Senin, 14 Maret 2011

BENCI.!!!!BENCII..!!! part 3


>skip< -seminggu kemudian- Hey ayo kita nyanyikanlah.. Hp Agni berdering menandakan ada tlpn. “siapa sih yang telpon pagi-pagi gini, kurang kerjaan banget tuh orang” Agni terbangun dari tidurnya dan segera mengangkat telponnya. “haloo.??” Jawab Agni ogah-ogahan . “WOYY.!! LO KIRA INI UDAH JAM BERAPA.??!! CEPAT MANDI.!! GUE UDAH ADA DI BAWAH.. tuuttt..” telpon itu terputus. Agni cengo. “ini orang sinting kali yah, telinga gue sakit banget.!” Agni mengusap-usap telinganya yang sakit “dari mana coba dia dapat nomor gue.? Emang ini udah jam berapa sih.?” Agni melirik jam yang berada di atas mejanya. “HAH!! JAM 7.00. pantas aja tuh anak stress marah-marah.!!” Agni segera bergegas ke kamar mandi. -ruang tamu- “sory lama kka.” Seru Agni menuruni tangga. “lama banget tau.! Cepetan kita udah hampir telat.!” Cakka berlalu ke mobilnya dan Agni mengikutinya. -mobil Cakka- “sorry lagi yah.” kata Agni yang merasa bersalah.”tapi kok mama gue gak ngebangunin gue yah.??” Lanjut Agni “mama lo tadi pergi pagi-pagi, katanya ada urusan makanya gue yang di suruh bangunin lo.” “oh” jawab agni ber oh ria. “sekali lagi lo begitu, gue gak bakalan pakai acara telpon-telponan lagi. Gue langsung masuk kamar lo aja.” “ha.??gila lo yah.! jangan pernah ngelakuin itu.! Kamar gue terlarang buat cowok kayak lo tau” “bodo amat, yang penting kalau lo telat lagi gue gak akan segan-segan. Mama lo aja tadi nyuruh gue masuk ke kamar lo, tapi berhubung gue masih tau diri jadi gue telpon lo aja.” “whatever lah.” -sekolah- “hay yo.” Sapa Agni yang melihat Rio habis memarkirkan mobilnya. “hay ag, hay kka” sapa rio dan ikut gabung bersama Agni dan Cakka. Sepanjang perjalanan ke kelas, Cakka di kacangi habis-habisan. Agni dan Rio sibuk berdua. Cakka.?? Hanya diam. Seorang Cewek cantik tiba-tiba datang menghampiri Cakka, Agni dan Rio. Tepatnya sih menghampiri Cakka. Soalnya tuh cewek berdiri tepat di depan Cakka. “Cakka gue suka sama Lo.!” kata cewek itu dan menjulurkan sebuah kotak berbentuk hati dihiasi dengan pita pink di depan wajah Cakka. Cakka kaget begitupun dengan Agni dan Rio. “ha.??” Cakka heran. “maaf membuat lo kaget Cakka. Tapi gue suka sama lo. Kalau lo gak mau terima gue juga gak apa-apa kok. Tapi tolong terima coklat ini.” Cewek itu menarik salah satu tangan Cakka dan menaruh kotak tersebut di tangan Cakka. ‘oh iya.!! ini kan 14 februari.!!’ Pikir Agni mengingat-ngingat ‘pagi-pagi udah repot gini, gimana kalau siang.? Pasti nanti ada tumpukan coklat berada di atas meja Cakka.’ Setelah memberikan kotak tadi, Cewek itu langsung ngacir pergi entah kemana. Cakka tambah heran melihat cewek tersebut. ‘datang nembak gue, ambil kesimpulan sendiri, ngasih gue coklat dan kabur ntah kemana. Namanya aja gue gak tau.’ Cakka menggelengkan kepalnya ‘dasar cewek aneh.!’ “terus mau lo apain tuh coklat.??” Tanya Agni melihat Cakka yang masih memperhatikan kotak tadi. “ïya mau lo apain Kka.??” Tanya rio juga. “hm, diapain yah.?? nanti aja deh gue pikirin.” Cakka memasukkan coklat tadi ke dalam ranselnya. Tiba-tiba datang seorang cewek lagi, tapi bukan Cakka yang di samperin melainkan Rio. Agni yang melihatnya hanya memutarkan bola matanya ‘benar-benar populer’ ucapnya dalam hati. Setelah itu tambah banyak cewek berdatangan menghampiri Cakka dan Rio. Agni serasa jadi nyamuk aja di situ. “gue duluan yah.!!” Agni capek jadi nyamuk dan bergegas pergi ninggali Cakka dan Rio yang sedang sibuk dengan coklat-coklat mereka. -kelas Cagni- Agni duduk di bangkunya sambil mendengarkan music di mp4 nya. “hey.?” Sapa seorang cewek berdiri di depan meja Agni. “hay.” Agni tersenyum melihat cewek itu ‘manis’ ujarnya. “boleh kenalan gak.??” Tanya cewek itu. “oh ah, boleh kok” Agni melepaskan hedset yang terpasang di kedua telinganya tadi dan mengulurkan tangan kanannya “nama gue Agni. Lo.??” “Sivia” cewek itu tersenyum manis sambil membalas uluran Agni. “tunggu nama lo Agni.??” Lanjut cewek itu mengingat-ngingat di sertai anggukan cepat dari Agni. “lo Agni yang pernah ciuman dengan stytyhksruytfghgbuy.” Agni tiba-tiba menutup mulut Sivia dengan kedua tanggannya. Dia tau apa yang akan dikatakan oleh sivia. ‘dengan cakka’ kata itu yang pasti akan keluar dari mulut Sivia. Sivia melihat Agni heran seakan bertanya ‘kenapa,?’. Agni tersenyum miris dan melepaskan kedua tangannya dari mulut sivia. “maaf” Agni tertunduk lesu. “emang kenpa Ag.??” “gue gak mau mengingat kejadian itu lagi aja. Kalau gue ingat, gue pasti jadi emosi.!!” “oh yaudah. Maaf yah Ag.” “iya gak apa-apa kok via.” Teeennggggg..teeennngggg “ah udah bel, gue ke bangku dulu yah Ag. Bye..” Sivia pergi ke arah bangkunya. “oh ya Ag.!” Sivia berhenti dan berbalik. “kenapa via.??” “rasanya gimana sih dicium sama Cakka.??” tanya sivia polos. “aarrrhhhgg vviiiiaaaaa..!!” Agni marah. “hahaha. Sorry Ag. Byee…” sivia ngacir pergi ke bangkunya. Agni menggelengkan kepalanya melihat tingkah sivia. ‘bruukk’ bunyi sesuatu jatuh di atas meja samping Agni tiba-tiba. “WAW.!!!” Agni kaget melihat setumpukan kotak tinggi di depannya. Yang mungkin isinya coklat semua. “Cakka.??itu punya lo semua.??” Tanya Agni yang melihat Cakka sekarang duduk di bangku samping Agni. Cakka hanya mengangguk. “gila.!! Lo mau apain tuh semua.??” “lo mau.??” Cakka menyodorkan beberapa kotak coklat yang berada di atas mejanya. “nggak. Itu kan punya lo. kasihan kan cewek-cewek yang susah payah membuat dan memberikan coklat itu ke lo, mereka inginnya lo hargain tuh coklat.” “masa gue harus makan semua sih Ag.?? Gila lo.!!” “harus.!!” Agni memaksa Cakka. “gue gak mau.!!.” “harus.!!” “nggak.!!” “harus.!!” “nggak.!! Gue Cuma mau makan kalau lo yang ngasih.!!” Kata Cakka tiba-tiba, Membuat muka Agni merah. Agni yang merasa wajahnya merah, hanya bisa tunduk. Cakka tersenyum melihat reaksi Agni. “coklat dari kamu mana sayang.?? Kok kamu gak ngasih ke aku.” Goda Cakka mengangkat wajah Agni agar menatapnya. “CIIIIEEEE SUUUIIITTTT..SSUUIITTT..” sorak-sorai semua teman-teman sekelas Cagni melihat kejadian tersebut. ‘huuaaahhh gue lupa ini kan di dalam kelas.!!mampus gue.!! Cakka sialan banget sih lo.’ “apaan sih cakka.!!” Agni segera menepis tangan Cakka yang berada di wajahnya. “gak usah malu-malu lagi sayang” Cakka mendekatkan wajahnya ke wajah Agni seperti ingin menciumnya. Kedua tangan Agni di genggam erat oleh Cakka. Siswa(i) yang berada di situ tambah histeris!. Agni menatap Cakka tajam, ingin menelannya bulat-bulat. Entah mengapa Cakka jadi salting di lihatin seperti itu oleh Agni. “jangan liatin gue begitu, atau gue cium loe.!!” Bisik Cakka di telinga Agni. Agni kaget mendengar perkataan Cakka tadi. ‘gila nih cowok.!! Sadar gak sih ini di dalam kelas.!!’ “lepasin gue kalau gitu.!!” kata Agni pelan agar hanya Cakka yang mendengarkannya. “nggak mau. Gue gak bakalan lepasin sampai lo ngasih gue coklat.” Jawab Cakka santai.


“iya deh.!! bakalan gue kasih coklat.” Agni pasrah. Mau gimana lagi coba, supaya Cakka ngelepasin tangan Agni.

“aku tunggu sayang” Cakka mencium kening Agni. Oke sekarang Agni bener-bener akan memakan Cakka.!!

“apaan sih lo.!!” Agni mendorong Cakka sambil mengusap-usap keningnya.

Sebelum Cakka menjawab, guru yang mengajar masuk ke dalam kelas mereka. Suasana yang kacau tadi sekarang menjadi tenang kembali.

-istirahat-

“hy Ag!” sapa seseorang ke Agni yang sedang membaringkan kepalanya di atas meja.

“oh hy via.!” Agni mengangkat kepalanya.

“lo kenapa Ag.? Kayaknya lesu banget.”

“gue capek aja di kerjain Cakka.”

“hahah. Sabar yah Ag. Ngomong-ngomong orangnya ke mana.??” Tanya sivia yang sedari tadi tidak melihat Cakka.

“gak tau. Mungkin pergi bareng temannya entah kemana, dan gue gak ingin tau tuh orang ke mana”

Sivia sama sekali tidak mengerti maksud Agni. “dari pada lo pusing mikirin Cakka mending kita ke kantin yuk.!” Sivia menarik Agni. Tepatnya sih menarik dengan paksa.

-kantin-

“ag, kita duduk dimana.??” Tanya sivia melihat seluruh kantin penuh dengan umat manusia.

Agni hanya mengangkat bahunya.

“Agni.!!” Teriak seseorang.

“via, lo rasa gak ada yang panggil nama gue.??” Sivia mengangguk.

“Agni.!!” Teriak orang itu lagi.

“kayaknya orang itu deh yang manggil lo Ag” sivia menunjuk seseorang di antara kerumunan. Agni menyipitkan matanya untuk melihat orang tersebut.

“rio.??” seru Agni yang mengetahui orang tersebut dan menghampirinya.

“hy yo.??” Sapa Agni yang sekarang berada di depan Rio bersama sivia di sampingnya.

“duduk Ag.” Suruh Rio, mau gak mau Agni langsung duduk di samping Cakka. Cuma di samping Cakka yang kosong soalnya. “teman lo juga dong.” Lanjut Rio lagi.

“via duduk yuk” Agni menarik Sivia untuk duduk di sampingnya.

Iyel menyenggol kaki Agni. ‘kenapa.??’ tanya Agni tanpa suara. Iyel menunjuk sivia dengan dagunya. ‘oh’ Agni mengerti maksud Iyel.

“kenalin ini teman baru gue namanya Sivia” seru Agni. Sivia hanya tersenyum. “oh iya, sivia ini..” kata Agni terputus.

“gak usah Ag, gue udah tau mereka kok.”

“loh.??” Gabriel heran.

“yaiyalah gue tau kalian. Lo itu gabriel, rio dan alvin kan.??” Jawab sivia tepat 100%

“lo kok kenal mereka via.??” Tanya Agni heran.

“yaelah Ag, gue udah 1 tahun sekolah di sini. Mana mungkin gue gak tau mereka. Mereka tuh selalu jadi omongan sama cewek-cewek di sini. Gabriel yang dijuluki “prince”, Rio yang di juluki “cool boy” dan Alvin yang di juluki “misterius boy. Oya dan cowok lo Cakka di juluki “the most wanted” .” terang Sivia. Alvin,Cakka, Rio dan Iyel hanya tersenyum mendengar perkataan sivia.

“tunggu..tunggu.. gue mau kasih tau lo via.! Pertama Cakka bukan cowok gue. Kedua kenapa coba mereka di juluki kayak gitu. Aneh.” Agni menggelengkan kepalanya.

“gak tau deh” Sivia menganggkat bahunya.

“oia, ngomong-ngomong lo dapat banyak coklat yah yo.??” Tanya Agni penasaran.

“hehehe, iya. Tapi gak sebanyak Cakka Ag.” Jawab Rio.

Agni Cuma mengangguk-nganggukan kepalanya. “kalau lo, yel, vin. Dapat gak.” Lanjut Agni.

“dapat juga dong” jawab Gabriel dan Alvin bersamaan. ‘benar-benar populer mereka’ Agni mengangguk-ngangguk gaje lagi.

“kenapa lo Ag.??” Tanya rio.

“nggak apa-apa kok.”

“eh Ag lo ngasih coklat gak ke seseorang.??” Tanya Iyel tiba-tiba.

“ha.??nggak deh kayaknya.” Agni tersenyum tanpa dosa, dia melupakan janjinya ke Cakka.

“masa.?? Lo gak ngasih Cakka.?? kasihan noh si Cakka, masa pacar sendiri gak di kasih.” Goda sivia.

“siviaaaa, harus berapa kali sih gue bilang, Cakka itu bukan pacar gue.!!” Agni geregetan lihat sivia.

“jangan malu-malu lagi sayang” Cakka tiba-tiba merangkul Agni. “dia udah janji kok via. Nanti dia ngasih gue coklat. Tapi bukan sekarang. Iya kan Ag.??” Lanjut Cakka tersenyum manis. Agni tersenyum dipaksakan. Dia baru ingat kalau dia punya janji.

‘ingat janji lo.!!’ bisik Cakka di telinga Agni.

‘iya gue ingat kok.!lepasin gue dong.!risih di liatin sama yang lain tau.!!’ Bisik Agni

‘bodo amat’ jawab Cakka singkat.

“cie yang udah jadian.!!” Seru Alvin tiba-tiba yang dari tadi melihat kelakuan Cakka dan Agni.

“Pj dong. Pj” kata sivia, rio dan iyel kompak.

“ih apaan sih. Gue gak jadian sama Cakka kok.” Agni berusaha ngelepasin tangan Cakka dari pundaknya. Tapi gak bisa.

“hahaha, iya deh yang gak mau jujur. Oia ag, gue di kasih coklat juga gak.??” Tanya Rio.

“hm gimana yah.?” Agni berpikir. “iya aja deh, lo kan baik sama gue.” Lanjut Agni.

“yes” rio tersenyum.

“gak boleh.!!” seru Cakka ketus.

“emang lo siapa larang-larang gue.??” Ujar Agni menatap Cakka tajam.

“calon tunangan lo.” jawab Cakka polos yang membuat Agni kaget matanya membulat mulutnya mangap. Begitu pun dengan sivia, iyel, rio, alvin. Reaksinya sama seperti Agni.

“Calon tunangan.!!?” Tanya mereka kompak. Cakka mengangguk dan tersenyum.

“tunggu Kka. Maksud lo apaan, gue beneran gak ngerti. Lo calon tunangan gue.? Kita bakalan tungan gitu.??”

“iya sayang.”

“gila lo yah.!! siapa yang bilang emang.?? Kok gue gak tau sih.”

“nyokap gue. Katanya kemarin dia habis ngobrol sama nyokap lo”

“beneran lo Kka.?! Mampus gue.!” Agni menepuk jidatnya dan membaringkan kepalanya di atas meja. “guys, bilang ke gue kalau udah kiamat.” seru Agni gak jelas.

“hahahahah” tawa mereka meledak, melihat Agni yang udah kayak orang stress.

“lebay amat sih lo Ag. Kan baru calon tunangan aja. Masih calon kok..” kata Alvin menghibur Agni.

Agni mengangkat kepalanya.“oh iya yah.!! gue masih bisa ngerubah pikiran nyokap gue dong..? Yes, Thankyuu vin. love you so much.!” ujar Agni bersemangat dengan gaya akan memeluk Alvin. Tapi karena jauh jadi Cuma bergaya doang.(?)

“love you too Ag hahah” balas Alvin cekikikan.

“oh tidak bisa.!!” Seru Cakka tiba-tiba ala sule. “Agni kan punya gue vin” lanjut Cakka, memeluk Agni.

“ih apaan sih lo.!! jauh-jauh gak.!” Agni mendorong Cakka sekuat tenaga.

“gak mau, gue kan mau bermanja-manja sama tunangan gue.” Jawab Cakka yang membuat Agni jijik.

“ih jauh-jauh gak lo.!! masih calon juga. CALON kka! Calon.!!” kata Agni menekan kata calon. “dan hanya sebatas calon, gak lebih. Liat aja nanti.!” Lanjut Agni mantap.

“Lo maunya nikah langsung yah.?? Gak pake acara tunangan-tunangan gitu.?? Tenang aja, setelah lulus kuliah nanti kita bakalan nikah kok. Sabar yah.” Cakka mencium kening Agni.

“hhuuaaaaa.!! CAKKKAAAAAA.! Awas aja lo.!!” Teriak Agni kesal bersiap memukul Cakka. Cakka yang merasa dirinya akan segera di pukul oleh Agni, langsung ngacir kabur.

“Mending kabur dari pada mati.!!” teriak Cakka yang sudah jauh dari tempat mereka.

“hahahahahah” Alvin, iyel, rio dan sivia ngakak melihatnya. Sedangkan Agni hanya manyun.

Tennggg.. bel masuk berbunyi.

“udah yah gue balik duluan sama sivia. Bye..” ujar Agni dan pergi meninggalkan iyel, rio dan Alvin bersama via.

“kita balik juga yuk” usul alvin disertai anggukan dari Iyel dan Rio.

-kelas Cagni-

‘cakka mana.??’ Pikir Agni yang telah sampai di bangkunya dan tidak mendapati Cakka.

“eh lo liat Cakka gak.??” Tanya Agni ke Kiki yand duduk di depan bangkunya.

“Cakka tadi di suruh ke ruang guru, katanya ada urusan basket gitu. Kan dia ketua baket” jawab kiki.

“oh.” Agni mengangguk-ngangguk.

>skip< -pulang sekolah- “Cakka mana sih.!? Kok belum balik-balik juga dari tadi. Mana barang-barangnya belum di masukin ke tas lagi.” Omel Agni sendiri sambil membereskan barang-barang Cakka. “itu anak ke mana sih.?” Agni bingung “atau gue telp aja yah.??” Agni segera mengambil hpnya dan mencari nama cakka di kontak hpnya. -cakka- Drrttttrrr… Agni’s calling.. begitulah yang tertulis di layar hp Cakka. Cakka yang melihatnya segera mengangkat telpnnya. (pembicaraan Cagni di tlpn) ‘halo sayang’ jawab Cakka ‘sayang..sayang.. kepala lo peang. Lo dimana sih.?? Ini barang-barang lo udah gue beresin. Gue capek, pengen pulang nih.!’ ‘thank you sayang, gue di ruang guru. Lo ke sini aja. Tadi ada sedikit masalah.’ ‘sekali lagi lo panggil gue sayang, gue makan juga lo. oke gue ke sana’ .ttuuutt.. begitulah pembicaraan mereka. ******** “Cakka, pulang yuk.!!” Agni menepuk pundak Cakka yang sedang duduk di salah satu meja di ruang guru sambil menulis seseuatu. “ntar dulu Ag. Sedikit lagi.” jawab Cakka tanpa melihat ke Agni. “huh yaudah.. ini barang lo” Agni menaruh barang-barang Cakka di bangku yang Cakka duduki. “thank’s yang. Kamu duduk aja dulu di sini” suruh Cakka menunjukkan kursi kosong yang berada di sampingnya. “yang..yang .. gue makan juga lo.! emang lo lagi ngerjain apaan sih.??” Agni duduk di kursi yang di suruh Cakka. “urusan basket.” Jawab Cakka pendek. “oh” -1 jam kemudian- (lama banget) “selesai juga. Ag sorry la...” Cakka berbalik dan mendapati Agni sedang tertidur. “emang lama banget yah.??” Cakka melihat jam tangannya “pantas, udah jam 5. Lama juga yah” “hm, masa gue harus bangunin Agni sih.? Kasihan tidurnya pulas banget.” Tanpa banyak bacot lagi ‘hup’ Cakka menggendong Agni di pundaknya dan berjalan menuju parkiran. Karena sekolah udah sore jadi agak sepi. ‘buset nih cewek berat amat.!’ Cakka memasukkan Agni ke dalam mobil. >skip< -rumah Agni- Tok..tokk…. Cakka mengetok pintu rumah Agni. Tapi tidak ada jawaban. “ini orang ruamah pada kemana.??” Cakka menurunkan Agni di atas kursi teras. Drrttttt… hp Agni berbunyi. Cakka yang mendengarnya segera mengambil hp Agni di dalam saku Agni. Mom’s calling.. tertulis di atas layar hp Agni. “gue angkat aja deh.” “halo..bukan tan, ini Cakka.. sekarang Agni sama saya tante. Tante di mana.??sekarang saya sama Agni ada didepan rumah.. eh oh iya tante..oke tan..tuuuttt.” “hari inikan mama gak ada di rumah, papa juga gak ada. Atau mama sengaja, Ah tapi gak mungkin. Atau mama lupa lagi. hm, mungkin lupa kali. Ya sudahlah mau gimana lagi. masa iya gue ninggalin anak orang kayak gini di sini.” ‘hup’ cakka menggendong Agni lagi dan berjalan menuju mobil. >skip< -rumah cakka- -kamar cakka- “Ag, lo buka sepatu dan ganti baju lo dulu deh baru tidur.” ujar Cakka pelan. Agni dalam keadaan masih setengah tidur melepaskan sepatunya dan berjalan ke arah kamar mandi dan mengganti bajunya dengan baju Cakka. “lo tidur di atas tempat tidur dan gue di bawah.” Suruh Cakka. Cakka mengambil selimut dan beberapa bantal. Agni Cuma mengangguk dengan mata tertutup. Agni tidak sadar sama sekali. Dia naik keatas tempat tidur. “K debo jangan pergi ke mana-mana lagi yah. Jangan ninggalin Agni sendirian lagi, Agni takut k.” kata Agni sebelum tidur. Dia masih di bawah alam sadar, makanya dia gak tau apa-apa. Alias dia ngingau. ‘ka debo.?? Siapa ka debo.??’ Tanya Cakka dalam hati. ‘udah ah, mending gue segera tidur.’ “met tidur sayang” seru Cakka mengambil guling, memeluknya dan segera memejamkan matanya. “met tidur juga sayang” balas Agni tanpa sadar. ‘plek’ mata Cakka terbuka lebar.! “gue gak salah dengar kan.?? Sayang katanya.??” Cakka senyum-senyum gaje. “udah ah, gue mau tidur.” bersambung...

0 komentar:

Posting Komentar