalah perkataan yang sangat cocok buat Agni sekarang. Kenapa.?? karena hari-hari yang Agni selalu lewati dulu adalah hari-hari yang tenang tanpa ada gangguan. Tapi sekarang.?? Agni selalu di gangguin dengan sosok Cakka. Cowok yang ngebet banget pengen jadi cowoknya Agni.
Bukannya sok jual mahal, tapi ada 2 alasan yang membuatnya menolak Cakka mati-matian. Alasan pertama, dia gak suka sama Cakka selama ini. Dan tak ingin menyukai Cakka. Alasan kedua, dia gak ingin berpacaran dengan Cakka karena Ify. ify sangat menyukai Cakka. Dan untungnya Ify belum mengetahui kalau Cakka suka sama Agni, mungkin..
Tapi ify mulai menyadari sesuatu yang berbeda dari sikap Agni. Ify berpikir bahwa Agni menyimpaan suatu rahasia darinya. Tapi dia tidak ambil pusing, kalau Agni gak memberitahukan ke dia. berarti Agni tidak ingin membicarakannya dan ify menghargai itu.
“Cakka, plis jangan ganggun gue lagi.!!” Bentak Agni ke Cakka.
“tapi Ag, gue beneran suka sama lo” seru Cakka.
Agni dan Cakka sekarang berada di gudang belakang sekolahnya. Agni meminta Cakka untuk ke gudang untuk membicarakan semuanya. Kenapa di gudang.?? Karena Agni tidak mau Ify mengetahui soal ini.
“gue tanya ke lo, kenapa lo suka sama gue.??”
“gue suka sama lo, karena lo berbeda dari yang lain Ag.”  Jawab Cakka sambil memegang ke dua tangan Agni.
“tapi gue gak suka sama lo Kka.!!” Agni membentak Cakka lagi dan melepaskan ke dua tangannya dari genggaman Cakka. Raut wajah kecewa terpancar di wajah Cakka.
‘mungkin ini akhir dari segalanya’ pikir Cakka kecewa. “Baiklah kalau lo maunya gitu. gue gak bakalan gangguin lo lagi.” Cakka berbalik dan akan pergi meniggalkan Agni.
Hati Agni sakit mendengar perkataan Cakka tadi ‘gue kenapa.??!’ tanyanya dalam hati. Dada Agni sakit, itu yang dia rasakan sekarang. Tanpa terasa butiran air mata kini jatuh membasahi kedua pipi Agni.
Cakka ingin megucapkan selamat tinggal ke Agni untuk terakhir kalinya, dia pun berbalik dan kaget mendapati Agni yang sekarang duduk di lantai dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. Agni yang menyadari bahwa Cakka sedang melihatnya segera menutup wajahnya dengan ke dua tangannya.
“lo kenapa Ag.??” Cakka medekati Agni, memegang kedua tangan Agni dan memindahkannya dari wajah Agni.
“jangan lihat.!!” Agni berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Cakka. Tapi hasilnya nihil, Cakka menggenggam tangan Agni dengan kuat.
“jawab pertanyaan gue. Lo kenapa.??” tanya Cakka lagi, menatap Agni tajam. Tapi Agni tidak menggubrisnya malahan dia memalingkan wajahnya dan menutup matanya. Agni malu di lihat nangis, apa lagi oleh Cakka.
“Agni lihat gue.” Cakka melepaskan kedua tangan Agni, lalu memegang wajah Agni dengan kedua telapak tangannya dan membuat wajah Agni menghadap ke arahnya.
-ify-
“Shill lo liat Agni gak.??” Tanya ify ke Shlla teman sebangku Agni.
“hm, kalau gak salah dia tadi sama Cakka pergi ke gudang deh.” Jawab Shilla.
‘sama Cakka.??’ Pikir Ify heran, kenapa Agni gak pernah bilang kalau dia akrab dengan Cakka. “oh makasih yah Shil.” Ify segera bergegas ke gudang menuju tempat yang di katakan Shilla.
-Cagni-
“gue gak tau.” Jawab Agni yang emang gak tau kenapa dirinya menangis.
 Mendengar jawaban Agni, Cakka tiba-tiba memeluk Agni erat. Agni kaget tapi tidak memberontak malahan dia merasa nyaman di peluk oleh Cakka dan tidak ingin ini berakhir.  
Cakka melepaskan pelukannya. Ada rasa kecewa yang di rasakan Agni saat Cakka melepaskan pelukannya ‘gue kenapa.!!’. Tiba-tiba Cakka mendekatkan wajahnya ke Agni.
Tanpa Agni dan Cakka sadari Ify sudah berada di depan gudang.
“Ag..” kata ify terputus memasuki gudang yang melihat Agni dan Cakka. Air mata ify mulai jatuh melihat semuanya, melihat apa yang sedang di lakukan oleh Agni dan Cakka. Walaupun sakit , ify tidak beranjak dari tempat tersebut malahan tetap berdiri tegak menyaksikan semua yang terjadi.
Cakka semakin mendekatkan wajahnya ke Agni. Agni kaget.!!  Agni memberontak tapi tangannya di genggam erat oleh Cakka. Sekarang wajah Agni tinggal beberapa senti lagi, Cakka memiringkan wajahnya. Sedangkan Agni segera menutup matanya tidak bisa berbuat apa-apa lagi tapi masih dalam keadaan memberontak.
Sesuatu tiba-tiba menyentuh bibirnya ‘basah’pikir Agni. Agni yang merasakan Cakka menciumnya kini tidak memberontak lagi, hanya diam. Dia sadar bahwa dirinya benar-benar menyukai Cakka. Mungkin sudah lama, tapi karena Ify yang menyukai Cakka.  Mungkin karena itu juga Agni sengaja tidak menyadarinya, menyadari perasaannya ke Cakka. Dan sekarang Agni tidak mau munafik, tidak mau menyakiti hatinya.
 Lama, baru Cakka melepaskan bibirnya dari bibir Agni.
“Ag.. Agni ma..af” seru  Cakka, nafasnya terengah-rengah karena habis menahan nafas selama beberapa memenit. Saat mencium Agni.
Agni hanya tersenyum mendengar permintaan maaf dari Cakka. Cakka bingung dengan sikap Agni yang seharusnya dia marah besar ke Cakka, karena dengan lancang dia mencium Agni.
“Ag lo gak marah.??” Tanya Cakka heran.
Agni hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum lagi. Cakka benar-benar heran dengan sikap Agni.
“lo beneran gak marah.??” Tanya Cakka lagi.
“nggak Kka. Gue suka sama lo” jawab Agni tiba-tiba yang membuat Cakka kaget. Mulutnya mangap, matanya membesar. “beneran Ag.?!!” Tanya Cakka lagi untuk memasitikannya dan di sertai anggukan dari Agni.
Cakka refleks memeluk Agni “Makasih Ag” bisik Cakka di telinga Agni.
“Sama-sama Kka..” Agni membalas pelukan Cakka.
Kebahagiaan melanda mereka berdua, namun di sisi lain ada seseorang yang tidak tahan lagi melihat kejadian tersebut. “AGNI.!!” Teriak Ify yang membuat Cakka dan Agni melepaskan pelukannya dan melihat ke arah ify.
“i.iify” Agni kaget melihat ify yang berada di hadapannya. Air mata tak berheti keluar dari kedua mata ify. Agni merasa sangat bersalah. Agni bediri, mendekat ke arah Ify dan ingin menghapus air matanya yang mengalir sangat deras. Tapi dengan cepat Ify menepis tangan Agni dan berlari ke luar gudang.
“IIFFFYYY” teriak Agni. Agni ingin mengejar Ify tapi Cakka mencegat Agni.
“biarkan dia sendiri.” Ujar Cakka. Agni mengurungkan niatnya ‘benar kata Cakka biarkan dia sendiri.’
-ify-
Ify berlari secepat mungkin. Air matanya tidak kunjung berhenti, tidak peduli dia akan menabrak seseorang. dia tetap berlari tanpa arah.
“bruukk.!!” Ify menabrak seseorang dan terjatuh.
“lo gak apa-apa.??” Tanya orang yang ify tabrak sambil menarik ify berdiri.
“maaf” kata ify tanpa melihat ke orang tersebut malahan sibuk membersihkan roknya yang kok.
“gak apa-apa lagi. tapi lo kenapa.??lagi terburu-buru yah.??” tanya orang itu lagi.
Ify mengangkat wajahnya, melihat cowok yang dia tabrak tadi. ‘cakep’ pikir Ify.
“lo nangis.??” Cowok itu kaget melihat air mata yang keluar dari mata ify.
Ify mengingat kembali kejadian antara Cakka dan Agni. Air mata ify kembali mengalir dengan sangat deras. Rio tambah kaget melihat ify. Akhirnya Rio mengajak Ify ke taman belakang sekolah.
“ceita sama gue lo kenapa.??” tanya Rio lembut.
“lo tau Cakka.??” jawab ify dengan sebuah pertanyaan.
“dia sahabat gue malahan.”
“sahabat lo.?” ify kaget. Rio hanya mengangguk.
“di..dia..sama sahabat gue.. mereka..mereka kissing.” Seru ify
“ha.??tunggu..tunggu sahabat lo itu siapa.??”
“Agni.”
“apa.!?Agni” Rio kaget.
“lo kenapa.??” tanya ify heran. Rio hanya tersenyum miris, jujur Rio juga suka sama Agni dari dulu. Malahan sebelum Cakka suka sama Agni. Tapi Rio orangnya pemalu, makanya sampai sekarang dia gak pernah nyatain perasaannya.
“terus.. mereka pacaran..” ify menangis lagi mengingat ke jadian itu.
“sabar yah.” rio memeluk Ify , membuat supaya Ify tenang. Bukan Cuma Ify yang sakit hati tapi Rio juga.
“bukan Cuma lo kok yang pernah ngerasaain hal seperti ini. Gue tau itu sangat menyakitkan tapi mau gimana lagi. Semua sudah lewat dan tidak akan terulang kembali. Dan lo sebagai sahabatnya seharusnya mendukung dia.” lanjut Rio
“tapi Agni gak pernah ngasih tau ke gue kalau dia suka sama Cakka”
“mungkin dia tidak mau lo sakit hati makanya Agni begitu. Mengetahui kebenaran itu memang sangat menyakitkan. Dan dalam hidup kita. Ada kalanya kita memerlukan pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu. Dan Agni sudah melakukannya. Dio mempertahankan persahabatannya dengan lo. Tapi mungkin dia sudah gaak sanggup menahan perasaannya. Cinta tidak dapat di bohongi dan lo tau itukan. Dia capek menahan perasaannya dan akhirnya semua keluar, tapi yang tidak dinginkan Agni terjadi. Lo menjauh darinya. Rasa bersalah Agni sangat besar sekarang. Dan mungkin dia akan memilih lo dan mengakhiri hubungannya dengan Cakka.” Rio melepaskan pelukannya ke Ify.
‘Dan benar juga perkataan semua perkataan Rio’ pikir ify
“lo gak maukan orang yang lo sayang sakit hati karena ke egoisan kita semata” Rio memegang kepala Ify. Ify hanya mengangguk menandakan iya. ‘tunggu.!! Kita.??’ Ify menyadari sesusatu yang ganjil dari perkataan Rio tadi. “maksud lo.?kita.??” Tanya ify yang membuat Rio kaget. “jangan-jangan lo suka sama Agni.!?” Lanjut ify yang tepat sasaran.
“iya” jawab Rio tertunduk lesu.
“maaf, gue gak tau.”
“gak apa-apa kok fy.” Rio tersenyum manis.
“kok lo tau nama gue.??”
“yaiyalah gue tau. Lo kan sahabatnya Agni. Mana mungkin gue tidak tau tentang orang terdekat Agni.” Jawab Rio mantap
“hahhahah. Iyayah” ify tertawa. Seakan melupakan masalah yang membuatnya menangis. “eh tapi gue gak tau nama lo” lanjut ify
“nama gue Rio”.
Mereka ngobrol sangat lama. Gak tau deh apa yang diomongin.
>skip<
-pulang sekolah-
Agni di temani Cakka mendatangi bangku Ify untuk meminta maaf atas kejadian tadi.
“ify.” seru Agni
“oh hy Ag, cak” ify tersenyum melihat mereka.
“fy maafin gue. Gue bakalan putus dengan Cakka.” kata Agni tiba-tiba yang membuat Cakka kaget. Jujur dia gak tau apa-apa tentang acara putus-putusan.
“hahah. Gak apa-apa kali ag.” Ify tertawa mendengar perkataan Agni, sesuai dengan perkataan Rio tadi. “lihat noh wajah Cakka. kasian dia kaget setengah mati.”
Agni melirik ke arah Cakka, bener apa yang di katakan Agni. Wajah Cakka kelihatan konyol. “tapi Fy lo beneran gak marah.??” Agni mengalihkan mandangannya lagi ke arah Ify
Ify hanya menggeleng dan tersenyum “gue sahabat lo, yang akan selalu ada buat lo. Apapun yang terjadi gue akan tetap jadi sahabat lo.”
Agni yang mendengar itu langsung memeluk Ify “Maafin gue fy, gue sahabat yang buruk.”
“Nggak kok ag.” Ify membalas pelukan Agni.
Cakka tersenyum melihat pemandangan tersebut.
“hy Kka.!!” Sapa seseorang menepuk pundak Cakka.
“eh.. hy yo.?” Sapa cakka bingung. “lo ngapain di sini.??” Lanjut Cakka
“jemput ify. pulang yuk fy”
“yuk” jawab ify melepaskan pelukannya dengan Agni.
“tunggu. Lo  berdua ada hubungan apa.??” Tanya Cakka dan Agni bersamaan.
Rio dan ify berpandangan “nggak ada apa-apa” jawab mereka bersamaan sambil tersenyum. “kita pulang duluan yah. byee” lanjut rio dan pergi bersama ify meninggalkan Agni dan Cakka berdua.
“nggak jadi putuskan.??” Tanya Cakka yang melihat Rify udah jauh dari tempat mereka.
“lo maunya kita putus.?? Kalau gitu kita putus.!” jawab Agni santai dan bergegas pergi tapi di tahan oleh Cakka.
“jangan gitu dong sayang” Cakka melingkarkan tangannya di pinggang Agni.
“ihh.. lepasin gak Kka” Agni meronta-ronta.
“nggak, sampai kamu manggil aku sayang.” Bisik Cakka di telinga Agni.
“nggak mau.!! Lepasin gak.!”
“yah terserah lo, panggil gue sayang baru gue lepasin. Kalau nggak gue gak bakalan lepasin sampai besok.”
“huh” Agni menghela napas “lepasin dong sayang.” Perintah Agni lembut
 “gitu dong sayang.” Cakka melepaskan tangannya dan merangkul Agni “pulang yuk” ajak Cakka.
Akhir yang bahagia buat Agni dan Cakka, maupun ify.
Jangan pernah berbohong kepada orang lain apalagi menyangkut kata sahabat dan cinta. Karena kebohongan dapat membuatmu tenggelam dalam perasaan bersalah. Kamu dapat membohongi orang lain tapi perasaanmu tidak.
Banyak orang berkata sahabat lebih penting dari perasaan cinta kita ke lawan jenis. Tapi hati tidak bisa dibohongi. Kita akan selalu kecewa pada akhirnya saat kita memilih antara dua kata tersebut. Karena itu jaga dua kata tersebut.
Sahabat dan Cinta, dua kata yang tak asing lagi bagi kita. Dua kata yang susah buat kita lepaskan, hidup serasa hampa tanpa kata tersebut. Dua buah kata yang gampang di ucapkan namun sangat susah untuk di raih. Kadang atau kebanyakan orang sering mempersalahkan kedua kata tersebut. Seseorang rela mengorbankan cintanya hanya untuk sahabatnya. Namun ada juga seseorang yang rela mengorbankan sahabatnya hanya untuk cinta sesaatnya.  
“Fy sampai kapan lo mau di sini terus ngelihatin Cakka.??” Tanya Agni yang sudah bosan nungguin Ify. Agni ingin segera pulang namun sahabatnya Ify sedang tergila-gila dengan seorang cowok yang bernama Cakka. cowok yang dijuluki sebagai “Most Wanted” di sekolahnya. Dan Ify merupakan salah satu fans Cakka dari beribu-ribu fansnya.
Ify memperhatikan Cakka yang sedang bermain basket di lapangan. Bukan Cuma Ify yang ngeliatin Cakka, tapi ada sejumlah siswi yang sudah mengantri membawakan handuk buat Cakka. ‘Oke ini gila.! Ngapain tuh cewek-cewek pada ngantri seperti itu. Dan jangan sampai Ify juga akan seperti itu.’ Agni sangat sayang sama sahabatnya yaitu ify. mereka sudah bersahabat sejak kecil.
“fy udah yuk. Ayo kita pulang.!” Ajak Agni sambil menarik-narik tangan ify untuk pergi dari tempat tersebut. Tapi hasilnya nihil, ify tetap bersikukuh untuk melihat Cakka.
“Fy, apa bagusnya tuh cowok.?? ” Agni berhenti menarik tangan ify dan berdiri tegak di depan ify.
“Ag minggir dong gue mau lihat Cakka.!!” Ify berusaha menggeser Agni dari hadapannya.
“nggak gue gak bakalan pindah sampai lo mau pulang.!!” Kata Agni mantap.
Agni sibuk mengajak Ify untuk pulang, tanpa di sadari sebuah bola basket melayang ke arah Agni dan “bukk” bola itu tepat mengenai kepala Agni.
“aww..” rintih Agni kesakitan sambil mengelus-ngelus belakang kepalanya.
“Kyyaa..!!” teriak cewek-cewek yang berada di situ tiba-tiba termaksud Ify, membuat kepala Agni makin sakit mendengar teriakan tersebut.
“hey maaf yah” kata seseorang di belakang Agni. Agni berbalik ingin mengetahui suara siapa itu dan mendapati seorang Cakka, cowok yang di juluki “Most Wanted” berada di depannya. ‘pantas tadi semua pada histeris teriak-teriak kayak orang gila.’ Pikir Agni sambil tetap mengelus-elus kepalanya yang sakit.
“lo gak apa-apa.??” tanya Cakka sok perhatian.
“ngak apa-apa dari hongkong.? Sakit gini di bilang gak apa-apa.” Jawab Agni ketus.
“maaf yah”
“lo kira hanya dengan minta maaf semua selesai.?? Kalau gitu yang namanya penjara itu tidak ada tau gak.!?” Agni membentak Cakka di hadapan semua orang. Cewek-cewek penggila Cakka marah melihat kejadian itu. Sedangkan Cakka.?? Dia bengong di tempat.
“Ag, udah ah ag. Kita pulang yuk” Ify menarik tangan Agni dan mangajaknya pulang.
 “urusan kita belom selesai.!!” Seru Agni dan pergi meniggalkan Cakka.
*****
“wah gila tuh cewek!” Rio menghampiri Cakka yang sedari tadi masih diam ditempatnya.
Cakka masih diam.. “gue udah nentuin.!!” Kata Cakka tiba-tiba
“ha.??maksud lo Kka.??” Tanya Rio heran.
“liat aja Yo, gue bakalan dapetin tuh cewek. Ini untuk pertama kalinya gue di bentak kayak gitu di depan semua orang. Gue jadi tertarik.!!” jawab cakka mantap.
“gila lo Kka.!!” Rio menatap Cakka dengan tampang heran. Cakka hanya tersenyum menanggapinya.
Rio hanya menggelengkan kepalanya. “emang lo tau nama tuh cewek siapa.??” Tanya rio.
“nggak” jawab Cakka polos.
“jiahhh, sok banget lo.! katanya mau dapetin tuh cewek tapi namanya aja lo gak tau. Cakka..cakkaa” Rio lagi-lagi menggelengkan kepalanya.
“emang lo tau yo.?”
“taulah, tuh cewek namanya Agni. Dia adeknya Ka Iyel ketua osis di sini. Masa lo gak tau sih Kka.??”Cakka hanya menggeleng. “dia itu cewek yang terkenal sangat susah di dekati. Anaknya cantik tapi sifatnya tomboy banget, dan dia selalu menolak semua cowok yang pengen jadi pacarnya. Jadi, lo masih ingin ngedapetin dia.?? ” tanya Rio di sertai dengan anggukan cepat dari Cakka.
“yakin lo.??” rio menanyakan kepastian. Dan lagi- lagi Cakka hanya mengangguk dan tersenyum
“Good luck deh kalau gitu.!” Rio menepuk pundak Cakka dan berlalu pergi.
-Agni Ify-
-mobil Agni-
“Ya Allah Ag, tadi kita di samperin Cakka.!!” Ify histeris sendiri.
Agni memutar bola matanya mendengar ify. “iya..iya..” kata Agni singkat, Agni malas benget ngomongin tentang cowok itu.
“tapi lo enak banget sih Ag, bisa ngomong dengan Cakka. Envy tau gak gue.” Ify manyun mengingat kejadian tadi. Agni hanya tersenyum simple ke arah ify.
>skip<
-keesokan harinya-
-kelas Agni dan Ify-
“Agni ke kantin yuk.!!” Ajak ify
Agni mengangkat wajahnya ke arah ify “malas ah Fy” jawab Agni singkat dan membaringkan kepalanya lagi ke atas meja.
“yaudah gue pergi yah.!” kata ify dan pergi ninggalin Agni sendirian di dalam kelas.
 Kelas Agni dan ify tuh selalu kosong pada saat istirahat, semuanya pada kompak ke kantin.
“hoaaammm” Agni menguap sambil tetap menidurkan kepalanya di atas meja.
“hey”sapa seseorang tiba-tiba di pintu kelas Agni.
“hem..” jawab Agni ogah-ogahan tanpa melihat orang yang sedang menyapanya. Agni malahan tetap menidurkan kepalanya.
“lo mau gak jadi cewek gue.?” seru cowok itu tiba-tiba.
Agni membulatkan matanya yang tadi tertutup dan mengangkat kepalanya tegak menghadap orang tersebut. ‘ini cowok gila yah.!!’ Itulah pikiran Agni sebelum melihat siapa cowok yang berani nembak Agni tiba-tiba.
Dan sekarang Agni cengo melihat cowo yang tersenyum manis di depannya. ‘ini cowo  benar-benar gak waras.!!’ Pikir Agni yang kaget melihat cowok itu.
“lo gila yah.??” tanya Agni yang masih dalam suasana kaget (?)
“nggak” jawab cowok itu singkat dan mendekati Agni.
“Kka lo gila beneran yah, atau kesurupan setan.!?” Tanya Agni memundurkan bangkunya karena Cakka semakin mendekat ke arahnya. Yah cowok itu adalah Cakka.
“gue beneran Ag.!! Mau gak jadi pacar gue?” Cakka kini berada tepat di depan Agni, mengelus pipi Agni lembut dengan tangannya.
 Agni dengan cepat menepis tangan Cakka dari wajahnya. “gue gak mau.!!” Teriak Agni ketus menatap Cakka tajam.
‘beneran apa yang di katakan Rio.!’ pikir Cakka tapi dia tetap tidak menyerah.
“Ag, gue tanya lagi lo mau gak jadi pacar gue.??” Tanya Cakka lagi yang sekarang sedang berlutut di depan Agni sambil mengecup salah satu tangan Agni layaknya seorang putri.
Ok Agni sekarang cengo, mulutnya mangap melihat kelakuan Cakka. Yang mau tak mau Agni terbuai dalam permainan Cakka. Gimana tidak.?? Semua cewek, hatinya pasti akan luluh kalau di gituin dengan seorang cowok cakep. Cakka hanya tersenyum manis melihat kelakuan Agni ‘gue menang.!!’ Ucapnya dalam hati.
“nggak.!!” Agni tersadar dari lamunannya dan menarik tangannya dengan dari genggaman Cakka. “gue bukan cewek yang bisa lo tak ukkan dengan rayuan lo. Apapun yang terjadi gue gak bakalan pacaran dengan lo.!!” lanjut Agni dan berlari meninggalkan Cakka
‘benar-benar cewek yang menarik’ ujar Cakka dalam hati dan bergegas pergi dari kelas Agni.
Hari- hari terus berlalu dengan indah. Indah.?? Itu perkataan yang sangat tidak cocok buat Agni. tapi berlalu dengan buruk, itu adalah perkataan yang sangat cocok buat Agni sekarang. Kenapa.?? karena hari-hari yang Agni selalu lewati dulu adalah hari-hari yang tenang tanpa ada gangguan. Tapi sekarang.?? Agni selalu di gangguin dengan sosok Cakka. Cowok yang ngebet banget pengen jadi cowoknya Agni.
Bukannya sok jual mahal, tapi ada 2 alasan yang membuatnya menolak Cakka mati-matian. Alasan pertama, dia gak suka sama Cakka selama ini. Dan tak ingin menyukai Cakka. Alasan kedua, dia gak ingin berpacaran dengan Cakka karena Ify. ify sangat menyukai Cakka. Dan untungnya Ify belum mengetahui kalau Cakka suka sama Agni, mungkin..
Tapi ify mulai menyadari sesuatu yang berbeda dari sikap Agni. Ify berpikir bahwa Agni menyimpaan suatu rahasia darinya. Tapi dia tidak ambil pusing, kalau Agni gak memberitahukan ke dia. berarti Agni tidak ingin membicarakannya dan ify menghargai itu.
“Cakka, plis jangan ganggun gue lagi.!!” Bentak Agni ke Cakka.
“tapi Ag, gue beneran suka sama lo” seru Cakka.
Agni dan Cakka sekarang berada di gudang belakang sekolahnya. Agni meminta Cakka untuk ke gudang untuk membicarakan semuanya. Kenapa di gudang.?? Karena Agni tidak mau Ify mengetahui soal ini.
“gue tanya ke lo, kenapa lo suka sama gue.??”
“gue suka sama lo, karena lo berbeda dari yang lain Ag.”  Jawab Cakka sambil memegang ke dua tangan Agni.
“tapi gue gak suka sama lo Kka.!!” Agni membentak Cakka lagi dan melepaskan ke dua tangannya dari genggaman Cakka. Raut wajah kecewa terpancar di wajah Cakka.
‘mungkin ini akhir dari segalanya’ pikir Cakka kecewa. “Baiklah kalau lo maunya gitu. gue gak bakalan gangguin lo lagi.” Cakka berbalik dan akan pergi meniggalkan Agni.
Hati Agni sakit mendengar perkataan Cakka tadi ‘gue kenapa.??!’ tanyanya dalam hati. Dada Agni sakit, itu yang dia rasakan sekarang. Tanpa terasa butiran air mata kini jatuh membasahi kedua pipi Agni.
Cakka ingin megucapkan selamat tinggal ke Agni untuk terakhir kalinya, dia pun berbalik dan kaget mendapati Agni yang sekarang duduk di lantai dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. Agni yang menyadari bahwa Cakka sedang melihatnya segera menutup wajahnya dengan ke dua tangannya.
“lo kenapa Ag.??” Cakka medekati Agni, memegang kedua tangan Agni dan memindahkannya dari wajah Agni.
“jangan lihat.!!” Agni berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Cakka. Tapi hasilnya nihil, Cakka menggenggam tangan Agni dengan kuat.
“jawab pertanyaan gue. Lo kenapa.??” tanya Cakka lagi, menatap Agni tajam. Tapi Agni tidak menggubrisnya malahan dia memalingkan wajahnya dan menutup matanya. Agni malu di lihat nangis, apa lagi oleh Cakka.
“Agni lihat gue.” Cakka melepaskan kedua tangan Agni, lalu memegang wajah Agni dengan kedua telapak tangannya dan membuat wajah Agni menghadap ke arahnya.
-ify-
“Shill lo liat Agni gak.??” Tanya ify ke Shlla teman sebangku Agni.
“hm, kalau gak salah dia tadi sama Cakka pergi ke gudang deh.” Jawab Shilla.
‘sama Cakka.??’ Pikir Ify heran, kenapa Agni gak pernah bilang kalau dia akrab dengan Cakka. “oh makasih yah Shil.” Ify segera bergegas ke gudang menuju tempat yang di katakan Shilla.
-Cagni-
“gue gak tau.” Jawab Agni yang emang gak tau kenapa dirinya menangis.
 Mendengar jawaban Agni, Cakka tiba-tiba memeluk Agni erat. Agni kaget tapi tidak memberontak malahan dia merasa nyaman di peluk oleh Cakka dan tidak ingin ini berakhir.  
Cakka melepaskan pelukannya. Ada rasa kecewa yang di rasakan Agni saat Cakka melepaskan pelukannya ‘gue kenapa.!!’. Tiba-tiba Cakka mendekatkan wajahnya ke Agni.
Tanpa Agni dan Cakka sadari Ify sudah berada di depan gudang.
“Ag..” kata ify terputus memasuki gudang yang melihat Agni dan Cakka. Air mata ify mulai jatuh melihat semuanya, melihat apa yang sedang di lakukan oleh Agni dan Cakka. Walaupun sakit , ify tidak beranjak dari tempat tersebut malahan tetap berdiri tegak menyaksikan semua yang terjadi.
Cakka semakin mendekatkan wajahnya ke Agni. Agni kaget.!!  Agni memberontak tapi tangannya di genggam erat oleh Cakka. Sekarang wajah Agni tinggal beberapa senti lagi, Cakka memiringkan wajahnya. Sedangkan Agni segera menutup matanya tidak bisa berbuat apa-apa lagi tapi masih dalam keadaan memberontak.
Sesuatu tiba-tiba menyentuh bibirnya ‘basah’pikir Agni. Agni yang merasakan Cakka menciumnya kini tidak memberontak lagi, hanya diam. Dia sadar bahwa dirinya benar-benar menyukai Cakka. Mungkin sudah lama, tapi karena Ify yang menyukai Cakka.  Mungkin karena itu juga Agni sengaja tidak menyadarinya, menyadari perasaannya ke Cakka. Dan sekarang Agni tidak mau munafik, tidak mau menyakiti hatinya.
 Lama, baru Cakka melepaskan bibirnya dari bibir Agni.
“Ag.. Agni ma..af” seru  Cakka, nafasnya terengah-rengah karena habis menahan nafas selama beberapa memenit. Saat mencium Agni.
Agni hanya tersenyum mendengar permintaan maaf dari Cakka. Cakka bingung dengan sikap Agni yang seharusnya dia marah besar ke Cakka, karena dengan lancang dia mencium Agni.
“Ag lo gak marah.??” Tanya Cakka heran.
Agni hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum lagi. Cakka benar-benar heran dengan sikap Agni.
“lo beneran gak marah.??” Tanya Cakka lagi.
“nggak Kka. Gue suka sama lo” jawab Agni tiba-tiba yang membuat Cakka kaget. Mulutnya mangap, matanya membesar. “beneran Ag.?!!” Tanya Cakka lagi untuk memasitikannya dan di sertai anggukan dari Agni.
Cakka refleks memeluk Agni “Makasih Ag” bisik Cakka di telinga Agni.
“Sama-sama Kka..” Agni membalas pelukan Cakka.
Kebahagiaan melanda mereka berdua, namun di sisi lain ada seseorang yang tidak tahan lagi melihat kejadian tersebut. “AGNI.!!” Teriak Ify yang membuat Cakka dan Agni melepaskan pelukannya dan melihat ke arah ify.
“i.iify” Agni kaget melihat ify yang berada di hadapannya. Air mata tak berheti keluar dari kedua mata ify. Agni merasa sangat bersalah. Agni bediri, mendekat ke arah Ify dan ingin menghapus air matanya yang mengalir sangat deras. Tapi dengan cepat Ify menepis tangan Agni dan berlari ke luar gudang.
“IIFFFYYY” teriak Agni. Agni ingin mengejar Ify tapi Cakka mencegat Agni.
“biarkan dia sendiri.” Ujar Cakka. Agni mengurungkan niatnya ‘benar kata Cakka biarkan dia sendiri.’
-ify-
Ify berlari secepat mungkin. Air matanya tidak kunjung berhenti, tidak peduli dia akan menabrak seseorang. dia tetap berlari tanpa arah.
“bruukk.!!” Ify menabrak seseorang dan terjatuh.
“lo gak apa-apa.??” Tanya orang yang ify tabrak sambil menarik ify berdiri.
“maaf” kata ify tanpa melihat ke orang tersebut malahan sibuk membersihkan roknya yang kok.
“gak apa-apa lagi. tapi lo kenapa.??lagi terburu-buru yah.??” tanya orang itu lagi.
Ify mengangkat wajahnya, melihat cowok yang dia tabrak tadi. ‘cakep’ pikir Ify.
“lo nangis.??” Cowok itu kaget melihat air mata yang keluar dari mata ify.
Ify mengingat kembali kejadian antara Cakka dan Agni. Air mata ify kembali mengalir dengan sangat deras. Rio tambah kaget melihat ify. Akhirnya Rio mengajak Ify ke taman belakang sekolah.
“ceita sama gue lo kenapa.??” tanya Rio lembut.
“lo tau Cakka.??” jawab ify dengan sebuah pertanyaan.
“dia sahabat gue malahan.”
“sahabat lo.?” ify kaget. Rio hanya mengangguk.
“di..dia..sama sahabat gue.. mereka..mereka kissing.” Seru ify
“ha.??tunggu..tunggu sahabat lo itu siapa.??”
“Agni.”
“apa.!?Agni” Rio kaget.
“lo kenapa.??” tanya ify heran. Rio hanya tersenyum miris, jujur Rio juga suka sama Agni dari dulu. Malahan sebelum Cakka suka sama Agni. Tapi Rio orangnya pemalu, makanya sampai sekarang dia gak pernah nyatain perasaannya.
“terus.. mereka pacaran..” ify menangis lagi mengingat ke jadian itu.
“sabar yah.” rio memeluk Ify , membuat supaya Ify tenang. Bukan Cuma Ify yang sakit hati tapi Rio juga.
“bukan Cuma lo kok yang pernah ngerasaain hal seperti ini. Gue tau itu sangat menyakitkan tapi mau gimana lagi. Semua sudah lewat dan tidak akan terulang kembali. Dan lo sebagai sahabatnya seharusnya mendukung dia.” lanjut Rio
“tapi Agni gak pernah ngasih tau ke gue kalau dia suka sama Cakka”
“mungkin dia tidak mau lo sakit hati makanya Agni begitu. Mengetahui kebenaran itu memang sangat menyakitkan. Dan dalam hidup kita. Ada kalanya kita memerlukan pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu. Dan Agni sudah melakukannya. Dio mempertahankan persahabatannya dengan lo. Tapi mungkin dia sudah gaak sanggup menahan perasaannya. Cinta tidak dapat di bohongi dan lo tau itukan. Dia capek menahan perasaannya dan akhirnya semua keluar, tapi yang tidak dinginkan Agni terjadi. Lo menjauh darinya. Rasa bersalah Agni sangat besar sekarang. Dan mungkin dia akan memilih lo dan mengakhiri hubungannya dengan Cakka.” Rio melepaskan pelukannya ke Ify.
‘Dan benar juga perkataan semua perkataan Rio’ pikir ify
“lo gak maukan orang yang lo sayang sakit hati karena ke egoisan kita semata” Rio memegang kepala Ify. Ify hanya mengangguk menandakan iya. ‘tunggu.!! Kita.??’ Ify menyadari sesusatu yang ganjil dari perkataan Rio tadi. “maksud lo.?kita.??” Tanya ify yang membuat Rio kaget. “jangan-jangan lo suka sama Agni.!?” Lanjut ify yang tepat sasaran.
“iya” jawab Rio tertunduk lesu.
“maaf, gue gak tau.”
“gak apa-apa kok fy.” Rio tersenyum manis.
“kok lo tau nama gue.??”
“yaiyalah gue tau. Lo kan sahabatnya Agni. Mana mungkin gue tidak tau tentang orang terdekat Agni.” Jawab Rio mantap
“hahhahah. Iyayah” ify tertawa. Seakan melupakan masalah yang membuatnya menangis. “eh tapi gue gak tau nama lo” lanjut ify
“nama gue Rio”.
Mereka ngobrol sangat lama. Gak tau deh apa yang diomongin.
>skip<
-pulang sekolah-
Agni di temani Cakka mendatangi bangku Ify untuk meminta maaf atas kejadian tadi.
“ify.” seru Agni
“oh hy Ag, cak” ify tersenyum melihat mereka.
“fy maafin gue. Gue bakalan putus dengan Cakka.” kata Agni tiba-tiba yang membuat Cakka kaget. Jujur dia gak tau apa-apa tentang acara putus-putusan.
“hahah. Gak apa-apa kali ag.” Ify tertawa mendengar perkataan Agni, sesuai dengan perkataan Rio tadi. “lihat noh wajah Cakka. kasian dia kaget setengah mati.”
Agni melirik ke arah Cakka, bener apa yang di katakan Agni. Wajah Cakka kelihatan konyol. “tapi Fy lo beneran gak marah.??” Agni mengalihkan mandangannya lagi ke arah Ify
Ify hanya menggeleng dan tersenyum “gue sahabat lo, yang akan selalu ada buat lo. Apapun yang terjadi gue akan tetap jadi sahabat lo.”
Agni yang mendengar itu langsung memeluk Ify “Maafin gue fy, gue sahabat yang buruk.”
“Nggak kok ag.” Ify membalas pelukan Agni.
Cakka tersenyum melihat pemandangan tersebut.
“hy Kka.!!” Sapa seseorang menepuk pundak Cakka.
“eh.. hy yo.?” Sapa cakka bingung. “lo ngapain di sini.??” Lanjut Cakka
“jemput ify. pulang yuk fy”
“yuk” jawab ify melepaskan pelukannya dengan Agni.
“tunggu. Lo  berdua ada hubungan apa.??” Tanya Cakka dan Agni bersamaan.
Rio dan ify berpandangan “nggak ada apa-apa” jawab mereka bersamaan sambil tersenyum. “kita pulang duluan yah. byee” lanjut rio dan pergi bersama ify meninggalkan Agni dan Cakka berdua.
“nggak jadi putuskan.??” Tanya Cakka yang melihat Rify udah jauh dari tempat mereka.
“lo maunya kita putus.?? Kalau gitu kita putus.!” jawab Agni santai dan bergegas pergi tapi di tahan oleh Cakka.
“jangan gitu dong sayang” Cakka melingkarkan tangannya di pinggang Agni.
“ihh.. lepasin gak Kka” Agni meronta-ronta.
“nggak, sampai kamu manggil aku sayang.” Bisik Cakka di telinga Agni.
“nggak mau.!! Lepasin gak.!”
“yah terserah lo, panggil gue sayang baru gue lepasin. Kalau nggak gue gak bakalan lepasin sampai besok.”
“huh” Agni menghela napas “lepasin dong sayang.” Perintah Agni lembut
 “gitu dong sayang.” Cakka melepaskan tangannya dan merangkul Agni “pulang yuk” ajak Cakka.
     Akhir yang bahagia buat Agni dan Cakka, maupun ify. 
Jangan pernah berbohong kepada orang lain apalagi menyangkut kata sahabat dan cinta. Karena kebohongan dapat membuatmu tenggelam dalam perasaan bersalah. Kamu dapat membohongi orang lain tapi perasaanmu tidak.
     Banyak orang berkata sahabat lebih penting dari perasaan cinta kita ke lawan jenis. Tapi hati tidak bisa dibohongi. Kita akan selalu kecewa pada akhirnya saat kita memilih antara dua kata tersebut. Karena itu jaga dua kata tersebut. 



bersambung...

Readmore »»