Rabu, 23 Maret 2011

BENCI.!!!!BENCII..!!! part 13 (last part)

Jarak tinggal 5 cm untuk menghapus jarak di keduanya.
“BERHENTI.!!!” Teriak seseorang. Semua mata tertuju ke sumber suara tersebut, tak terkecuali Agni dan Cakka.
“PUAS LO NYAKITIN GUE KKA.??PUAS.??!” isak gadis itu, yang tak lain adalah Shilla, mantan Cakka.
Cakka mengkerutkan dahinya. Maksudnya.??
“MAKSUD LO APA SIH SHIL.??” Balas Cakka, yang ikut berteriak.
“KEMARIN LO BILANG, LO CINTA SAMA GUE. MINTA MAAF SAMA GUE. GUE MAAFIN, TAPI LO TETEP KAYAK GINI. LO MAUNYA APA SIH KKA.??”
Cakka semakin heran. Begitupun penonton yang menyaksikannya.
“LO NGOMONG APA SIH SHIL, GUE GAK NGERTI?!”
“UDAHLAH KKA, GUE UDAH CAPEK BERSABAR. LO URUSIN AJA SANA CEWEK LO ITU. DASAR PLAYBOY.!!” Ejek Shilla dan berlalu meninggalkan kursi penonton.
Bayangan Shilla semakin menjauh, namun beribu pertanyaan kini terngiang di pikiran Cakka. Apa lagi Agni yang sedari tadi berada di samping Cakka.
Gara-gara peristiwa yang diluar skenario tersebut penonton menjadi ricuh, dan mulai beranjak dari bangkunya masing-masing.
“maaf atas gangguan teknis ini” ucap pembawa acara lewat sebuah mic.
Rify, Siviel dan Alvin saling bertatapan bingung, dan bergegas naik ke atas panggung menghampiri Cakka dan Agni.
“Shilla kenapa lagi Kka.??” Tanya Iyel mewakili yang lain.
Cakka hanya mengangkat bahunya menandakan tidak tahu lalu menatap Agni yang sedari tadi diam.
“Ag.??” Cakka memegang pundak Agni. Tapi tiba-tiba Agni menepisnya. Entahlah Agni juga tak tahu mengapa dia menepisnya, tangannya seakan bergerak sendiri.
“jangan bilang lo masih pikirin kata-kata Shilla tadi.??” Tebak Cakka, yang mungkin benar “gak usah dipikirin Ag, gue gak punya hubungan kok sama Shilla. Beneran deh”
Agni semakin bingung, apa benar dia memikirkan perkataan Shilla tadi. Tapi apa hubungannya dengan dia.??Cakka bukan apa-apa lagi buat dia.
“Ag??” sekarang Sivia dan Ify yang mencoba mendekati Agni. Agni masih tak bergeming.
“Ag, lo gak pa-pa kan.??” Tanya Ify sambil menepuk pundak Agni.
“ha.??eh iya gak pa-pa kok” Agni tersenyum manis, sambil melirik Cakka yang menatapnya heran.
Bener lo terlalu sempurna.
“udah yuk ah balik, acaranya udah selesai ini” Agni menarik lengan kedua sahabatnya –ify&sivia- berjalan meninggalkan panggung.
Cakka hanya menatap Agni, merutuki nasibnya yang sangat-sangat sial. Hampir saja dia mendapatkan Agni kembali tapi gara-gara virus yang gak diundang, ngehancurin semuanya dengan gampang. Sial.!! Umpat Cakka dalam hati.
“Kka, ikut balik gak??” ajak Alvin
“hm, enggak deh. Kalian balik duluan aja. Gue masih punya urusan di sini”
“oke bye” Rio, Iyel, dan Alvin pun pergi.
‘gue harus nyari Shilla.!’
***
Cakka berkeliling mencari Shilla untuk meminta penjelasan dari semuanya. Setelah beberapa menit dia mencari, akhirnya dia menemukan gadis itu.
Gadis itu tengah menangis di pimggir jalan. Cakka yang melihatnya dengan segera menghampiri gadis itu.
“Shill” ucap Cakka. Gadis yang merasa namanya di panggil, mengangkat wajahnya yang sedari tadi di tenggelamkan di kedua lengannya sambil memeluk lutut. Gadis itu menatap Cakka dengan tatapan kecewa, air mata yang kian mengalir di pipinya.
Cakka menjadi iba. Dia paling gak bisa melihat seorang gadis menangis, apalagi di hadapannya.
“maaf Shil” Cakka duduk di samping Shilla.
“lo tega banget Kka” isak Shilla, air matanya tak kunjung berhenti.
“tapi Shil, bener deh gue gak ngerti sama omongan lo” jujur Cakka
“lo lupa??” tanya Shilla tak percaya
“bukan lupa Shil, tapi gak tahu”
“kemarin lo sms gue kan?” tanya Shilla meyakinkan
“ha??sms??gue aja gak tahu nomor lo Shill”
“jadi yang sms gue siapa??”
“Hp lo mana, gue mau lihat”
Shilla segera mengambil Hp yang berada di saku celananya dan memberikannya ke Cakka.
“Shil, kita jadian berapa lama.??masa lo gak tahu tulisan gue?” tanya Cakka sambil memeriksa sms Shilla. “ini bukan sms gue Shill, dan bukan nomor gue. Nomor gue masih yang dulu, gak pernah gue ganti”
“jadi gue dikerjain??”
“bukan lo Shil, tapi gue”
“maaf yah Kka” lirih Shilla
“buat??”
“semuanya, gue pamit dulu” Shilla berdiri dan pergi meninggalkan Cakka.
“sekarang tinggal mencari siapa dalang dari semua ini” Cakka bangkit dan pergi.
***
“Oh jadi ini semua perbuatan loh yah Ik??” Cakka menghampiri seorang cewek yang sedari tadi berbicara sendiri.
“CAKKA.?!” kaget cewek itu.
“mau lo apa sih sebenarnya Ik??” Tanya Cakka.
Gadis itu yang ternyata Oik kelabakan mencari alasan. Dia telah kepergok saat berbicara sendiri tentang kesuksesan rencananya.
“gak bisa ngomong kan lo?” sindir Cakka.
“gue Cuma mau lo Kka” Ucap Gadis itu mendekati Cakka.
“ah bulshit lo Ik!”
“tapi Kka, apa kita gak bisa seperti dulu?” lirih gadis itu
“eh denger yah lo. Gue dulu pacaran sama lo itu karena faktor kasihan! Dan asal lo tahu yah, GUE NYESEL!” bentak Cakka. Oik syok mendengarnya. Apa benar karena faktor kasihan?
“tapi Kka..
“pantes gak ada cowok yang betah sama lo, walau gue akui lo cantik. Tapi sifat lo tuh gak secantik wajah lo” sindir Cakka.
Yah memang, Oik adalah cewek manja dan pemaksa. Apapun yang dia inginkan harus ia dapatkan dan karena hal itu juga Oik di jauhi oleh teman-temannya. Cakka yang merasa kasihan saat itu lalu menjadikan Oik sebagai pacarnya. Dan mulai saat itu juga Oik mempunyai teman lagi, walau mereka sepenuhnya tak ingin berteman dengan Oik tapi ingin pedekate dengan Cakka.
“Kka..
“udah lah, gue muak lihat wajah lo. Dan satu jangan pernah lo muncul di hadapan gue dan mengganggu hubungan gue dan Agni!” bentak Cakka dan berangsur pergi dari tempat itu. Oik? Dia terduduk lemas sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, yang mungkin ia lakukan untuk menutupi tangisnya.
***
“Hay..” sapa seorang cowok.
Orang-orang yang berada di meja tersebut lantas berbalik, terkecuali seorang gadis. Seorang gadis yang tak tahu sengaja atau tidak, tak mau melihat cowok itu.
“hay Kka” sapa Iyel dan diiringi yang lain.
“dari mana aja lo?” tanya Rio.
Cakka tak langsung menjawabnya, dia lebih memilih untuk duduk terlebih dahulu. Dan sial buat gadis manis yang duduk di samping Cakka sekarang. Bayak bangku yang kosong, tapi kenapa cowok itu harus duduk disampingnya? Gadis itu komat-kamit merutuki nasibnya dalam hati.
“dari beresin masalah kecil” Cakka melirik gadis yang berada di sampingnya tersebut. walau sang gadis tahu akan hal itu, dia berpura-pura tak menyadarinya. Dia malah sibuk mengaduk-aduk minumannya.
“masalah apa?” tanya Rio lagi, yang lainnya hanya mengangguk.
“masalah tentang Oik”
“Oik?kenapa lagi dia?”
“dia bakalan pindah sekolah” jawab Cakka enteng, sambil sesekali melirik untuk melihat ekspresi gadis yang di sampingnya. Namun dia hanya tenang..
“pindah?” tanya mereka yang berada di meja itu dengan kompak, kecuali Agni yang terlihat malas menanggapinya.
“iya dia tadi sms gue” Cakka mengambil hpnya dan memencet sesuatu lalu menyerahkan keteman-temannya.
‘maaf Kka, gue emang salah sama lo. Sebagai gantinya, gue gak bakalan pernah muncul di hadapan lo lagi. Lo bisa tenang sekarang, karena gue bakal pindah sekolah mulai besok. Dan satu hal lagi, langgeng yah sama Agni. Oik’
“gue balik duluan” Agni bangkit dari bangkunya dan bergegas pergi. Yang lainnya hanya mengangguk, terkecuali Cakka.
“apa semuanya gak bisa balik lagi?” lirih Cakka pelan, namun masih terdengar oleh teman-temannya.
“bisa Kka” Ucap Rio
“iya Kka, semua tak ada yang mustahil” lanjut Ify.
“dan gue tahu Agni masih suka sama lo” tambah Sivia.
“kita bakal bantu lo kok” seru Iyel dan Alvin bersamaan.
“makasih yah guys!”
***
“Agni sayang, kesini sebentar” panggil mama Agni.
Agni yang baru saja memasuki rumahnya lantas menghampiri mamanya “kenapa ma?”
“gimana hubungan kamu dengan Cakka?”
“eee yah gitu mah” jawab Agni bingung
“apa semuanya lancar?” tanya mama Agni lagi, namun kali ini Agni hanya tersenyum
“kalian sudah 9 bulan tunangan” 9 bulan? Agni tak pernah menyadarinya, ternyata semua ini sudah berjalan sangat lama. “apa kalian tak punya pemikiran untuk menikah” lanjut mama Agni.
“ha?nikah ma?” kaget Agni. Gimana mau nikah?tunangannya aja gak serius. “Agni belum cukup umur ma” elak Agni, dia tengah mencari alasan.
“dua bulan lagi kalian udah kuliah, dan menurut mama kalian udah cukup dewasa” Skak mat! Agni tak dapat beralasan lagi, dia hanya terlihat pasrah.
“Agni pikirin nanti lagi yah ma, Agni capek, mau tidur dulu” tak menunggu jawaban dari mamanya, Agni segera ngacir ke kamarnya.
***
“apa gue ngomong aja yah sama mama tentang semuanya?” Agni menatap langit-langit kamarnya mencari sebuah jawaban.
“tapi gue takut” takut?takut dimarahin mamanya atau takut tak punya hubungan lagi dengan Cakka?entahlah..
Drrtt..drrttt..
Agni langsung mengangkat telpon tersebut tanpa melihat siapa sang pemanggil itu.
“halo” sapa Agni ketus, dia terlalu malas untuk berbicara
“halo sayang” sapa suara sebrang. Agni kaget, dia segera melihat siapa nama pemanggil itu.
“apa Kka?” tanya Agni lebih jutek
“lagi marah yah?”
“nggak”
“bener?”
“udahlah Kka, ngapain lo telpon gue?”
“mau dengerin suara kamu aja”
“ih najis banget tuh gombalan, gak mempan!”
“benerean Agni, aku sayang banget sama kamu”
“DAN GUE BENCI BANGET SAMA LO.! tuuuuuuttt..
Agni memutuskan sambungan secara sepihak.
***
“loh tante?” kaget Agni mendapati mama Cakka saat turun dari atas tangga.
“hay sayang” sapa mama Cakka.
“tante ngapain ke sini?” Agni menghampiri mama Cakka dan mamanya.
“lagi membahas tentang kalian sayang” jawab mama Agni
Glek! Agni hanya bisa menelan ludah.
“oia sayang, ada Cakka di luar. Kamu temenin gih” suruh mama Cakka.
“i..iya tan. Agni permisi dulu” Agni berjalan dengan lemas, ini hari libur. Hari dimana Agni gak bertemu Cakka di sekolah. Tapi..
“hay Kka” sapa Agni ogah-ogahan. Cowok yang merasa namanya di panggil hanya menoleh sebentar dan berbalik lagi.
“hay Ag” balasnya. Agni menjadi canggung, dia memilih duduk di sampin cowok itu.
Namun tiba-tiba cowok itu bangkit sesaat Agni duduk di sampingnya “gue balik, bilang sama nyokap gue. Kalo mau pulang telpon aja” katanya dan pergi begitu saja.
Agni bingung tapi tak mau ambil pusing. Diapun berjalan masuk ke dalam rumahnya.
***
“eh kalian ngerasa gak, kalo Cakka ngejauhin gue?” tanya Agni pada Sivia dan Ify. mereka tengah makan di kantin.
“kayaknya sih gitu” jawab kedua sahabatnya bersamaan.
“apa gue punya salah yah sama dia?”
“kali” jawab mereka lagi.
“masa sih?”
“lo ingat-ingat aja, apa yang terakhir lo lakuin sama Cakka sebelum lo di jauhin” ucap Sivia.
Agni mengingat-ngingat “mm.. waktu itu gue di telpon Cakka dan gue ngomong..
Agni berhenti berbicara. Ia sekarang mengetahui alasannya. Dan Agni tak dapat mempungkirinya bahwa ia menyesal, sangat menyesal malah.
“jujur sama kita, lo suka sama Cakka atau nggak?” tanya Sivia, Agni menggeleng.
“lo benci sama Cakka?” tanya Ify, Agni lagi-lagi menggeleng.
“terus?” tanya Sivia dan Ify bersamaan.
Lagi-lagi Agni hanya menggeleng! Dia sebenarnya tak tahu bagaimana perasaannya terhadap Cakka.
“cinta mungkin” lirih Agni pelan namun Sivia dan Ify dapat mendengarnya.
Sivia dan Ify saling berpandangan lalu tersenyum. “lakukan apa kata hati lo” Sivia menepuk pundak Agni dan pergi.
“apapun itu pasti benar” Ify juga menepuk pundak Agni dan menyusul Sivia.
“gue gak tahu” lirih Agni lagi, lalu bangkit dan pergi entah kemana.
***
“Kka gue suka sama lo” seru seseorang “lo mau gak jadi pacar gue?” lanjutnya.
Agni yang tak sengaja mendengarnya, tiba-tiba berhenti. Dia berencana pergi ke toilet untuk menenangkan dirinya. Namun ketika melewati lorong kelas 11, Agni mendengar seseuatu dari salah satu kelas yang saat itu sedang sepi.
“Gue..
“please Kka, gue mohon. Gue udah suka sama lo sejak kita smp” pinta gadis itu. Agni yang mendengar itu semua hanya berusaha tenang walau hatinya sangat sakit. Namun begitu Agni tak juga pergi dari tempat itu, malah berniat mendekatinya.
“Kka, apa salahnya mencoba?”
“Gue..
“Kka please terima gue. Gue sayang banget sama lo. Gue bakal ngelakuin apa aja asal lo terima gue”
“Gue..
“STOP!” teriak seseorang “jangan jawab pertanyaan itu Kka” isak orang itu.
“Agni..” kaget cowok itu yang tak lain adalah Cakka.
“iya Kka, ini gue Agni” Agni mendekati Cakka dengan air mata yang masih berlinang.
Ternyata sedari tadi Agni tetap mendengar percakapan Cakka dengan gadis tadi. Ntah mengapa air mata Agni tiba-tiba keluar dan ntah mengapa juga badan Agni terdorong untuk masuk kedalam ruangan tersebut.
“Ag lo kena..
“gue benci sama lo! tapi gue suka sama lo Kka, gue sayang..” isak Agni, ia menyentuh pipi Cakka lembut.
“Ag..
“gue gak bisa hidup tanpa lo Kka, gue gak bisa” Air mata Agni semakin deras keluar.
“Ag gue..
Cakka kaget! Agni tengah menciumnya. Ini untuk pertama kalinya Agni yang punya inisiatif mencium Cakka duluan. Biasanya Cakka yang pertama melakukannya.
Cakka tak menolak sama sekali, dia malah melingkarkan tanggannya di pinggang Agni, membuat mereka semakin berhimpit. Jujur, dia sangat merindukan hal ini.
“maafin gue..” lirih Agni setelah melepaskan ciumannya dan berganti memeluknya.
“gue yang seharusnya minta maaf Ag”
“jangan pernah tinggalin gue lagi” Agni tersenyum, walau air matanya kian mengalir.
“gak akan” Cakka dengan lembut menghapus air mata Agni. Agni tersenyum lagi dan langsung memeluk Cakka
“cieee…..”
“gak capek tuh pelukan mulu?”
“kok hari ini panas banget yah”
“panas? Dingin gini yel” #plak sebuah toyoran mendarat mulus di kepala Alvin.
“loh kok?” Agni heran. Kok semuanya ada di sini?dan lagi gadis yang bersama Cakka tadi ikut bergabung denga teman-temannya?
“sorry Ag, hehe” cengir Cakka.
“maksud lo?” Agni tambah bingung
“ini ide Cakka Ag!” kompak semuanya.
“hehe” Cakka lagi-lagi hanya nyengir menanggapinya.
“CAKKA!!!!” teriak Agni yang akhirnya sadar, bahwa semua ini adalah bagian dari rencana.
“maaf Agniku sayang, kalo gak gini kamu gak bakalan jujur kan? Dan lagi soal cium-ciuman tadi, aku gak nyangka kalo kamu bakal nyium aku. Kapan-kapan lagi yah” goda Cakka sambil melingkarkan tangannya di pinggang Agni
Wajah Agni berubah menjadi merah “apa sih lo!”
Sahabat-sahabatnya hanya tersenyum melihat tingkah Cakka dan Agni.
“terus nikahnya kapan nih? kemarin nyokap gue sama nyokap lo ngomong ke gue pengen banget nimang cucu katanya. Gue sih juga pengen cepet-cepet punya anak ” bisik Cakka.
Wajah Agni semakin memerah “ih gue BENCI BANGET SAMA LO KKA!” teriak Agni.

-THE END-

Readmore »»

Senin, 21 Maret 2011

SAHABAT DAN CINTA (short story)

      Sahabat dan Cinta, dua kata yang tak asing lagi bagi kita. Dua kata yang susah buat kita lepaskan, hidup serasa hampa tanpa kata tersebut. Dua buah kata yang gampang di ucapkan namun sangat susah untuk di raih.       Kadang atau kebanyakan orang sering mempersalahkan kedua kata tersebut. Seseorang rela mengorbankan cintanya hanya untuk sahabatnya. Namun ada juga seseorang yang rela mengorbankan sahabatnya hanya untuk cinta sesaatnya.  
“Fy sampai kapan lo mau di sini terus ngelihatin Cakka.??” Tanya Agni yang sudah bosan nungguin Ify. Agni ingin segera pulang namun sahabatnya Ify sedang tergila-gila dengan seorang cowok yang bernama Cakka. cowok yang dijuluki sebagai “Most Wanted” di sekolahnya. Dan Ify merupakan salah satu fans Cakka dari beribu-ribu fansnya.
      Ify memperhatikan Cakka yang sedang bermain basket di lapangan. Bukan Cuma Ify yang ngeliatin Cakka, tapi ada sejumlah siswi yang sudah mengantri membawakan handuk buat Cakka. ‘Oke ini gila.! Ngapain tuh cewek-cewek pada ngantri seperti itu. Dan jangan sampai Ify juga akan seperti itu.’ Agni sangat sayang sama sahabatnya yaitu ify. mereka sudah bersahabat sejak kecil.
“fy udah yuk. Ayo kita pulang.!” Ajak Agni sambil menarik-narik tangan ify untuk pergi dari tempat tersebut. Tapi hasilnya nihil, ify tetap bersikukuh untuk melihat Cakka.
“Fy, apa bagusnya tuh cowok.?? ” Agni berhenti menarik tangan ify dan berdiri tegak di depan ify.
“Ag minggir dong gue mau lihat Cakka.!!” Ify berusaha menggeser Agni dari hadapannya.
“nggak gue gak bakalan pindah sampai lo mau pulang.!!” Kata Agni mantap.
Agni sibuk mengajak Ify untuk pulang, tanpa di sadari sebuah bola basket melayang ke arah Agni dan “bukk” bola itu tepat mengenai kepala Agni.
“aww..” rintih Agni kesakitan sambil mengelus-ngelus belakang kepalanya.
“Kyyaa..!!” teriak cewek-cewek yang berada di situ tiba-tiba termaksud Ify, membuat kepala Agni makin sakit mendengar teriakan tersebut.
“hey maaf yah” kata seseorang di belakang Agni. Agni berbalik ingin mengetahui suara siapa itu dan mendapati seorang Cakka, cowok yang di juluki “Most Wanted” berada di depannya. ‘pantas tadi semua pada histeris teriak-teriak kayak orang gila.’ Pikir Agni sambil tetap mengelus-elus kepalanya yang sakit.
“lo gak apa-apa.??” tanya Cakka sok perhatian.
“ngak apa-apa dari hongkong.? Sakit gini di bilang gak apa-apa.” Jawab Agni ketus.
“maaf yah”
“lo kira hanya dengan minta maaf semua selesai.?? Kalau gitu yang namanya penjara itu tidak ada tau gak.!?” Agni membentak Cakka di hadapan semua orang. Cewek-cewek penggila Cakka marah melihat kejadian itu. Sedangkan Cakka.?? Dia bengong di tempat.
“Ag, udah ah ag. Kita pulang yuk” Ify menarik tangan Agni dan mangajaknya pulang.
 “urusan kita belom selesai.!!” Seru Agni dan pergi meniggalkan Cakka.
*****
“wah gila tuh cewek!” Rio menghampiri Cakka yang sedari tadi masih diam ditempatnya.
Cakka masih diam.. “gue udah nentuin.!!” Kata Cakka tiba-tiba
“ha.??maksud lo Kka.??” Tanya Rio heran.
“liat aja Yo, gue bakalan dapetin tuh cewek. Ini untuk pertama kalinya gue di bentak kayak gitu di depan semua orang. Gue jadi tertarik.!!” jawab cakka mantap.
“gila lo Kka.!!” Rio menatap Cakka dengan tampang heran. Cakka hanya tersenyum menanggapinya.
Rio hanya menggelengkan kepalanya. “emang lo tau nama tuh cewek siapa.??” Tanya rio.
“nggak” jawab Cakka polos.
“jiahhh, sok banget lo.! katanya mau dapetin tuh cewek tapi namanya aja lo gak tau. Cakka..cakkaa” Rio lagi-lagi menggelengkan kepalanya.
“emang lo tau yo.?”
“taulah, tuh cewek namanya Agni. Dia adeknya Ka Iyel ketua osis di sini. Masa lo gak tau sih Kka.??”Cakka hanya menggeleng. “dia itu cewek yang terkenal sangat susah di dekati. Anaknya cantik tapi sifatnya tomboy banget, dan dia selalu menolak semua cowok yang pengen jadi pacarnya. Jadi, lo masih ingin ngedapetin dia.?? ” tanya Rio di sertai dengan anggukan cepat dari Cakka.
“yakin lo.??” rio menanyakan kepastian. Dan lagi- lagi Cakka hanya mengangguk dan tersenyum
“Good luck deh kalau gitu.!” Rio menepuk pundak Cakka dan berlalu pergi.
-Agni Ify-
-mobil Agni-
“Ya Allah Ag, tadi kita di samperin Cakka.!!” Ify histeris sendiri.
Agni memutar bola matanya mendengar ify. “iya..iya..” kata Agni singkat, Agni malas benget ngomongin tentang cowok itu.
“tapi lo enak banget sih Ag, bisa ngomong dengan Cakka. Envy tau gak gue.” Ify manyun mengingat kejadian tadi. Agni hanya tersenyum simple ke arah ify.
>skip<
-keesokan harinya-
-kelas Agni dan Ify-
“Agni ke kantin yuk.!!” Ajak ify
Agni mengangkat wajahnya ke arah ify “malas ah Fy” jawab Agni singkat dan membaringkan kepalanya lagi ke atas meja.
“yaudah gue pergi yah.!” kata ify dan pergi ninggalin Agni sendirian di dalam kelas.
 Kelas Agni dan ify tuh selalu kosong pada saat istirahat, semuanya pada kompak ke kantin.
“hoaaammm” Agni menguap sambil tetap menidurkan kepalanya di atas meja.
“hey”sapa seseorang tiba-tiba di pintu kelas Agni.
“hem..” jawab Agni ogah-ogahan tanpa melihat orang yang sedang menyapanya. Agni malahan tetap menidurkan kepalanya.
“lo mau gak jadi cewek gue.?” seru cowok itu tiba-tiba.
Agni membulatkan matanya yang tadi tertutup dan mengangkat kepalanya tegak menghadap orang tersebut. ‘ini cowok gila yah.!!’ Itulah pikiran Agni sebelum melihat siapa cowok yang berani nembak Agni tiba-tiba.
Dan sekarang Agni cengo melihat cowo yang tersenyum manis di depannya. ‘ini cowo  benar-benar gak waras.!!’ Pikir Agni yang kaget melihat cowok itu.
“lo gila yah.??” tanya Agni yang masih dalam suasana kaget (?)
“nggak” jawab cowok itu singkat dan mendekati Agni.
“Kka lo gila beneran yah, atau kesurupan setan.!?” Tanya Agni memundurkan bangkunya karena Cakka semakin mendekat ke arahnya. Yah cowok itu adalah Cakka.
“gue beneran Ag.!! Mau gak jadi pacar gue?” Cakka kini berada tepat di depan Agni, mengelus pipi Agni lembut dengan tangannya.
 Agni dengan cepat menepis tangan Cakka dari wajahnya. “gue gak mau.!!” Teriak Agni ketus menatap Cakka tajam.
‘beneran apa yang di katakan Rio.!’ pikir Cakka tapi dia tetap tidak menyerah.
“Ag, gue tanya lagi lo mau gak jadi pacar gue.??” Tanya Cakka lagi yang sekarang sedang berlutut di depan Agni sambil mengecup salah satu tangan Agni layaknya seorang putri.
Ok Agni sekarang cengo, mulutnya mangap melihat kelakuan Cakka. Yang mau tak mau Agni terbuai dalam permainan Cakka. Gimana tidak.?? Semua cewek, hatinya pasti akan luluh kalau di gituin dengan seorang cowok cakep. Cakka hanya tersenyum manis melihat kelakuan Agni ‘gue menang.!!’ Ucapnya dalam hati.
“nggak.!!” Agni tersadar dari lamunannya dan menarik tangannya dengan dari genggaman Cakka. “gue bukan cewek yang bisa lo tak ukkan dengan rayuan lo. Apapun yang terjadi gue gak bakalan pacaran dengan lo.!!” lanjut Agni dan berlari meninggalkan Cakka
‘benar-benar cewek yang menarik’ ujar Cakka dalam hati dan bergegas pergi dari kelas Agni.
Hari- hari terus berlalu dengan indah. Indah.?? Itu perkataan yang sangat tidak cocok buat Agni. tapi berlalu dengan buruk, itu adalah perkataan yang sangat cocok buat Agni sekarang. Kenapa.?? karena hari-hari yang Agni selalu lewati dulu adalah hari-hari yang tenang tanpa ada gangguan. Tapi sekarang.?? Agni selalu di gangguin dengan sosok Cakka. Cowok yang ngebet banget pengen jadi cowoknya Agni.
Bukannya sok jual mahal, tapi ada 2 alasan yang membuatnya menolak Cakka mati-matian. Alasan pertama, dia gak suka sama Cakka selama ini. Dan tak ingin menyukai Cakka. Alasan kedua, dia gak ingin berpacaran dengan Cakka karena Ify. ify sangat menyukai Cakka. Dan untungnya Ify belum mengetahui kalau Cakka suka sama Agni, mungkin..
Tapi ify mulai menyadari sesuatu yang berbeda dari sikap Agni. Ify berpikir bahwa Agni menyimpaan suatu rahasia darinya. Tapi dia tidak ambil pusing, kalau Agni gak memberitahukan ke dia. berarti Agni tidak ingin membicarakannya dan ify menghargai itu.
“Cakka, plis jangan ganggun gue lagi.!!” Bentak Agni ke Cakka.
“tapi Ag, gue beneran suka sama lo” seru Cakka.
Agni dan Cakka sekarang berada di gudang belakang sekolahnya. Agni meminta Cakka untuk ke gudang untuk membicarakan semuanya. Kenapa di gudang.?? Karena Agni tidak mau Ify mengetahui soal ini.
“gue tanya ke lo, kenapa lo suka sama gue.??”
“gue suka sama lo, karena lo berbeda dari yang lain Ag.”  Jawab Cakka sambil memegang ke dua tangan Agni.
“tapi gue gak suka sama lo Kka.!!” Agni membentak Cakka lagi dan melepaskan ke dua tangannya dari genggaman Cakka. Raut wajah kecewa terpancar di wajah Cakka.
‘mungkin ini akhir dari segalanya’ pikir Cakka kecewa. “Baiklah kalau lo maunya gitu. gue gak bakalan gangguin lo lagi.” Cakka berbalik dan akan pergi meniggalkan Agni.
Hati Agni sakit mendengar perkataan Cakka tadi ‘gue kenapa.??!’ tanyanya dalam hati. Dada Agni sakit, itu yang dia rasakan sekarang. Tanpa terasa butiran air mata kini jatuh membasahi kedua pipi Agni.
Cakka ingin megucapkan selamat tinggal ke Agni untuk terakhir kalinya, dia pun berbalik dan kaget mendapati Agni yang sekarang duduk di lantai dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. Agni yang menyadari bahwa Cakka sedang melihatnya segera menutup wajahnya dengan ke dua tangannya.
“lo kenapa Ag.??” Cakka medekati Agni, memegang kedua tangan Agni dan memindahkannya dari wajah Agni.
“jangan lihat.!!” Agni berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Cakka. Tapi hasilnya nihil, Cakka menggenggam tangan Agni dengan kuat.
“jawab pertanyaan gue. Lo kenapa.??” tanya Cakka lagi, menatap Agni tajam. Tapi Agni tidak menggubrisnya malahan dia memalingkan wajahnya dan menutup matanya. Agni malu di lihat nangis, apa lagi oleh Cakka.
“Agni lihat gue.” Cakka melepaskan kedua tangan Agni, lalu memegang wajah Agni dengan kedua telapak tangannya dan membuat wajah Agni menghadap ke arahnya.
-ify-
“Shill lo liat Agni gak.??” Tanya ify ke Shlla teman sebangku Agni.
“hm, kalau gak salah dia tadi sama Cakka pergi ke gudang deh.” Jawab Shilla.
‘sama Cakka.??’ Pikir Ify heran, kenapa Agni gak pernah bilang kalau dia akrab dengan Cakka. “oh makasih yah Shil.” Ify segera bergegas ke gudang menuju tempat yang di katakan Shilla.
-Cagni-
“gue gak tau.” Jawab Agni yang emang gak tau kenapa dirinya menangis.
 Mendengar jawaban Agni, Cakka tiba-tiba memeluk Agni erat. Agni kaget tapi tidak memberontak malahan dia merasa nyaman di peluk oleh Cakka dan tidak ingin ini berakhir.  
Cakka melepaskan pelukannya. Ada rasa kecewa yang di rasakan Agni saat Cakka melepaskan pelukannya ‘gue kenapa.!!’. Tiba-tiba Cakka mendekatkan wajahnya ke Agni.
Tanpa Agni dan Cakka sadari Ify sudah berada di depan gudang.
“Ag..” kata ify terputus memasuki gudang yang melihat Agni dan Cakka. Air mata ify mulai jatuh melihat semuanya, melihat apa yang sedang di lakukan oleh Agni dan Cakka. Walaupun sakit , ify tidak beranjak dari tempat tersebut malahan tetap berdiri tegak menyaksikan semua yang terjadi.
Cakka semakin mendekatkan wajahnya ke Agni. Agni kaget.!!  Agni memberontak tapi tangannya di genggam erat oleh Cakka. Sekarang wajah Agni tinggal beberapa senti lagi, Cakka memiringkan wajahnya. Sedangkan Agni segera menutup matanya tidak bisa berbuat apa-apa lagi tapi masih dalam keadaan memberontak.
Sesuatu tiba-tiba menyentuh bibirnya ‘basah’pikir Agni. Agni yang merasakan Cakka menciumnya kini tidak memberontak lagi, hanya diam. Dia sadar bahwa dirinya benar-benar menyukai Cakka. Mungkin sudah lama, tapi karena Ify yang menyukai Cakka.  Mungkin karena itu juga Agni sengaja tidak menyadarinya, menyadari perasaannya ke Cakka. Dan sekarang Agni tidak mau munafik, tidak mau menyakiti hatinya.
 Lama, baru Cakka melepaskan bibirnya dari bibir Agni.
“Ag.. Agni ma..af” seru  Cakka, nafasnya terengah-rengah karena habis menahan nafas selama beberapa memenit. Saat mencium Agni.
Agni hanya tersenyum mendengar permintaan maaf dari Cakka. Cakka bingung dengan sikap Agni yang seharusnya dia marah besar ke Cakka, karena dengan lancang dia mencium Agni.
“Ag lo gak marah.??” Tanya Cakka heran.
Agni hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum lagi. Cakka benar-benar heran dengan sikap Agni.
“lo beneran gak marah.??” Tanya Cakka lagi.
“nggak Kka. Gue suka sama lo” jawab Agni tiba-tiba yang membuat Cakka kaget. Mulutnya mangap, matanya membesar. “beneran Ag.?!!” Tanya Cakka lagi untuk memasitikannya dan di sertai anggukan dari Agni.
Cakka refleks memeluk Agni “Makasih Ag” bisik Cakka di telinga Agni.
“Sama-sama Kka..” Agni membalas pelukan Cakka.
Kebahagiaan melanda mereka berdua, namun di sisi lain ada seseorang yang tidak tahan lagi melihat kejadian tersebut. “AGNI.!!” Teriak Ify yang membuat Cakka dan Agni melepaskan pelukannya dan melihat ke arah ify.
“i.iify” Agni kaget melihat ify yang berada di hadapannya. Air mata tak berheti keluar dari kedua mata ify. Agni merasa sangat bersalah. Agni bediri, mendekat ke arah Ify dan ingin menghapus air matanya yang mengalir sangat deras. Tapi dengan cepat Ify menepis tangan Agni dan berlari ke luar gudang.
“IIFFFYYY” teriak Agni. Agni ingin mengejar Ify tapi Cakka mencegat Agni.
“biarkan dia sendiri.” Ujar Cakka. Agni mengurungkan niatnya ‘benar kata Cakka biarkan dia sendiri.’
-ify-
Ify berlari secepat mungkin. Air matanya tidak kunjung berhenti, tidak peduli dia akan menabrak seseorang. dia tetap berlari tanpa arah.
“bruukk.!!” Ify menabrak seseorang dan terjatuh.
“lo gak apa-apa.??” Tanya orang yang ify tabrak sambil menarik ify berdiri.
“maaf” kata ify tanpa melihat ke orang tersebut malahan sibuk membersihkan roknya yang kok.
“gak apa-apa lagi. tapi lo kenapa.??lagi terburu-buru yah.??” tanya orang itu lagi.
Ify mengangkat wajahnya, melihat cowok yang dia tabrak tadi. ‘cakep’ pikir Ify.
“lo nangis.??” Cowok itu kaget melihat air mata yang keluar dari mata ify.
Ify mengingat kembali kejadian antara Cakka dan Agni. Air mata ify kembali mengalir dengan sangat deras. Rio tambah kaget melihat ify. Akhirnya Rio mengajak Ify ke taman belakang sekolah.
“ceita sama gue lo kenapa.??” tanya Rio lembut.
“lo tau Cakka.??” jawab ify dengan sebuah pertanyaan.
“dia sahabat gue malahan.”
“sahabat lo.?” ify kaget. Rio hanya mengangguk.
“di..dia..sama sahabat gue.. mereka..mereka kissing.” Seru ify
“ha.??tunggu..tunggu sahabat lo itu siapa.??”
“Agni.”
“apa.!?Agni” Rio kaget.
“lo kenapa.??” tanya ify heran. Rio hanya tersenyum miris, jujur Rio juga suka sama Agni dari dulu. Malahan sebelum Cakka suka sama Agni. Tapi Rio orangnya pemalu, makanya sampai sekarang dia gak pernah nyatain perasaannya.
“terus.. mereka pacaran..” ify menangis lagi mengingat ke jadian itu.
“sabar yah.” rio memeluk Ify , membuat supaya Ify tenang. Bukan Cuma Ify yang sakit hati tapi Rio juga.
“bukan Cuma lo kok yang pernah ngerasaain hal seperti ini. Gue tau itu sangat menyakitkan tapi mau gimana lagi. Semua sudah lewat dan tidak akan terulang kembali. Dan lo sebagai sahabatnya seharusnya mendukung dia.” lanjut Rio
“tapi Agni gak pernah ngasih tau ke gue kalau dia suka sama Cakka”
“mungkin dia tidak mau lo sakit hati makanya Agni begitu. Mengetahui kebenaran itu memang sangat menyakitkan. Dan dalam hidup kita. Ada kalanya kita memerlukan pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu. Dan Agni sudah melakukannya. Dio mempertahankan persahabatannya dengan lo. Tapi mungkin dia sudah gaak sanggup menahan perasaannya. Cinta tidak dapat di bohongi dan lo tau itukan. Dia capek menahan perasaannya dan akhirnya semua keluar, tapi yang tidak dinginkan Agni terjadi. Lo menjauh darinya. Rasa bersalah Agni sangat besar sekarang. Dan mungkin dia akan memilih lo dan mengakhiri hubungannya dengan Cakka.” Rio melepaskan pelukannya ke Ify.
‘Dan benar juga perkataan semua perkataan Rio’ pikir ify
“lo gak maukan orang yang lo sayang sakit hati karena ke egoisan kita semata” Rio memegang kepala Ify. Ify hanya mengangguk menandakan iya. ‘tunggu.!! Kita.??’ Ify menyadari sesusatu yang ganjil dari perkataan Rio tadi. “maksud lo.?kita.??” Tanya ify yang membuat Rio kaget. “jangan-jangan lo suka sama Agni.!?” Lanjut ify yang tepat sasaran.
“iya” jawab Rio tertunduk lesu.
“maaf, gue gak tau.”
“gak apa-apa kok fy.” Rio tersenyum manis.
“kok lo tau nama gue.??”
“yaiyalah gue tau. Lo kan sahabatnya Agni. Mana mungkin gue tidak tau tentang orang terdekat Agni.” Jawab Rio mantap
“hahhahah. Iyayah” ify tertawa. Seakan melupakan masalah yang membuatnya menangis. “eh tapi gue gak tau nama lo” lanjut ify
“nama gue Rio”.
Mereka ngobrol sangat lama. Gak tau deh apa yang diomongin.
>skip<
-pulang sekolah-
Agni di temani Cakka mendatangi bangku Ify untuk meminta maaf atas kejadian tadi.
“ify.” seru Agni
“oh hy Ag, cak” ify tersenyum melihat mereka.
“fy maafin gue. Gue bakalan putus dengan Cakka.” kata Agni tiba-tiba yang membuat Cakka kaget. Jujur dia gak tau apa-apa tentang acara putus-putusan.
“hahah. Gak apa-apa kali ag.” Ify tertawa mendengar perkataan Agni, sesuai dengan perkataan Rio tadi. “lihat noh wajah Cakka. kasian dia kaget setengah mati.”
Agni melirik ke arah Cakka, bener apa yang di katakan Agni. Wajah Cakka kelihatan konyol. “tapi Fy lo beneran gak marah.??” Agni mengalihkan mandangannya lagi ke arah Ify
Ify hanya menggeleng dan tersenyum “gue sahabat lo, yang akan selalu ada buat lo. Apapun yang terjadi gue akan tetap jadi sahabat lo.”
Agni yang mendengar itu langsung memeluk Ify “Maafin gue fy, gue sahabat yang buruk.”
“Nggak kok ag.” Ify membalas pelukan Agni.
Cakka tersenyum melihat pemandangan tersebut.
“hy Kka.!!” Sapa seseorang menepuk pundak Cakka.
“eh.. hy yo.?” Sapa cakka bingung. “lo ngapain di sini.??” Lanjut Cakka
“jemput ify. pulang yuk fy”
“yuk” jawab ify melepaskan pelukannya dengan Agni.
“tunggu. Lo  berdua ada hubungan apa.??” Tanya Cakka dan Agni bersamaan.
Rio dan ify berpandangan “nggak ada apa-apa” jawab mereka bersamaan sambil tersenyum. “kita pulang duluan yah. byee” lanjut rio dan pergi bersama ify meninggalkan Agni dan Cakka berdua.
“nggak jadi putuskan.??” Tanya Cakka yang melihat Rify udah jauh dari tempat mereka.
“lo maunya kita putus.?? Kalau gitu kita putus.!” jawab Agni santai dan bergegas pergi tapi di tahan oleh Cakka.
“jangan gitu dong sayang” Cakka melingkarkan tangannya di pinggang Agni.
“ihh.. lepasin gak Kka” Agni meronta-ronta.
“nggak, sampai kamu manggil aku sayang.” Bisik Cakka di telinga Agni.
“nggak mau.!! Lepasin gak.!”
“yah terserah lo, panggil gue sayang baru gue lepasin. Kalau nggak gue gak bakalan lepasin sampai besok.”
“huh” Agni menghela napas “lepasin dong sayang.” Perintah Agni lembut
 “gitu dong sayang.” Cakka melepaskan tangannya dan merangkul Agni “pulang yuk” ajak Cakka.
Akhir yang bahagia buat Agni dan Cakka, maupun ify.
Jangan pernah berbohong kepada orang lain apalagi menyangkut kata sahabat dan cinta. Karena kebohongan dapat membuatmu tenggelam dalam perasaan bersalah. Kamu dapat membohongi orang lain tapi perasaanmu tidak.
Banyak orang berkata sahabat lebih penting dari perasaan cinta kita ke lawan jenis. Tapi hati tidak bisa dibohongi. Kita akan selalu kecewa pada akhirnya saat kita memilih antara dua kata tersebut. Karena itu jaga dua kata tersebut.
Sahabat dan Cinta, dua kata yang tak asing lagi bagi kita. Dua kata yang susah buat kita lepaskan, hidup serasa hampa tanpa kata tersebut. Dua buah kata yang gampang di ucapkan namun sangat susah untuk di raih. Kadang atau kebanyakan orang sering mempersalahkan kedua kata tersebut. Seseorang rela mengorbankan cintanya hanya untuk sahabatnya. Namun ada juga seseorang yang rela mengorbankan sahabatnya hanya untuk cinta sesaatnya.  
“Fy sampai kapan lo mau di sini terus ngelihatin Cakka.??” Tanya Agni yang sudah bosan nungguin Ify. Agni ingin segera pulang namun sahabatnya Ify sedang tergila-gila dengan seorang cowok yang bernama Cakka. cowok yang dijuluki sebagai “Most Wanted” di sekolahnya. Dan Ify merupakan salah satu fans Cakka dari beribu-ribu fansnya.
Ify memperhatikan Cakka yang sedang bermain basket di lapangan. Bukan Cuma Ify yang ngeliatin Cakka, tapi ada sejumlah siswi yang sudah mengantri membawakan handuk buat Cakka. ‘Oke ini gila.! Ngapain tuh cewek-cewek pada ngantri seperti itu. Dan jangan sampai Ify juga akan seperti itu.’ Agni sangat sayang sama sahabatnya yaitu ify. mereka sudah bersahabat sejak kecil.
“fy udah yuk. Ayo kita pulang.!” Ajak Agni sambil menarik-narik tangan ify untuk pergi dari tempat tersebut. Tapi hasilnya nihil, ify tetap bersikukuh untuk melihat Cakka.
“Fy, apa bagusnya tuh cowok.?? ” Agni berhenti menarik tangan ify dan berdiri tegak di depan ify.
“Ag minggir dong gue mau lihat Cakka.!!” Ify berusaha menggeser Agni dari hadapannya.
“nggak gue gak bakalan pindah sampai lo mau pulang.!!” Kata Agni mantap.
Agni sibuk mengajak Ify untuk pulang, tanpa di sadari sebuah bola basket melayang ke arah Agni dan “bukk” bola itu tepat mengenai kepala Agni.
“aww..” rintih Agni kesakitan sambil mengelus-ngelus belakang kepalanya.
“Kyyaa..!!” teriak cewek-cewek yang berada di situ tiba-tiba termaksud Ify, membuat kepala Agni makin sakit mendengar teriakan tersebut.
“hey maaf yah” kata seseorang di belakang Agni. Agni berbalik ingin mengetahui suara siapa itu dan mendapati seorang Cakka, cowok yang di juluki “Most Wanted” berada di depannya. ‘pantas tadi semua pada histeris teriak-teriak kayak orang gila.’ Pikir Agni sambil tetap mengelus-elus kepalanya yang sakit.
“lo gak apa-apa.??” tanya Cakka sok perhatian.
“ngak apa-apa dari hongkong.? Sakit gini di bilang gak apa-apa.” Jawab Agni ketus.
“maaf yah”
“lo kira hanya dengan minta maaf semua selesai.?? Kalau gitu yang namanya penjara itu tidak ada tau gak.!?” Agni membentak Cakka di hadapan semua orang. Cewek-cewek penggila Cakka marah melihat kejadian itu. Sedangkan Cakka.?? Dia bengong di tempat.
“Ag, udah ah ag. Kita pulang yuk” Ify menarik tangan Agni dan mangajaknya pulang.
 “urusan kita belom selesai.!!” Seru Agni dan pergi meniggalkan Cakka.
*****
“wah gila tuh cewek!” Rio menghampiri Cakka yang sedari tadi masih diam ditempatnya.
Cakka masih diam.. “gue udah nentuin.!!” Kata Cakka tiba-tiba
“ha.??maksud lo Kka.??” Tanya Rio heran.
“liat aja Yo, gue bakalan dapetin tuh cewek. Ini untuk pertama kalinya gue di bentak kayak gitu di depan semua orang. Gue jadi tertarik.!!” jawab cakka mantap.
“gila lo Kka.!!” Rio menatap Cakka dengan tampang heran. Cakka hanya tersenyum menanggapinya.
Rio hanya menggelengkan kepalanya. “emang lo tau nama tuh cewek siapa.??” Tanya rio.
“nggak” jawab Cakka polos.
“jiahhh, sok banget lo.! katanya mau dapetin tuh cewek tapi namanya aja lo gak tau. Cakka..cakkaa” Rio lagi-lagi menggelengkan kepalanya.
“emang lo tau yo.?”
“taulah, tuh cewek namanya Agni. Dia adeknya Ka Iyel ketua osis di sini. Masa lo gak tau sih Kka.??”Cakka hanya menggeleng. “dia itu cewek yang terkenal sangat susah di dekati. Anaknya cantik tapi sifatnya tomboy banget, dan dia selalu menolak semua cowok yang pengen jadi pacarnya. Jadi, lo masih ingin ngedapetin dia.?? ” tanya Rio di sertai dengan anggukan cepat dari Cakka.
“yakin lo.??” rio menanyakan kepastian. Dan lagi- lagi Cakka hanya mengangguk dan tersenyum
“Good luck deh kalau gitu.!” Rio menepuk pundak Cakka dan berlalu pergi.
-Agni Ify-
-mobil Agni-
“Ya Allah Ag, tadi kita di samperin Cakka.!!” Ify histeris sendiri.
Agni memutar bola matanya mendengar ify. “iya..iya..” kata Agni singkat, Agni malas benget ngomongin tentang cowok itu.
“tapi lo enak banget sih Ag, bisa ngomong dengan Cakka. Envy tau gak gue.” Ify manyun mengingat kejadian tadi. Agni hanya tersenyum simple ke arah ify.
>skip<
-keesokan harinya-
-kelas Agni dan Ify-
“Agni ke kantin yuk.!!” Ajak ify
Agni mengangkat wajahnya ke arah ify “malas ah Fy” jawab Agni singkat dan membaringkan kepalanya lagi ke atas meja.
“yaudah gue pergi yah.!” kata ify dan pergi ninggalin Agni sendirian di dalam kelas.
 Kelas Agni dan ify tuh selalu kosong pada saat istirahat, semuanya pada kompak ke kantin.
“hoaaammm” Agni menguap sambil tetap menidurkan kepalanya di atas meja.
“hey”sapa seseorang tiba-tiba di pintu kelas Agni.
“hem..” jawab Agni ogah-ogahan tanpa melihat orang yang sedang menyapanya. Agni malahan tetap menidurkan kepalanya.
“lo mau gak jadi cewek gue.?” seru cowok itu tiba-tiba.
Agni membulatkan matanya yang tadi tertutup dan mengangkat kepalanya tegak menghadap orang tersebut. ‘ini cowok gila yah.!!’ Itulah pikiran Agni sebelum melihat siapa cowok yang berani nembak Agni tiba-tiba.
Dan sekarang Agni cengo melihat cowo yang tersenyum manis di depannya. ‘ini cowo  benar-benar gak waras.!!’ Pikir Agni yang kaget melihat cowok itu.
“lo gila yah.??” tanya Agni yang masih dalam suasana kaget (?)
“nggak” jawab cowok itu singkat dan mendekati Agni.
“Kka lo gila beneran yah, atau kesurupan setan.!?” Tanya Agni memundurkan bangkunya karena Cakka semakin mendekat ke arahnya. Yah cowok itu adalah Cakka.
“gue beneran Ag.!! Mau gak jadi pacar gue?” Cakka kini berada tepat di depan Agni, mengelus pipi Agni lembut dengan tangannya.
 Agni dengan cepat menepis tangan Cakka dari wajahnya. “gue gak mau.!!” Teriak Agni ketus menatap Cakka tajam.
‘beneran apa yang di katakan Rio.!’ pikir Cakka tapi dia tetap tidak menyerah.
“Ag, gue tanya lagi lo mau gak jadi pacar gue.??” Tanya Cakka lagi yang sekarang sedang berlutut di depan Agni sambil mengecup salah satu tangan Agni layaknya seorang putri.
Ok Agni sekarang cengo, mulutnya mangap melihat kelakuan Cakka. Yang mau tak mau Agni terbuai dalam permainan Cakka. Gimana tidak.?? Semua cewek, hatinya pasti akan luluh kalau di gituin dengan seorang cowok cakep. Cakka hanya tersenyum manis melihat kelakuan Agni ‘gue menang.!!’ Ucapnya dalam hati.
“nggak.!!” Agni tersadar dari lamunannya dan menarik tangannya dengan dari genggaman Cakka. “gue bukan cewek yang bisa lo tak ukkan dengan rayuan lo. Apapun yang terjadi gue gak bakalan pacaran dengan lo.!!” lanjut Agni dan berlari meninggalkan Cakka
‘benar-benar cewek yang menarik’ ujar Cakka dalam hati dan bergegas pergi dari kelas Agni.
Hari- hari terus berlalu dengan indah. Indah.?? Itu perkataan yang sangat tidak cocok buat Agni. tapi berlalu dengan buruk, itu adalah perkataan yang sangat cocok buat Agni sekarang. Kenapa.?? karena hari-hari yang Agni selalu lewati dulu adalah hari-hari yang tenang tanpa ada gangguan. Tapi sekarang.?? Agni selalu di gangguin dengan sosok Cakka. Cowok yang ngebet banget pengen jadi cowoknya Agni.
Bukannya sok jual mahal, tapi ada 2 alasan yang membuatnya menolak Cakka mati-matian. Alasan pertama, dia gak suka sama Cakka selama ini. Dan tak ingin menyukai Cakka. Alasan kedua, dia gak ingin berpacaran dengan Cakka karena Ify. ify sangat menyukai Cakka. Dan untungnya Ify belum mengetahui kalau Cakka suka sama Agni, mungkin..
Tapi ify mulai menyadari sesuatu yang berbeda dari sikap Agni. Ify berpikir bahwa Agni menyimpaan suatu rahasia darinya. Tapi dia tidak ambil pusing, kalau Agni gak memberitahukan ke dia. berarti Agni tidak ingin membicarakannya dan ify menghargai itu.
“Cakka, plis jangan ganggun gue lagi.!!” Bentak Agni ke Cakka.
“tapi Ag, gue beneran suka sama lo” seru Cakka.
Agni dan Cakka sekarang berada di gudang belakang sekolahnya. Agni meminta Cakka untuk ke gudang untuk membicarakan semuanya. Kenapa di gudang.?? Karena Agni tidak mau Ify mengetahui soal ini.
“gue tanya ke lo, kenapa lo suka sama gue.??”
“gue suka sama lo, karena lo berbeda dari yang lain Ag.”  Jawab Cakka sambil memegang ke dua tangan Agni.
“tapi gue gak suka sama lo Kka.!!” Agni membentak Cakka lagi dan melepaskan ke dua tangannya dari genggaman Cakka. Raut wajah kecewa terpancar di wajah Cakka.
‘mungkin ini akhir dari segalanya’ pikir Cakka kecewa. “Baiklah kalau lo maunya gitu. gue gak bakalan gangguin lo lagi.” Cakka berbalik dan akan pergi meniggalkan Agni.
Hati Agni sakit mendengar perkataan Cakka tadi ‘gue kenapa.??!’ tanyanya dalam hati. Dada Agni sakit, itu yang dia rasakan sekarang. Tanpa terasa butiran air mata kini jatuh membasahi kedua pipi Agni.
Cakka ingin megucapkan selamat tinggal ke Agni untuk terakhir kalinya, dia pun berbalik dan kaget mendapati Agni yang sekarang duduk di lantai dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. Agni yang menyadari bahwa Cakka sedang melihatnya segera menutup wajahnya dengan ke dua tangannya.
“lo kenapa Ag.??” Cakka medekati Agni, memegang kedua tangan Agni dan memindahkannya dari wajah Agni.
“jangan lihat.!!” Agni berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Cakka. Tapi hasilnya nihil, Cakka menggenggam tangan Agni dengan kuat.
“jawab pertanyaan gue. Lo kenapa.??” tanya Cakka lagi, menatap Agni tajam. Tapi Agni tidak menggubrisnya malahan dia memalingkan wajahnya dan menutup matanya. Agni malu di lihat nangis, apa lagi oleh Cakka.
“Agni lihat gue.” Cakka melepaskan kedua tangan Agni, lalu memegang wajah Agni dengan kedua telapak tangannya dan membuat wajah Agni menghadap ke arahnya.
-ify-
“Shill lo liat Agni gak.??” Tanya ify ke Shlla teman sebangku Agni.
“hm, kalau gak salah dia tadi sama Cakka pergi ke gudang deh.” Jawab Shilla.
‘sama Cakka.??’ Pikir Ify heran, kenapa Agni gak pernah bilang kalau dia akrab dengan Cakka. “oh makasih yah Shil.” Ify segera bergegas ke gudang menuju tempat yang di katakan Shilla.
-Cagni-
“gue gak tau.” Jawab Agni yang emang gak tau kenapa dirinya menangis.
 Mendengar jawaban Agni, Cakka tiba-tiba memeluk Agni erat. Agni kaget tapi tidak memberontak malahan dia merasa nyaman di peluk oleh Cakka dan tidak ingin ini berakhir.  
Cakka melepaskan pelukannya. Ada rasa kecewa yang di rasakan Agni saat Cakka melepaskan pelukannya ‘gue kenapa.!!’. Tiba-tiba Cakka mendekatkan wajahnya ke Agni.
Tanpa Agni dan Cakka sadari Ify sudah berada di depan gudang.
“Ag..” kata ify terputus memasuki gudang yang melihat Agni dan Cakka. Air mata ify mulai jatuh melihat semuanya, melihat apa yang sedang di lakukan oleh Agni dan Cakka. Walaupun sakit , ify tidak beranjak dari tempat tersebut malahan tetap berdiri tegak menyaksikan semua yang terjadi.
Cakka semakin mendekatkan wajahnya ke Agni. Agni kaget.!!  Agni memberontak tapi tangannya di genggam erat oleh Cakka. Sekarang wajah Agni tinggal beberapa senti lagi, Cakka memiringkan wajahnya. Sedangkan Agni segera menutup matanya tidak bisa berbuat apa-apa lagi tapi masih dalam keadaan memberontak.
Sesuatu tiba-tiba menyentuh bibirnya ‘basah’pikir Agni. Agni yang merasakan Cakka menciumnya kini tidak memberontak lagi, hanya diam. Dia sadar bahwa dirinya benar-benar menyukai Cakka. Mungkin sudah lama, tapi karena Ify yang menyukai Cakka.  Mungkin karena itu juga Agni sengaja tidak menyadarinya, menyadari perasaannya ke Cakka. Dan sekarang Agni tidak mau munafik, tidak mau menyakiti hatinya.
 Lama, baru Cakka melepaskan bibirnya dari bibir Agni.
“Ag.. Agni ma..af” seru  Cakka, nafasnya terengah-rengah karena habis menahan nafas selama beberapa memenit. Saat mencium Agni.
Agni hanya tersenyum mendengar permintaan maaf dari Cakka. Cakka bingung dengan sikap Agni yang seharusnya dia marah besar ke Cakka, karena dengan lancang dia mencium Agni.
“Ag lo gak marah.??” Tanya Cakka heran.
Agni hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum lagi. Cakka benar-benar heran dengan sikap Agni.
“lo beneran gak marah.??” Tanya Cakka lagi.
“nggak Kka. Gue suka sama lo” jawab Agni tiba-tiba yang membuat Cakka kaget. Mulutnya mangap, matanya membesar. “beneran Ag.?!!” Tanya Cakka lagi untuk memasitikannya dan di sertai anggukan dari Agni.
Cakka refleks memeluk Agni “Makasih Ag” bisik Cakka di telinga Agni.
“Sama-sama Kka..” Agni membalas pelukan Cakka.
Kebahagiaan melanda mereka berdua, namun di sisi lain ada seseorang yang tidak tahan lagi melihat kejadian tersebut. “AGNI.!!” Teriak Ify yang membuat Cakka dan Agni melepaskan pelukannya dan melihat ke arah ify.
“i.iify” Agni kaget melihat ify yang berada di hadapannya. Air mata tak berheti keluar dari kedua mata ify. Agni merasa sangat bersalah. Agni bediri, mendekat ke arah Ify dan ingin menghapus air matanya yang mengalir sangat deras. Tapi dengan cepat Ify menepis tangan Agni dan berlari ke luar gudang.
“IIFFFYYY” teriak Agni. Agni ingin mengejar Ify tapi Cakka mencegat Agni.
“biarkan dia sendiri.” Ujar Cakka. Agni mengurungkan niatnya ‘benar kata Cakka biarkan dia sendiri.’
-ify-
Ify berlari secepat mungkin. Air matanya tidak kunjung berhenti, tidak peduli dia akan menabrak seseorang. dia tetap berlari tanpa arah.
“bruukk.!!” Ify menabrak seseorang dan terjatuh.
“lo gak apa-apa.??” Tanya orang yang ify tabrak sambil menarik ify berdiri.
“maaf” kata ify tanpa melihat ke orang tersebut malahan sibuk membersihkan roknya yang kok.
“gak apa-apa lagi. tapi lo kenapa.??lagi terburu-buru yah.??” tanya orang itu lagi.
Ify mengangkat wajahnya, melihat cowok yang dia tabrak tadi. ‘cakep’ pikir Ify.
“lo nangis.??” Cowok itu kaget melihat air mata yang keluar dari mata ify.
Ify mengingat kembali kejadian antara Cakka dan Agni. Air mata ify kembali mengalir dengan sangat deras. Rio tambah kaget melihat ify. Akhirnya Rio mengajak Ify ke taman belakang sekolah.
“ceita sama gue lo kenapa.??” tanya Rio lembut.
“lo tau Cakka.??” jawab ify dengan sebuah pertanyaan.
“dia sahabat gue malahan.”
“sahabat lo.?” ify kaget. Rio hanya mengangguk.
“di..dia..sama sahabat gue.. mereka..mereka kissing.” Seru ify
“ha.??tunggu..tunggu sahabat lo itu siapa.??”
“Agni.”
“apa.!?Agni” Rio kaget.
“lo kenapa.??” tanya ify heran. Rio hanya tersenyum miris, jujur Rio juga suka sama Agni dari dulu. Malahan sebelum Cakka suka sama Agni. Tapi Rio orangnya pemalu, makanya sampai sekarang dia gak pernah nyatain perasaannya.
“terus.. mereka pacaran..” ify menangis lagi mengingat ke jadian itu.
“sabar yah.” rio memeluk Ify , membuat supaya Ify tenang. Bukan Cuma Ify yang sakit hati tapi Rio juga.
“bukan Cuma lo kok yang pernah ngerasaain hal seperti ini. Gue tau itu sangat menyakitkan tapi mau gimana lagi. Semua sudah lewat dan tidak akan terulang kembali. Dan lo sebagai sahabatnya seharusnya mendukung dia.” lanjut Rio
“tapi Agni gak pernah ngasih tau ke gue kalau dia suka sama Cakka”
“mungkin dia tidak mau lo sakit hati makanya Agni begitu. Mengetahui kebenaran itu memang sangat menyakitkan. Dan dalam hidup kita. Ada kalanya kita memerlukan pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu. Dan Agni sudah melakukannya. Dio mempertahankan persahabatannya dengan lo. Tapi mungkin dia sudah gaak sanggup menahan perasaannya. Cinta tidak dapat di bohongi dan lo tau itukan. Dia capek menahan perasaannya dan akhirnya semua keluar, tapi yang tidak dinginkan Agni terjadi. Lo menjauh darinya. Rasa bersalah Agni sangat besar sekarang. Dan mungkin dia akan memilih lo dan mengakhiri hubungannya dengan Cakka.” Rio melepaskan pelukannya ke Ify.
‘Dan benar juga perkataan semua perkataan Rio’ pikir ify
“lo gak maukan orang yang lo sayang sakit hati karena ke egoisan kita semata” Rio memegang kepala Ify. Ify hanya mengangguk menandakan iya. ‘tunggu.!! Kita.??’ Ify menyadari sesusatu yang ganjil dari perkataan Rio tadi. “maksud lo.?kita.??” Tanya ify yang membuat Rio kaget. “jangan-jangan lo suka sama Agni.!?” Lanjut ify yang tepat sasaran.
“iya” jawab Rio tertunduk lesu.
“maaf, gue gak tau.”
“gak apa-apa kok fy.” Rio tersenyum manis.
“kok lo tau nama gue.??”
“yaiyalah gue tau. Lo kan sahabatnya Agni. Mana mungkin gue tidak tau tentang orang terdekat Agni.” Jawab Rio mantap
“hahhahah. Iyayah” ify tertawa. Seakan melupakan masalah yang membuatnya menangis. “eh tapi gue gak tau nama lo” lanjut ify
“nama gue Rio”.
Mereka ngobrol sangat lama. Gak tau deh apa yang diomongin.
>skip<
-pulang sekolah-
Agni di temani Cakka mendatangi bangku Ify untuk meminta maaf atas kejadian tadi.
“ify.” seru Agni
“oh hy Ag, cak” ify tersenyum melihat mereka.
“fy maafin gue. Gue bakalan putus dengan Cakka.” kata Agni tiba-tiba yang membuat Cakka kaget. Jujur dia gak tau apa-apa tentang acara putus-putusan.
“hahah. Gak apa-apa kali ag.” Ify tertawa mendengar perkataan Agni, sesuai dengan perkataan Rio tadi. “lihat noh wajah Cakka. kasian dia kaget setengah mati.”
Agni melirik ke arah Cakka, bener apa yang di katakan Agni. Wajah Cakka kelihatan konyol. “tapi Fy lo beneran gak marah.??” Agni mengalihkan mandangannya lagi ke arah Ify
Ify hanya menggeleng dan tersenyum “gue sahabat lo, yang akan selalu ada buat lo. Apapun yang terjadi gue akan tetap jadi sahabat lo.”
Agni yang mendengar itu langsung memeluk Ify “Maafin gue fy, gue sahabat yang buruk.”
“Nggak kok ag.” Ify membalas pelukan Agni.
Cakka tersenyum melihat pemandangan tersebut.
“hy Kka.!!” Sapa seseorang menepuk pundak Cakka.
“eh.. hy yo.?” Sapa cakka bingung. “lo ngapain di sini.??” Lanjut Cakka
“jemput ify. pulang yuk fy”
“yuk” jawab ify melepaskan pelukannya dengan Agni.
“tunggu. Lo  berdua ada hubungan apa.??” Tanya Cakka dan Agni bersamaan.
Rio dan ify berpandangan “nggak ada apa-apa” jawab mereka bersamaan sambil tersenyum. “kita pulang duluan yah. byee” lanjut rio dan pergi bersama ify meninggalkan Agni dan Cakka berdua.
“nggak jadi putuskan.??” Tanya Cakka yang melihat Rify udah jauh dari tempat mereka.
“lo maunya kita putus.?? Kalau gitu kita putus.!” jawab Agni santai dan bergegas pergi tapi di tahan oleh Cakka.
“jangan gitu dong sayang” Cakka melingkarkan tangannya di pinggang Agni.
“ihh.. lepasin gak Kka” Agni meronta-ronta.
“nggak, sampai kamu manggil aku sayang.” Bisik Cakka di telinga Agni.
“nggak mau.!! Lepasin gak.!”
“yah terserah lo, panggil gue sayang baru gue lepasin. Kalau nggak gue gak bakalan lepasin sampai besok.”
“huh” Agni menghela napas “lepasin dong sayang.” Perintah Agni lembut
 “gitu dong sayang.” Cakka melepaskan tangannya dan merangkul Agni “pulang yuk” ajak Cakka.
     Akhir yang bahagia buat Agni dan Cakka, maupun ify. 
Jangan pernah berbohong kepada orang lain apalagi menyangkut kata sahabat dan cinta. Karena kebohongan dapat membuatmu tenggelam dalam perasaan bersalah. Kamu dapat membohongi orang lain tapi perasaanmu tidak.
     Banyak orang berkata sahabat lebih penting dari perasaan cinta kita ke lawan jenis. Tapi hati tidak bisa dibohongi. Kita akan selalu kecewa pada akhirnya saat kita memilih antara dua kata tersebut. Karena itu jaga dua kata tersebut. 



bersambung...

Readmore »»

Minggu, 20 Maret 2011

BENCI.!!!!BENCII..!!! part 12

Tak ada yang hanya sebuah rangkaian kata..
Rangkaian yang sudah ku atur sebelumnya untuk membuatmu percaya..
“maaf Kka, untuk kali ini gue gak bisa percaya sama lo lagi..” Agni melempar sebuah boneka beruang dan sebuah surat tepat ke dalam tempat sampah yang berada di kamarnya.
Drrrttt…ddrrrtttttt… Hp Agni tiba-tiba berdering.
‘nomor tak dikenal’
Dengan gerakan lunglai Agni meraih hpnya yang berada diatas meja belajar.
 ‘halo Agniiiii…’ sapa suara sebrang dengan ceria.
‘halo. Ini siapa.??’
‘Ify Ag’
‘Ify.??ify sahabat gue.??’
‘iyalah Ag. Ify siapa lagi coba.??’
‘ohehe. Sorry Fy gue kirain siapa. Eh lo ganti no. yah.??’
‘nggak, ini hp sepupu gue’
‘siapa.??’
‘Alvin. Lo kenal kan.??’
‘Alvin..Alvin teman sekolah gue.??’
‘yup’
‘oh, lo sekarang ada dimana.??’
‘dirumahnya Alvin, mau kesini.??’
‘hm gimana yah, ada siapa aja di sana.??’
‘gue, Alvin dan Iyel. Mau gak.??’
‘oh oke-oke gue mau. Tapi gue gak tahu rumah Alvin di mana.’
‘ntar Alvin jemput lo deh’
‘oke-oke.!’
‘sip, alvin OTW ke sana nih. tuuutt..tuuuttt…’
“gak usah mikirin Cakka lagi.! mungkin dia lagi bersenang-senang bareng Oik.” Agni menyiapkan dirinya untuk berangkat ke rumah Alvin.
***
“huuaaaa Agniiii.. miss youuuuuu” Ify berlari memeluk Agni yang tengah masuk kedalam rumah.
“iya..iya.. udah dong fy sesek nih.”
“hehehe, sorry” Ify melepaskan pelukannya.
“ngomong-ngomong lo kapan sih pindah ke sekolah gue.??”
“mm.. gimana yah Ag. Kayaknya gak jadi deh”
“loh kenapa.??”
“soalnya ada..ada..
“ada Rio maksud lo.?” Ify kaget. Kok Agni bisa tahu.??
“iya sih Ag” lirih Ify
“udahlah Fy, gak usah pikirin tentang Rio lagi.” Sebenarnya Agni ingin bertanya ada apa antara Ify dan Rio. kenapa mereka bisa seperti ini. Tapi, dia tahu banget sifat Ify. Kalau Ify tidak menceriatakannya, berarti jangan pernah nanya.
“liat nanti deh yah.??”
“tapi pikirin baik-baik. Jangan buat Rio jadi penghalang lo bahagia” saran Agni. Ify hanya tersenyum menanggapinya.
“oia masuk yuk.!” Ify menarik Agni keruang tamu rumah Alvin.
Disana ada, Alvin yang tengah menonton Tv, Iyel yang sedang sibuk dengan hpnya dan..
“Agni”
“Cakka” yah dan Cakka yang tengah memperhatikan Agni “gue pulang”
“tunggu Ag” Cakka menahan Agni pergi. Dan menariknya dengan paksa untuk duduk di sofa yang Ia duduki tadi.
Ify segera duduk di samping Alvin memperhatikan kedua insan tersebut. Sedangkan Alvin dan Iyel tetap sibuk melakukan pekerjaan mereka.
“kita bicarain baik-baik yah”
“mau bicarain apa lagi Kka.??semua udah jelas. Kita gak punya hubungan apa-apa lagi. Toh kita tunangan juga gak serius.” Agni menunduk, ia berusah menahan butiran air mata yang ingin segera keluar lagi.
“tapi Ag, gue serius. Gue gak mau kehilangan lo. Gue gak mau” Cakka mengenggam kedua tangan Agni.
“gue yang mau” Agni akhirnya memberanikan diri menatap Cakka
“tapi Ag..
“Sekarang gini aja. Gue cuma mau sahabatan dengan lo. Mulai dari sekarang kita Cuma sahabat gak lebih. Terserah lo mau terima atau nggak”
Itu bukan sebuah pilihan Ag. keduanya sama-sama menyakitkan buat gue, batin Cakka kecewa
“kalau itu mau lo” lirih Cakka. Sepertinya ia udah pasrah dengan semuanya.
“oke, sahabat.??” Agni mengangkat kelingking salah satu tangannya.
Cakka hanya tersenyum dan melingkarkan salah satu kelingkingnya juga di kelingking Agni.
“jadi kalian udah baikan.??” Tanya Ify yang sedari tadi memperhatikan cerita yang terjadi antara Agni dan Cakka.
“udah dong. Iya gak Kka.??” Agni tiba-tiba merangkul Cakka. Cakka tersentak, hanya sahabat.!!sahabat.!!
“iya dong.!” Seru Cakka.
“bagus deh” Ify tersenyum “oia Ag, kayaknya besok gue masuk sekolah lo deh”
“yang bener lo Fy.??”
“iya, hehehe”
“bagus.!”
“Ag, main yuk.!!Alvin punya game ps baru nih” ajak Cakka yang sudah berada di depan tv bersama Alvin.
“yang bener lo.??main dong” Agni segera menghampiri mereka.
“dasar gak inget umur!” Ify menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku sepupu, sahabat dan temannya.
“Fy, lo mau ketemu cewek gue gak.??” seru Iyel yang akhirnya buka suara.
“ha.??lo udah punya pacar Yel.??” Kaget Ify
“iya dong Iyel.!!” Iyelpun menghampiri Ify dan duduk disebelahnya.
“cantik gak.??”
“Yeeee.!!! Gue menang.!! Gue menang Vin.!!” Teriak Agni girang.
“tos dulu dong Ag.!” Alvin dan Agni pun bertos ria.
“cantik dong Fy, mana mungkin gak cantik” bangga Iyel.
“ah lo berdua curang.!” Rengek Cakka.
“gue jadi penasaran deh, besok liatin gue yah.!”
“sip.!!”
***
“Ag”
“hm..”
Cakka tengah mengantar Agni pulang. Sebenarnya Agni gak mau. Tapi mau gimana lagi, gak ada pilihan. Iyel mau jalan bareng Sivia. Alvin mau kerumah Rio. nah Ify, katanya sibuk mau ngurus sekolah. Dasar.!!
“kita hanya jadi temen.??”
“bukan temen Kka, sahabat.”
Sama aja Ag. sama-sama gue gak bisa milikin lo.!
“tapi..
“udah lah Kka, gak usah dipikirin lagi.”
“kalau sahabat jadi cinta, bisa kan.??” Goda Cakka.
“haha, tergantung” tergantung kalau gue bisa maafin lo. Gue udah terlanjur sakit hati Kka, lirih Agni dalam hati.
“kalau gitu siap-siap aja” Seru Cakka mantab.
“haha, apaan sih.! Lo udah punya Oik lagi Kka. Kasihan noh si Oik ntar sakit hati lagi. Dia kayaknya gadis yang baik deh, jadi jangan duain dia” cerocos Agni.
“Please jangan ngomongin Oik Ag.! jangan sebut-sebut nama dia lagi.! dia bukan siapa-siapa gue.! Gue Cuma cintanya sama lo.!bukan Oik.!!” bentak Cakka. Agni kaget, untuk pertama kalinya ia di bentak oleh Cakka.
“maaf” lirih Agni. Hanya kata itu yang mengalir di otaknya.
“oia Ag, tinggal menghitung hari lagi nih kita pentas” Cakka mencoba mengalihkan pembicaraan. Dia terlalu sakit untuk mengingat semuannya.
“pentas.??drama.??”
“iya”
“ha.??beneran lo Kka.??mampus gue, gue gak bisa nih, gimana dong Kka” Agni heboh sendiri. Sesekali ia meremas-remas kepalanya layaknya orang stress. Cakka hanya terkekeh melihat wajah Agni yang terpantul dari kaca spion.
“tenang aja Ag, lo bisa. Ada pangeran Cakka kok. Jadi tenang aja” bangga Cakka
“pangeran.??hahhaah, gak cocok!”
“eh gini-gini gue pernah di nobatkan jadi pangeran sekolah loh.!”
“ha.??kapan.??”
“sebelum lo pindah”
“yang benar.??pasti pada buta tuh yang milih lo”
“bilang aja lo iri..”
“iri.??nggak sih..”
“bilang aja”
“nggak.!!”
Akhirnya mereka berbicara dengan girang selama perjalanan. Walau terkadang pembicaraan mereka geje.
***
“makasih yah Kka..” Agni turun dari atas motor Cakka. Mereka telah sampai di depan rumah Agni.
“iya”
“oia mau masuk gak.??” Tawar Agni sambil membereskan poninya yang rusak diterjang angin tadi(?).
“hm.. gimana yah.??” Cakka bergaya layaknya albert enstien berfikir.
“gak jadi deh.!” seru Agni geje “pulang aja sa…
“yuk masuk Ag.!” teriak Cakka yang sudah berada di depan pintu rumah Agni.
Agni yang melihatnya hanya mengeleng-gelengkan kepalanya. Yang punya rumah siapa sih.??Dasar.!
***
“malam tante..” sapa Cakka sopan kepada mama Agni yang tengah berada di ruang tamu.
“eh ada nak Cakka. Tumben main lagi”
“hehe, gak pa-pa kan tan.??”
“gak pa-pa kok. Sebentar lagi kan nak Cakka jadi keluarga tante”
Keluarga.??bukannyaa..
“maksud ta..
“ih apaan sih ma, gak usah omongin itu lagi deh” Seru Agni yang baru saja memasuki rumahnya.
“iya..iya..” mama Agni terkekeh melihat anaknya itu.
“udah yah ma, Agni ama Cakka ke kamar dulu” Agni langsung menarik tangan Cakka, agar tak berbicara aneh-aneh lagi. Karena kelihatan banget dari tampangnya. Otaknya sekarang pasti penuh dengan segudang pertanyaan yang ingin di luncurkan (?).
***
“Ag jangan bilang..
“iya, gue belum ngomong sama ortu gue” potong Agni cepat.
“berarti kita masih resmi tunangan dong”
Agni hanya mengangguk dan berbaring di atas tempat tidurnya.
Jadi masih ada kesempatan buat gue.!! Teriak Cakka dalam hati.
“tenang aja, secepatnya gue bakalan bilang kok”
“tapi apa ortu kita bakalan terima Ag.??” Cakka berjalan mendekati Agni dan duduk di sampingnya.
“mudah-mudahan sih gitu” Agni bangkit dan mengikuti Cakka –duduk-
“mm.. Ag..”
“ya.??”
“apa semua gak bisa diperbaiki lagi.??” tanya Cakka was-was
Agni menghela napas panjang lalu menatap Cakka “maaf Kka, mungkin nggak” ucap Agni sambil memberikan senyuman termanisnya.
“lo beneran gak ada rasa sama gue.??”
“awalnya sih gak punya. Malahan gue benci.!benci banget sama lo. Lo tuh cowok ter rese’ yang pernah gue temuin. Udah sombong, sok cakep, sok perfect, jahat. Yah walaupun kadang baik sih. Tapi lo tuh cowok yang gak pernah gue pikirin buat jadi tunangan gue, pacar aja kagak, apalagi tunangan. Pokoknya gue benci banget deh sama lo” terang Agni yang membuat Cakka manyun. Agni yang melihatnya hanya terkekeh.
“mana udah ngambil first kiss gue lagi. Sumpah waktu itu gue pengen buang lo ke laut, biar gak muncul lagi di hadapan gue” Cakka semakin manyun di buatnya
“tapi… gara-gara lo ngelakuin itu. Gue gak bisa tidur semalaman mikirin lo terus. Lo tuh seperti virus tau gak, setiap hari gue mikirin lo mulu. Jadi, inti dari keseluruhannya gue suka sama lo” Agni mengakhiri ceritanya dengan sebuah senyuman yang sangat manis.
“gue juga suka sama lo Ag” seru Cakka. Sayang banget malah.!
“tapi itu masa lalu hehe” Agni nyengir geje.
“masa lalu bisa keulang lagi” lirih Cakka
“mustahil Kka”
“gak ada yang mustahil di dunia ini Ag” Cakka mengenggam erat kedua tangan Agni. Menatap kedua bola matanya.
“gue tau Kka. Tapi ini keputusan gue dan gak bisa di ganggu gugat lagi. Pokoknya kita tetap sahabatan”
Cakka hanya tersenyum “terserah kamu aja deh” Ujarnya sambil mencubit hidung Agni. Dia udah pasrah dengan semuanya.
“sakit tau gak.!!” Agni mengelus-elus hidungnya yang mungkin terlihat memerah karena kelakuan Cakka.
“biar tambah cantik” Cakka mengacak-acak rambut Agni.
“dari dulu kali” bela Agni sambil merapikan rambutnya.
“PD banget tuh hidup”
“eh kalau gue gak cantik, gak mungkin kali lo suka sama gue” haha, skakmat lo Kka, bangga Agni dalam hati.
“au ah gelap” ngambek Cakka.
Bilang aja lo gak mau jujur.! “ciee ada yang ngambek nih ye. Ntar cakepnya hilang lagi.” goda Agni.
“biarin.!”
“ntar gak ada yang suka”
“biarin.!”
“ntar jomlo terus”
“biarin.!”
“ntar gak punya istri lagi”
“biarin.!orang gue manunya Cuma lo doang” ceplos Cakka. Agni merutuki dirinya sendiri kenapa berbicara seprti itu.
“udah ah gue mau tidur, lo pulang sana.!!” Agni merebahkan dirinya di kasur dan mengambil beberapa selimut untuk menutupinya.
“iya deh iya” Cakka yang hendak berdiri tiba-tiba duduk kembali dan menatap Agni.
“kenapa lo.??” tanya Agni heran
“ada yang kelupaan, hehe”
“ha.??a..
“buat yang terakhir, love you” bisik Cakka tepat di telinga Agni, setalah ia melepaskan ciumannya dari bibir Agni. “oke, gue pulang yah. harus mimpiin gue loh.! Night..” Seru Cakka lalu ngacir pergi, meninggalkan Agni yang masih bengong di atas kasur.
Yang terakhir.!!
***
“halo teman-teman nama aku Alyssa saufika umari, kalian bisa memanggilku Ify. Salam kenal” Ujar cewek itu yang tengah berada di depan kelas.
“baik Ify, kamu sekarang duduk sama Rio. Rio tolong angkat tangan” suruh bu Winda, guru yang sedang mengajar.
Ify kaget, Riopun begitu. Apa ini takdir.??!
“tapi bu, aku duduk bareng Obiet bu” elak Rio
“kalau begitu Obiet yang pindah. Kamu tetap duduk sama Ify. Karena kamu ketua kelas di kelas ini. Jadi ibu harapkan kamu dapat membantu teman baru kita ini” terang Bu Winda.
“iya bu” mau tak mau Rio pasrah. Obiet pun segera pindah dari bangkunya.
“nah Ify silahkan duduk”
Cuma duduk bareng doang.!!duduk bareng!! Gak lebih, teriak Ify dalam hatinya. Dengan berat hati Ify segera menghampiri Rio.
“hay” sapa Ify manis ke Rio.
“hay juga” balas Rio.
***
“Ag, katanya Ify sebangku sama Rio” bisik Cakka di tengah pelajaran
“eh ah iya Kka.??” Kaget Agni, sepertinya tadi ia sedang melamun.
“kenapa lo Ag.??”
“ha.??nggak heheh” Agni nyengir gaje “oia kenapa.??”
“Ify sebangku sama Rio” ucap Cakka ulang.
“yang bener lo Kka.??kasian banget tuh si Ify. Lo tahu dari mana.??”
“nih si Rio sms gue” Cakka memperlihatkan sms Rio pada Agni.
“oh, yaudah ntar kita samperin aja mereka”
“oke”
***
“Hay Agni, hay Kka..” seru Ify girang.
Agni dan Cakka saling bertatapan. Kok.??
“lo berdua udah baikan.??” tanya Agni to the point.
“iya” jawab Rify bersamaan.
“kok bisa.??” Tanya Agni lagi
“ada deh” jawab Rify sok misterius
“haha, yaudah. Mau ke kantin bareng gak.??” Ajak Agni
“mau gak Fy.??”
“pengen sih Yo, tapi males. Lo.??”
“nggak juga deh. Kalau begitu kalian aja yang pergi. Gue masih pengen ngobrol bareng Ify”
“oke.. oke..” Cakka dan Agnipun pergi meninggalkan Rify yang asyik dengan obrolan mereka, dasar.!
***
“huaaaa Kka gue takut..!!!” teriak Agni saat telpon tersebut tersambung.
“haha, santai aja Ag. Besok pasti sukses kok, tenang aja. Kita kan udah latihan”
Agni tengah menelpon Cakka. Dia sangat grogi, secara besok adalah penampilan perdananya dalam sebuah drama.
“iya, tapi kan gue juga tetep takut Kka”
“tenang aja Ag”
“tapi..tapi…”
“udah gak ada tapi-tapian. Love you.. tuuuutttt”
Agni cengo, Cakka tengah memutuskan sambungan telponnya. ‘Love you.??’ Sudah 2 bulan Agni tidak mendengarkannya dari mulut Cakka setelah kejadian malam itu. Tapi, kenapa.??kenapa pada saat Agni telah bisa melupakannya, melupakan semua tentang dia dan dirinya.
Agni merebahkan dirinya, berusaha untuk tidur. Sungguh malam ini membuat Agni galau.
Jujur saja, Agni masih menyukai Cakka. Dan status Agni masih bertunangan Cakka yang artinya Cakka masih calon suami Agni. Namun, Agni maupun Cakka tidak pernah memberitahukan semuanya ke orang tua masing-masing. Agni yang takut di marahin orang tuanya serta Cakka yang berharap masih punya harapan karena status mereka.
Walau mereka masih mempunyai rasa yang sama.
***
Huaaaa Cakka keren banget!!
Teriak semua murid perempuan tak terkecuali Agni. Agni ngangah parah melihat penampilan cowok tersebut. Dengan baju yang biasanya di pakai seorang pangeran, pedang yang menempel di pinggangnya, mahkota yang bertengker di atas kepalanya, serta wajah yang memang cocok memakai semua itu. Membuat cowok itu terlihat seperti pangeran tampan dari negeri kayangan. (CL bayangin deh cakka kayak gitu :O)
Sempurna.! Lebih dari sempurna malahan.
“gimana Ag, penampilan gue??” cowok itu menghampiri Agni yang masih cengo melihatnya.
Agni tak bergeming, dia memperhatikan cowok itu dari bawah sampai atas. Terlalu sempurna, pikirnya.
“keren Kka, pasti fans lo tambah banyak” Agni tersenyum mengangkat kedua ibu jari tangannya. Namun tiba-tiba senyuman Agni memudar dari wajahnya dan kedua ibu jarinya pun perlahan menurun.
“lo kenapa Ag.??” tanya Cakka yang merasa sikap Agni berubah.
“gak pa-pa kok, lo cuma terlalu sempurna. Udah yah gue mau ganti baju juga, setelah itu kita latihan.” Agni berjalan pergi meninggalkan Cakka ke ruang ganti.
Ya, lo terlalu sempurna Kka. Lo emang terlalu sempurna buat gue yang biasa saja. Lo bakalan cepat mendapatkan pengganti gue.
***
Drama yang dibintangi Cakka dan Agni tengah berjalan. Agni yang awalnya merasa gugup, sekarang sudah terbiasa. Penonton yang menyaksikannya terutama perempuan, mungkin tersedot dengan ketampanan Cakka. Gimana tidak, setiap Cakka muncul teriakan histeris membahana panggung itu.
Drama tersebut akhirnya telah sampai di bagian inti, dimana sang pangeran mengajak penjual roti itu menghadiri pesta di istanya. Dengan musik yang di bawakan oleh para pemain musik yang telah diatur sedemikian rupa, membuat panggung tersebut layaknya sebuah pesta sungguhan, yang sungguh megah.
Sang pangeran –Cakka- mondar-mandir menunggu sang pujahan hati karena belum datang. Berbagai penolakan ia katakan ketika seorang wanita mengajaknya berdansa.
Sedangkan seorang gadis di balik panggung tengah memantapkan hatinya.
“ini yang terakhir” ucap gadis itu dan segera berjalan sambil menyeret gaunnya yang terseret di lantai ke panggung, karena ini saatnya dia tampil.
Tak ada suara dari pemain dan penonton, hanya alunan musik yang sedari tadi terngiang sesaat gadis itu muncul di atas panggung dengan gaun berwarna biru laut yang terseret di lantai, rambut yang sengaja di kriting gantungkan oleh penata rias dan sepatu highheels yang bertengker di kedua kakinya layaknya seorang putri.
Gadis itu tersenyum kaku, dia bingung mengapa tak ada seorangpun yang berbicara. Malah menatapnya dengan tampang seperti melihat setan muncul. Apakah dia terlihat aneh sekarang.??pikirnya.
AGNI LO CANTIK BANGET.!!  Teriak seseorang dari bangku penonton yang tak lain adalah Rio. Dia bersama Ify dan yang lain sedang menyaksikan drama tersebut.
Teriakan Rio tersebut memecahkan keheningan tersebut, malah menjadi teriakan yang sebagian besar artinya sama dengan Rio. Yah, mereka sedari tadi tercengang dengan penampilan Agni. Yang 100% cantik. Begitu pula dengan Cakka, ia menggelengkan kepalanya dan melanjutkan dialognya.
Cakka menghampiri Agni yang masih tersenyum malu “maukah anda berdansa denganku tuan putri??” Tanya Cakka sambil mengulurkan tangannya.
“jika anda berkenan” Agni tersenyum dan menerima uluran tangan Cakka.
Mereka pun berdansa. Selama berdansa, tak ada dari mereka berdua yang melepaskan pandangan masing-masing. Mereka terlarut dalam adegan tersebut.
“gue kangen lo Ag” lirih Cakka menatap Agni yang ada di hadapannya.
“gue benci lo, hehe” balas Agni yang mungkin Cuma sebuah gurauan. Cakka hanya terkekeh, karena mengetahui omongan Agni tersebut hanya sebuah candaan.
Musikpun berhenti, namun Cakka mengetahui kisah selanjutnya. Karena semuanya telah dia atur dalam naskah.
Cakka berlutut di hadapan Agni dan memegang kedua tangan gadis itu. “mau kah kau menikah denganku dan menjadi pendampingku selamanya??” ucap Cakka. Dialog tersebut benar-benar mengenai dirinya.
Agni tersenyum dan mengangguk “dengan senang hati”.
Tak ada yang mengetahui bahwa kata-kata tersebut sangat tulus keluar dari mulut Cakka dan Agni. Membuat penonton yang menyaksikannya terhanyut dalam drama tersebut.
Cakka bangkit dan memeluk gadis itu. Gadis itupun membalas pelukan Cakka. Ntah ada angin apa setelah Cakka melepaskan pelukannya, tiba-tiba iya memegang pipi Agni dengan kedua tangannya.
Penonton yang tadinya ribut dengan sorak-sorak menjadi tenang. Mereka fokus menonton, karena penasaran dengan apa yang akan terjadi.
Cakka semakin mendekatkan wajahnya ke Agni. Ini gak seperti skenario.!!teriak Agni dalam hati. Namun dia tidak melakukan penolakan, malah menutup kedua matanya.
Penonton membulatkan matanya dan ada yang sudah mengangkat kameranya untk memotret adegan tersebut.
Jarak tinggal 5 cm untuk menghapus jarak di keduanya.
“BERHENTI.!!!” Teriak seseorang. Semua mata tertuju ke suber suara tersebut, tak terkecuali Agni dan Cakka.



bersambung...

Readmore »»